Mengenal Kehamilan Anggur, Ketahui Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahannya

Kehamilan anggur, atau yang juga dikenal sebagai mola hidatidosa, adalah kondisi langka yang terjadi ketika pembuahan telur tidak menghasilkan janin yang sehat, namun malah tumbuh menjadi sekelompok jaringan abnormal.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 30 Jan 2024, 12:50 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2024, 11:30 WIB
Ilustrasi Hamil
Ilustrasi Ibu di Alabama yang mengalami kondisi langka yakni rahim ganda dan kini hamil di tiap rahimnya. (Unsplash/Juan Encalada)

Liputan6.com, Jakarta Kehamilan anggur, atau yang juga dikenal sebagai mola hidatidosa, adalah kondisi langka yang terjadi ketika pembuahan telur tidak menghasilkan janin yang sehat, namun malah tumbuh menjadi sekelompok jaringan abnormal.

Sayangnya, kesadaran masyarakat tentang kondisi ini masih rendah, sehingga banyak wanita tidak menyadari gejala-gejala kehamilan anggur dan risiko yang terkait dengannya. Dampaknya bisa sangat serius, baik bagi kesehatan ibu maupun janin yang dikandungnya. Tanpa penanganan yang tepat, kehamilan anggur bisa menyebabkan komplikasi serius seperti pendarahan, infeksi, atau bahkan kanker.

Kurangnya pemahaman tentang kehamilan anggur juga berarti bahwa banyak wanita tidak mengetahui faktor risiko yang mungkin terkait dengan kondisi ini, seperti usia yang lebih tua, riwayat kehamilan anggur sebelumnya, atau kekurangan vitamin.

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang kehamilan anggur ini, baik bagi wanita hamil maupun tenaga medis. Dengan meningkatnya pemahaman dan pengetahuan, diharapkan wanita yang mengalami gejala kehamilan anggur dapat segera mendapatkan perawatan dan manajemen yang tepat untuk mengurangi risiko komplikasi yang mungkin terjadi.

Untuk memahami memahami bagaimana penangan dan pencegahan kehamilan anggur, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (30/1/2024).

Pengertian Kehamilan Anggur

Kehamilan anggur, atau dikenal juga sebagai mola hidatidosa, adalah kondisi kehamilan abnormal yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan abnormal dalam rahim. Jenis kehamilan anggur dibagi menjadi dua, yaitu komplit dan parsial. Kehamilan anggur komplit terjadi ketika semua jaringan janin tidak berkembang dengan normal, sementara kehamilan anggur parsial terjadi ketika hanya sebagian jaringan janin yang tidak berkembang dengan normal.

Gejala yang muncul pada kehamilan anggur antara lain pendarahan vagina yang abnormal, kram perut, dan ukuran rahim yang lebih besar dari yang seharusnya. Faktor risiko kehamilan anggur meliputi usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua, riwayat kehamilan anggur sebelumnya, dan kekurangan asupan asam folat.

Pengobatan untuk kehamilan anggur biasanya melibatkan prosedur pembersihan rahim untuk mengangkat jaringan abnormal. Dalam beberapa kasus, diperlukan tindakan bedah untuk mengangkat jaringan yang menyebabkan masalah. Pencegahan kehamilan anggur dapat dilakukan dengan memahami faktor risiko dan melakukan konsultasi dengan dokter sebelum hamil. Segala keputusan terkait kehamilan sebaiknya dipertimbangkan secara seksama bersama dengan dokter.

Penyebab dan Jenis Kehamilan Anggur

Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil. (Gambar oleh Regina Petkovic dari Pixabay)

Hamil anggur merupakan kondisi kehamilan yang tidak berkembang secara normal dan berakhir dengan keguguran. Penyebab dari kehamilan anggur dapat bervariasi, mulai dari masalah genetik, kesehatan ibu yang buruk, gaya hidup yang tidak sehat, hingga masalah hormonal. Kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan bagi ibu, serta kehilangan janin. Mengetahui penyebab dan jenis kehamilan anggur menjadi penting untuk dapat melakukan penanganan yang tepat, serta upaya pencegahan agar kehamilan selanjutnya dapat berjalan dengan baik.

1. Kehamilan anggur lengkap

Kehamilan anggur lengkap, atau disebut juga sebagai kehamilan mola hidatidosa, terjadi ketika jaringan plasenta tidak berkembang secara normal setelah pembuahan sel telur oleh sel sperma. Ciri-ciri orang yang mengalami kehamilan anggur lengkap meliputi pembentukan kista yang abnormal di dalam rahim, gagalnya kromosom yang menyebabkan jaringan tersebut tumbuh menjadi massa abnormal. Dalam kehamilan anggur lengkap, tidak ada pembentukan janin yang sebenarnya, tetapi hanya jaringan plasenta yang tumbuh secara tidak terkendali.

Faktor risiko kehamilan anggur lengkap meliputi usia yang terlalu muda atau terlalu tua, riwayat kehamilan anggur sebelumnya, dan kekurangan asupan asam folat. Penanganan kehamilan anggur lengkap biasanya melibatkan pengangkatan jaringan plasenta yang abnormal melalui prosedur kuretase. Pencegahan kehamilan anggur lengkap dapat dilakukan dengan memperhatikan asupan gizi seimbang, menghindari konsumsi alkohol, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur selama kehamilan. Dengan memahami ciri-ciri, penyebab, faktor risiko, penanganan, dan pencegahan kehamilan anggur lengkap, diharapkan orang dapat lebih aware terhadap kondisi ini untuk dapat mengelola kehamilan dengan baik.

2. Kehamilan anggur parsial

Kehamilan anggur parsial adalah kondisi di mana embrio tidak berkembang sepenuhnya, tetapi jaringan plasenta tumbuh dengan normal. Penyebab hamil anggur parsial dapat bermacam-macam, termasuk kelainan genetik atau masalah pada pembuahan sel telur. Gejala yang mungkin muncul antara lain pendarahan vagina, kram perut, dan keluarnya jaringan atau cairan berwarna kecoklatan dari vagina.

Perbedaan antara hamil anggur parsial dengan hamil mola parsial terletak pada jenis jaringan yang berkembang. Pada hamil mola parsial, jaringan plasenta tidak berkembang dengan normal, sedangkan pada hamil anggur parsial, plasenta tumbuh tanpa gangguan.

Kemungkinan komplikasi yang terkait dengan hamil anggur parsial meliputi infeksi, perdarahan, atau bahkan keguguran. Selain itu, ada juga risiko untuk mengalami kanker mola hidatidosa setelah kehamilan selesai.

Dalam penanganan hamil anggur parsial, dokter dapat melakukan pemeriksaan yang lebih intensif dan memantau perkembangan kehamilan dengan cermat. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor risiko, seperti konsumsi alkohol, merokok, atau kekurangan nutrisi selama kehamilan.

Faktor Risiko Hamil Anggur

ilustrasi ibu hamil pusing
Ilustrasi/Copyright shutterstock/Ground Picture

Hamil anggur atau kehamilan mola merupakan kondisi langka yang disebabkan oleh kelainan pada pembuahan sel telur. Faktor risiko utama yang dapat menyebabkan hamil anggur antara lain adalah faktor usia, riwayat kehamilan mola, serta riwayat keguguran.

Faktor usia dapat memengaruhi risiko terjadinya kehamilan anggur, di mana risikonya lebih tinggi pada wanita yang berusia di atas 35 tahun. Selain itu, wanita yang pernah mengalami kehamilan mola juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kehamilan anggur di kemudian hari.

Riwayat keguguran juga menjadi faktor risiko yang perlu diperhatikan, karena wanita yang pernah mengalami keguguran memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kehamilan anggur. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan faktor-faktor risiko ini serta melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat guna mencegah terjadinya kehamilan anggur.

 

Gejala dan Ciri-Ciri Hamil Anggur

Contoh ilustrasi ibu hamil
Ternyata labu siam memiliki nutrisi, manfaat, dan khasiat yang baik untuk kesehatan, salah satunya untuk ibu hamil. (Foto: Pexels.com/Leah Kelley)

Hamil anggur atau yang dikenal sebagai kehamilan molar merupakan kondisi medis yang terjadi ketika jaringan plasenta tumbuh secara abnormal di dalam rahim. Kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi pada wanita yang sedang hamil. Gejala dan ciri-ciri hamil anggur dapat bervariasi, mulai dari pendarahan vagina yang tidak normal, nyeri panggul, hingga ketidaknyamanan saat melakukan hubungan seksual. Penting untuk dapat mengenali gejala dan ciri-ciri ini agar segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.

1. Rasa nyeri pada tulang panggul

Nyeri panggul pada wanita selama kehamilan dapat disebabkan oleh perubahan hormonal yang memengaruhi sendi dan ligamen di area panggul. Hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan terutama saat bergerak atau beraktivitas.

Pada kehamilan mola, nyeri panggul dapat menjadi lebih intens dan seringkali disertai dengan pendarahan yang abnormal. Kehamilan mola adalah kondisi langka di mana jaringan janin tidak berkembang dengan normal dan kadang-kadang dapat berkembang menjadi kanker.

Perbedaan utama antara nyeri panggul yang lazim terjadi selama kehamilan dengan nyeri panggul pada kehamilan mola adalah intensitas dan disertai dengan pendarahan yang abnormal pada kehamilan mola.

Penting bagi wanita yang mengalami rasa nyeri panggul selama kehamilan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan mereka, terutama jika mengalami gejala yang tidak lazim seperti pendarahan yang tidak normal. Dokter akan dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang sesuai untuk mengurangi rasa nyeri dan memastikan kesehatan ibu dan janin.

2. Kista berbentuk anggur keluar dari vagina

Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di dalam atau di atas ovarium. Ciri-ciri kista ovarium yang perlu diperhatikan termasuk rasa nyeri pada tulang panggul, siklus menstruasi tidak teratur, dan sulit untuk hamil. Rasa nyeri dapat terjadi saat berhubungan seksual atau melakukan aktivitas fisik, sedangkan siklus menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan pada ovarium. Selain itu, sulit hamil juga dapat diakibatkan oleh adanya kista ovarium.

Selain ciri-ciri di atas, tanda-tanda kehamilan anggur juga dapat terlihat dari kista berbentuk anggur keluar dari vagina. Biasanya, akan terjadi perdarahan vaginal yang tidak wajar, disertai dengan keluarnya jaringan atau massa berbentuk anggur. Hal ini merupakan tanda bahwa terjadi kehamilan anggur, di mana janin tidak berkembang dengan normal dan perlu ditangani secara medis.

Dalam upaya pencegahan dan penanganan kondisi ini, disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut. Kehamilan anggur merupakan kondisi serius yang perlu ditangani dengan segera.

3. Menyebabkan mual dan muntah yang parah

Kehamilan anggur dapat menyebabkan mual dan muntah yang parah pada wanita yang mengalaminya. Gejala ini seringkali lebih parah daripada mual dan muntah yang dialami selama kehamilan normal. Mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan anggur dapat berlanjut menjadi kondisi yang lebih serius yang disebut hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum adalah kondisi di mana mual dan muntah berat mengakibatkan dehidrasi, kelemahan, penurunan berat badan, dan bahkan bisa membahayakan nyawa ibu hamil.

Perbedaan mual dan muntah yang parah pada kehamilan anggur dengan kehamilan normal adalah intensitasnya yang jauh lebih tinggi. Selain itu, kondisi ini juga dapat menjadi tanda mola hidatidosa, yaitu ketika jaringan plasenta tumbuh secara tidak normal dan menjadi tumor ganas. Oleh karena itu, mual dan muntah yang parah pada kehamilan anggur perlu diwaspadai dan segera ditangani dengan serius oleh tenaga medis. Pencegahan dan deteksi dini kehamilan anggur juga sangat penting untuk mencegah dampak buruk yang lebih lanjut bagi kesehatan ibu dan janin.

4. Perdarahan pada vagina di trimester pertama

Perdarahan pada vagina di trimester pertama adalah salah satu tanda yang umum terjadi pada kehamilan anggur. Gejala ini seringkali disertai dengan perdarahan yang berwarna cerah, merah muda, atau bahkan coklat gelap. Perdarahan ini biasanya tidak normal dan dapat disertai dengan rasa sakit atau kram yang parah.

Selain itu, benjolan-benjolan seperti buah anggur juga dapat muncul dari vagina sebagai tanda kehamilan anggur. Benjolan ini merupakan tanda dari jaringan abnormal yang berkembang di dalam rahim dan biasanya disertai dengan perdarahan yang tidak normal.

Jika mengalami perdarahan vagina yang tidak normal, disertai rasa sakit atau kram yang parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Tetap waspada terhadap gejala-gejala kehamilan anggur seperti ini guna mendapatkan penanganan yang tepat dan mengurangi risiko komplikasi.

 

Asupan Kaya Nutrisi untuk Ibu hamil
Ilustrasi Ibu Hamil Credit: unsplash.com/Suhyeon

5. Membesarnya ovarium

Selama kehamilan anggur, ovarium bisa membesar akibat kadar HCG yang tinggi. Hal ini bisa menyebabkan rasa penuh atau desakan di daerah panggul. Kadar HCG yang tinggi dapat menyebabkan ovarium berukuran lebih besar dari ukuran normalnya, dan gejala ini dapat dirasakan sebagai rasa penuh atau desakan yang tidak nyaman. Untuk mengatasi gejala ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan rekomendasi penanganan yang sesuai, seperti pengawasan ketat, terapi hormon, atau bahkan prosedur medis jika diperlukan. Penting untuk diingat bahwa gejala ini perlu ditangani dengan serius karena dapat menjadi tanda-tanda komplikasi yang lebih serius. Dengan demikian, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

6. Anemia

Anemia adalah kondisi dimana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat atau hemoglobin yang cukup untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Penyebab utama anemia adalah kekurangan zat besi dalam tubuh, tetapi juga dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B12, folat, atau penyakit kronis lainnya.

Gejala anemia meliputi kelelahan, pucat, sesak napas, serta denyut jantung yang tidak teratur. Untuk mencegah anemia, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, vitamin B12, dan folat. Jika sudah terdiagnosis anemia, pengobatannya dapat meliputi suplemen zat besi, transfusi darah, atau perawatan medis sesuai dengan penyebab spesifik anemia.

Untuk perempuan, tingkat hemoglobin yang normal adalah 12-16 gr/dL, sementara untuk pria adalah 14-18 gr/dL. Hubungan antara anemia dan gejala pucat dan lemas terjadi karena kurangnya hemoglobin dalam darah sehingga tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

Pemahaman akan penyebab anemia dan tanda-tanda gejalanya penting untuk dapat mencegah dan mengobati kondisi ini sejak dini. Dengan pola makan yang sehat dan pengelolaan medis yang tepat, anemia dapat diatasi dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

7. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kondisi dimana kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin. Gejala-gejala yang muncul meliputi peningkatan denyut jantung, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, kelelahan, kecemasan, serta gemetar pada tangan dan jari-jari. Dampak hormonal pada tubuh dapat menyebabkan gangguan pada berbagai sistem tubuh, termasuk metabolisme, jantung, otot, dan tulang.

Kondisi ini lebih cenderung terjadi pada wanita, terutama pada rentang usia 20-40 tahun. Faktor risiko lainnya termasuk riwayat keluarga dengan penyakit tiroid, merokok, dan kekurangan yodium. Penanganan hipertiroidisme dapat meliputi penggunaan obat-obatan, terapi radioaktif, atau tindakan pembedahan pada kelenjar tiroid. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan yodium serta menghindari merokok.

Dengan memahami gejala-gejala hipertiroidisme dan dampak hormonal pada tubuh, wanita dapat lebih waspada terhadap kondisi ini dan segera mendapatkan penanganan yang tepat.

8. Meningkatnya kadar HCG

Selama kehamilan anggur, peningkatan kadar hormon kehamilan (HCG) dapat terjadi. Gejala yang mungkin dialami oleh wanita yang mengalami peningkatan kadar HCG meliputi pendarahan abnormal, kram perut yang hebat, serta rasa nyeri pada panggul atau perut bagian bawah. Untuk mengidentifikasi tingginya kadar HCG, tes darah dan pemeriksaan ultrasonografi dapat dilakukan.

Langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasi dampak dari peningkatan kadar HCG pada kehamilan anggur antara lain adalah dengan mengikuti rekomendasi dokter, seperti melakukan prosedur pengosongan rahim atau dilakukan pembersihan rahim. Selain itu, dukungan emosional dari keluarga dan terapis juga sangat penting untuk membantu wanita yang mengalami kehamilan anggur.

Peningkatan kadar HCG selama kehamilan anggur dapat menjadi tanda peringatan penting, dan dapat dialami oleh wanita dengan kehamilan anggur. Penting untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala dan peningkatan kadar HCG yang terjadi selama kehamilan anggur.

9. Rahim tampak lebih besar dari usia kandungan yang seharusnya

Kehamilan anggur, juga dikenal sebagai mola hidatidosa, adalah kondisi langka di mana jaringan plasenta tumbuh abnormal. Rahim pada kehamilan anggur tampak lebih besar dari usia kehamilan yang seharusnya karena pertumbuhan jaringan hamil anggur yang lebih cepat daripada kehamilan normal. Faktor penyebab kehamilan anggur dapat meliputi usia ibu yang lebih tua, riwayat kehamilan anggur sebelumnya, dan kekurangan asupan asam folat.

Kehamilan anggur dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu hamil anggur lengkap dan parsial. Pada kehamilan anggur lengkap, jaringan abnormal ini tumbuh begitu cepat sehingga janin tidak berkembang. Sementara pada kehamilan anggur parsial, janin mungkin masih berkembang tetapi kondisinya tetap tidak normal.

Hamil anggur dapat menjadi komplikasi serius yang memerlukan penanganan medis. Dalam kasus yang parah, kehamilan anggur dapat menyebabkan perdarahan hebat dan memerlukan tindakan pengosongan rahim segera. Oleh karena itu, penting untuk mencari perawatan medis segera saat mengalami gejala kehamilan anggur seperti perdarahan vagina yang tidak normal dan rahim yang tumbuh lebih cepat dari seharusnya.

10. Preeklamsia

Preeklamsia adalah kondisi serius yang dapat terjadi selama kehamilan, ditandai dengan peningkatan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine. Gejalanya meliputi sakit kepala yang parah, gangguan penglihatan, nyeri perut yang tidak biasa, mual, muntah, dan kemerahan pada kulit. Risiko preeklamsia dapat meningkat jika ibu hamil memiliki riwayat tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan, atau usia muda atau tua. Penanganannya meliputi pengawasan ketat terhadap tekanan darah dan kondisi ibu dan janin, serta pemberian obat-obatan tertentu untuk mengendalikan tekanan darah.

Pemeriksaan tensi darah secara teratur selama kehamilan sangat penting untuk mendeteksi dini gejala preeklamsia. Ibu hamil juga perlu menjaga pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan menghindari stres berlebihan untuk mencegah risiko preeklamsia. Penting juga untuk membatasi konsumsi garam dan menjaga berat badan ideal. Tidak hanya itu, ibu hamil juga perlu memperhatikan tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan ini, risiko preeklamsia dapat diminimalkan dan kehamilan dapat berjalan dengan lebih aman.

11. Pertumbuhan uterus yang cepat

Pertumbuhan uterus yang cepat adalah salah satu tanda yang sering terjadi pada kehamilan anggur. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jaringan plasenta yang abnormal yang menyebabkan ukuran perut melebihi usia kehamilan yang sebenarnya. Dampaknya adalah perut lebih besar dari usia kehamilan yang seharusnya, bahkan bisa terjadi pada trimester pertama kehamilan.

Untuk mendiagnosis kehamilan anggur, pemeriksaan USG dan tes darah diperlukan. Pemeriksaan USG akan menunjukkan adanya tanda-tanda jaringan plasenta yang abnormal dan pertumbuhan uterus yang tidak sesuai dengan usia kehamilan. Sementara itu, tes darah dapat menunjukkan adanya peningkatan kadar hormon kehamilan yang tidak normal.

Dengan adanya pertumbuhan uterus yang cepat, penting bagi wanita hamil untuk menerima perawatan medis segera. Konsultasi dengan dokter adalah langkah penting untuk mengetahui penanganan yang tepat. Pencegahan juga merupakan langkah penting, seperti mengonsumsi asam folat sebelum hamil dan memantau tanda-tanda kehamilan secara teratur. Dengan diagnosis dini dan penanganan yang tepat, risiko komplikasi pada kehamilan anggur bisa diminimalkan.

 

Diagnosis Hamil Anggur

Faktor Usia Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil Credit: unsplash.com/Camilla

Diagnosis hamil anggur biasanya dilakukan pada trimester pertama dengan mengggunakan tindakan ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan hormon kehamilan untuk mengetahui kadar hCG. Tes darah untuk mengukur tingkat HCG sangat penting dalam proses diagnosis ini. Selain itu, pemeriksaan USG juga dapat digunakan untuk menunjukkan tanda-tanda hamil anggur, seperti tidak adanya jantung janin atau perkembangan plasenta yang tidak normal.

Selain tes darah dan USG, pemeriksaan rahim juga dapat dilakukan menggunakan metode lain seperti X-ray, CT scan, atau MRI. Metode ini berguna untuk mengetahui kondisi rahim dan perkembangan jaringan yang tidak normal yang mungkin terjadi pada kasus hamil anggur.

Dalam prosedur diagnosis hamil anggur, penting untuk melakukan pemeriksaan secara teliti dan menyeluruh pada trimester pertama agar dapat segera mengetahui kondisi tersebut dan segera melakukan penanganan yang diperlukan. Dengan mengggunakan tes darah, pemeriksaan USG, dan pemeriksaan rahim, diagnosis hamil anggur dapat dilakukan dengan akurat untuk segera dilakukan tindakan penanganan yang tepat.

Pengobatan Hamil Anggur

Kehamilan anggur, atau mola hidatidosa, adalah kondisi yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi gagal berkembang menjadi janin yang sehat. Pengobatan hamil anggur biasanya melibatkan tiga langkah utama. Pertama, dokter akan melakukan pengosongan rahim melalui prosedur yang disebut kuretase untuk mengangkat jaringan yang abnormal. Langkah kedua melibatkan pemantauan yang ketat terhadap tingkat hormon kehamilan, termasuk human chorionic gonadotropin (hCG), untuk memastikan bahwa semua sel mola telah diangkat. Terakhir, penanganan paru-paru juga dapat diperlukan jika terjadi komplikasi seperti perdarahan atau penyebaran jaringan ke organ lain.

 

Komplikasi Hamil Anggur

Bed rest ibu hamil
ilustrasi/copyright unplash.com/rawpixel.com

Komplikasi yang dapat terjadi setelah hamil anggur meliputi gestational trophoblastic neoplasia (GTN) dan choriocarcinoma. GTN merupakan kanker langka yang berkembang dari sel-sel plasenta setelah kehamilan molar atau kehamilan anggur. Gejalanya meliputi pendarahan abnormal, perdarahan genital, dan nyeri panggul. Choriocarcinoma adalah kanker yang tumbuh dari sel-sel plasenta yang tersisa setelah kehamilan, dengan gejala seperti pendarahan pervaginam dan peningkatan kadar hormon kehamilan.

Selain itu, kehamilan anggur juga dapat menyebabkan kehamilan anggur berulang, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan selanjutnya. Faktor risiko termasuk riwayat kehamilan anggur sebelumnya, usia ibu muda atau lanjut, serta faktor genetik. Penanganan komplikasi tersebut meliputi terapi kemo atau radiasi, serta tindakan medis seperti penggunaan kontrasepsi hormonal untuk mencegah kehamilan berulang.

Dalam hal ini, penting bagi wanita yang mengalami kehamilan anggur untuk segera mendapatkan perawatan medis yang tepat guna mencegah komplikasi yang lebih serius. Semakin cepat komplikasi diidentifikasi dan ditangani, semakin tinggi tingkat kesembuhan dan hasil yang baik untuk kesehatan ibu.

Pencegahan Hamil Anggur

Pencegahan kehamilan anggur memainkan peran penting dalam mengurangi risiko kekambuhan pada kehamilan berikutnya. Salah satu tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menunda kehamilan setidaknya satu tahun setelah kuret. Hal ini bertujuan untuk memberi waktu bagi tubuh untuk pulih sepenuhnya sebelum hamil kembali, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kehamilan anggur kembali. Selain itu, penting untuk melakukan konsultasi rutin dengan dokter kandungan selama kehamilan berikutnya. Hal ini membantu dalam deteksi dini dan penanganan jika terjadi gejala kehamilan anggur.

Selain itu, pengujian genetik prenatal juga dapat menjadi metode diagnosis yang penting untuk mendiagnosis kehamilan anggur. Pengujian ini dapat membantu dalam identifikasi dini jika terjadi komplikasi pada kehamilan dan memungkinkan untuk tindakan medis yang tepat.

Dengan melakukan tindakan pencegahan seperti menunda kehamilan setelah kuret, konsultasi rutin dengan dokter kandungan, dan pengujian genetik prenatal, dapat membantu dalam mengurangi risiko kekambuhan kehamilan anggur pada kehamilan berikutnya.

Kapan Harus ke Dokter?

kehamilan
ilustrasi ibu hamil/copyright unsplash.com/Ömürden Cengiz

Jika Anda mengalami gejala kehamilan anggur, segera berkonsultasi dengan dokter kandungan adalah hal yang penting. Gejala hamil mola dapat termasuk pendarahan vagina yang abnormal, rasa nyeri pada panggul atau perut bagian bawah, serta mual dan muntah yang parah. Kondisi kesehatan seperti ini memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Untuk membedakan gejala hamil mola dengan tanda-tanda pertumbuhan janin yang sehat, perhatikan tanda-tanda kehamilan normal seperti pertumbuhan janin yang terasa nyata, gerakan janin yang teratur, dan tidak adanya gejala pendarahan yang tidak normal. Penting untuk memahami perbedaan ini agar dapat segera melakukan tindakan yang diperlukan saat mengalami gejala hamil mola.

Untuk pencegahan, pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala. Jika Anda mengalami gejala hamil mola, segera berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan perawatan yang tepat, kondisi ini dapat diatasi dengan baik dan mencegah komplikasi yang berbahaya. Jika diperlukan, dokter kandungan juga akan memberikan pengobatan dan perawatan yang sesuai untuk memastikan kesehatan Anda dan anak yang dikandung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya