Masjid Tua Babri di India, Lahan Sengketa yang Kini Jadi Kuil Megah

Masjid ini menjadi lahan konflik antara umat Muslim dan Hindu terkait klaim bahwa bangunan ini dibangun di atas Ram Janmabhoomi, situs kelahiran Dewa Rama.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 27 Jan 2024, 10:05 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2024, 09:30 WIB
Masjid Babri di Kota Ayodhya yang dibongkar tahun 1992. (AFP)
Masjid Babri di Kota Ayodhya yang dibongkar tahun 1992. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Masjid Babri yang didirikan pada tahun 1527, sebelumnya dikenal sebagai Masjid-i Janmasthan. Tempat peribadatan umat Islam yang dibangun pada era masa kejayaan Kesultanan Mughal di India ini merupakan salah satu peninggalan seni dan arsitektur bersejarah. Pada abad ke-16, Kaisar Mughal Babur memerintahkan pembangunan tiga masjid, termasuk Masjid Babri. 

Masjid yang kemudian dikembangkan di bawah dinasti Lodi ini dibangun dengan arsitektur kecil dengan susunan lorong tunggal dan tiga kubah yang menghiasi arah kiblatnya. Pintu gerbang di lorong tengah dibuat menonjol, untuk menunjukan keberadaan dan pentingnya bagian tersebut. 

Masjid ini menjadi lahan konflik antara umat Muslim dan Hindu terkait klaim bahwa bangunan ini dibangun di atas Ram Janmabhoomi, situs kelahiran Dewa Rama. Berikut ulasan lebih lanjut tentang kisah Masjid Babri yang terletak di Ayodhya, Uttar Pradesh, India yang Dirangkum Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Santu (27/1/2024).

Lahan Sengketa Antara Umat Islam dan Hindu

Petugas keamanan India menjaga Masjid Babri di Ayodhya, menutup situs yang disengketakan yang diklaim oleh umat Muslim dan Hindu.
Petugas keamanan India menjaga Masjid Babri di Ayodhya, menutup situs yang disengketakan yang diklaim oleh umat Muslim dan Hindu. (Source: AP)

Sejarah konflik dimulai pada tahun 1853, ketika sebuah sekte Hindu menyatakan bahwa sebuah kuil telah dihancurkan pada masa pemerintahan Babur untuk dijadikan masjid. Pada tahun 1984, dimulai kampanye untuk meruntuhkan masjid dan membangun kuil Hindu di atasnya . Puncaknya terjadi pada 6 Desember 1992, ketika kaum nasionalis Hindu meruntuhkan Masjid Babri. Tindakan ini memicu kerusuhan dan ketegangan antara umat Muslim dan Hindu.

Pada awal 1990-an pemimpin lokal Gujarat, Narendra Modi, turut serta dalam mengorganisir dukungan untuk pembangunan Kuil Ram di situs reruntuhan Masjid Babri. Konflik hukum dan aksi protes berlanjut hingga tahun 2019, ketika Mahkamah Agung India menyatakan aksi protes yang menewaskan sekitar 2.000 orang pada 1992 sebagai pelanggaran berat terhadap supremasi hukum

Mahkamah Agung India kemudian memutuskan untuk memberikan hak kepemilikan situs tersebut kepada umat Hindu. Sebagai gantinya, umat Muslim diberikan sebidang tanah di daerah terpencil.

Kuil Rama Diresmikan

File foto yang diambil pada 6 Desember 1992 ini menunjukkan kar sewak Hindu berteriak dan mengibarkan spanduk saat mereka berdiri di atas tembok batu dan merayakan penghancuran Masjid Babri abad ke-16 di Ayodhya. (AFP)
File foto yang diambil pada 6 Desember 1992 ini menunjukkan kar sewak Hindu berteriak dan mengibarkan spanduk saat mereka berdiri di atas tembok batu dan merayakan penghancuran Masjid Babri abad ke-16 di Ayodhya. (AFP)

Pada 22 Januari 2024, Perdana Menteri India Narendra Modi resmikan Kuil yang dibangun di atas situs yang sebelumnya ditempati oleh Masjid Babri. Kuil megah yang dibangun untuk memuja Dewa Rama ini diresmikan dengan festival besar, pegawai pemerintah bahkan diberi waktu libur setengah hari. 

Dengan biaya 217 juta dolar AS, pembangunan kuil ini sepenuhnya didanai melalui sumbangan pribadi. Meskipun konflik telah berakhir secara hukum, dampak emosionalnya masih terasa dalam masyarakat India, khususnya di kalangan komunitas Muslim yang merasa terpinggirkan oleh keputusan tersebut.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya