Apa Itu Social Anxiety? Pahami Gejala, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Apa itu social anxiety adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan yang berlebihan terhadap situasi sosial.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 05 Mar 2024, 12:18 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2024, 08:45 WIB
Ilustrasi depresi, stres, social anxiety disorder
Ilustrasi depresi, stres, social anxiety disorder. (Photo by Liza Summer: https://www.pexels.com/photo/unrecognizable-upset-lady-embracing-knees-sitting-on-chair-6382642/)

Liputan6.com, Jakarta Social anxiety, atau kecemasan sosial, adalah gangguan kecemasan yang membuat seseorang merasa cemas, gugup, atau takut berlebihan dalam situasi sosial atau ketika berinteraksi dengan orang lain. Orang yang mengalami social anxiety umumnya memiliki kekhawatiran yang berlebihan terhadap penilaian orang lain, takut untuk tampil di depan umum, dan sulit dalam menjalin hubungan sosial yang sehat.

Penderita social anxiety biasanya akan merasa rasa gugup yang berlebihan saat dihadapkan pada situasi sosial, seperti berbicara di depan umum, bertemu orang baru, atau berada di kerumunan orang. Rasa cemas ini bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari dan menghambat seseorang dalam mencapai potensi sosialnya.

Kondisi ini tentu sangat mengganggu dan menjadi kendala bagi seseorang untuk menghadapi kehidupan sosialnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami lebih dalam apa itu social anxiety, mulai dari gejala, faktor penyebab, dan penanganannya.

Untuk memahami lebih dalam tentang apa itu social anxiety, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (5/3/2024).

Gejala Social Anxiety

Apa itu social anxiety adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan yang berlebihan terhadap situasi sosial. Gejala-gejala yang umum terkait dengan social anxiety meliputi rasa takut berlebihan, ketegangan, keringat dingin, jantung berdebar-debar, gemetar, sulit bernapas, mual, serta gangguan tidur.

Ketika menghadapi situasi sosial, seseorang dengan social anxiety dapat merasa sangat cemas dan takut bahwa orang lain akan menghakimi atau menilai mereka secara negatif. Oleh karena itu, mereka cenderung menghindari situasi sosial atau melakukan tindakan penghindaran yang membatasi kehidupan sosialnya.

Gejala-gejala tersebut bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, menghambat dalam berinteraksi dengan orang lain, serta mempengaruhi kinerja di tempat kerja atau sekolah. Rasa cemas yang berlebihan dan ketakutan yang muncul juga dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan mental dan emosional individu yang mengalami social anxiety.

Penting untuk menyadari bahwa social anxiety bukanlah sesuatu yang harus diabaikan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk mencari bantuan dan dukungan dari tenaga medis, seperti psikolog atau psikiater, agar bisa mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Faktor Penyebab Social Anxiety

Ilustrasi social anxiety disorder, gangguan kecemasan
Ilustrasi Ilustrasi social anxiety disorder, gangguan kecemasan. (Photo by JESSICA TICOZZELLI: https://www.pexels.com/photo/woman-in-face-mask-touching-head-in-anxiety-5670759/)

Social anxiety atau kecemasan sosial adalah gangguan kejiwaan yang ditandai oleh rasa takut dan kecemasan yang berlebihan terhadap situasi sosial. Beberapa faktor penyebab social anxiety termasuk faktor genetik, pengalaman trauma atau penolakan sosial di masa lalu, dan faktor lingkungan.

Faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan social anxiety. Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan kecemasan atau kecemasan sosial memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami social anxiety. Faktor-faktor genetik ini dapat mempengaruhi cara seseorang memproses dan merespons situasi sosial.

Pengalaman trauma atau penolakan sosial di masa lalu juga dapat menjadi penyebab social anxiety. Seseorang yang pernah mengalami pengalaman traumatis atau penolakan sosial yang intens dalam hidupnya mungkin mengembangkan rasa takut dan kecemasan terhadap situasi sosial. Mereka mungkin menjadi lebih sensitif terhadap penilaian orang lain dan mengalami sulit dalam berinteraksi dengan orang lain.

Selain itu, faktor lingkungan juga memiliki peran dalam perkembangan social anxiety. Lingkungan yang otoriter, kontrol yang berlebihan, atau pengalaman sekolah yang traumatis dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami social anxiety. Selain itu, budaya yang menempatkan tekanan yang tinggi pada penampilan fisik atau keberhasilan sosial juga dapat mempengaruhi perkembangan social anxiety.

Secara keseluruhan, social anxiety memiliki faktor penyebab yang kompleks, termasuk faktor genetik, pengalaman trauma atau penolakan sosial di masa lalu, dan faktor lingkungan. Pemahaman terhadap faktor-faktor ini penting untuk membantu individu yang mengalami social anxiety mendapatkan bantuan dan dukungan yang tepat.

Dampak Social Anxiety

Mitos Anxiety: Social Anxiety Sama dengan Pemalu
Mitos Anxiety: Social Anxiety Sama dengan Pemalu (Freepik.com)

Social anxiety atau kecemasan sosial adalah kondisi ketika seseorang merasakan rasa takut atau cemas yang berlebihan saat berada dalam situasi sosial. Dampak yang ditimbulkan oleh social anxiety dalam kehidupan sehari-hari seseorang dapat sangat signifikan.

Pertama, social anxiety dapat menyebabkan kesulitan dalam berinteraksi sosial. Orang dengan social anxiety mungkin merasa tidak berdaya dalam situasi sosial dan cenderung menghindar dari interaksi dengan orang lain. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat dan memperluas jejaring sosial.

Kedua, social anxiety dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mencari pekerjaan. Kondisi ini dapat membuat seseorang tidak percaya diri dan takut gagal saat dihadapkan pada situasi seperti wawancara kerja, presentasi, atau networking. Akibatnya, mereka mungkin melewatkan peluang kerja yang berharga atau memiliki kinerja yang rendah.

Ketiga, social anxiety juga dapat mempengaruhi seseorang dalam menjalin hubungan intim. Ketika merasa cemas dan takut saat berada dalam situasi romantis, individu dengan social anxiety bisa kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan berkomunikasi dengan pasangannya secara efektif.

Selain itu, social anxiety juga dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Rasa kecemasan yang berlebihan dan takut sepanjang waktu dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang. Individu dengan social anxiety mungkin mengalami stres kronis, merasa kesepian, serta memiliki rendahnya harga diri dan kepuasan hidup.

Dalam kesimpulannya, social anxiety memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Dari kesulitan dalam berinteraksi sosial, mencari pekerjaan, menjalin hubungan, hingga penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Penting bagi individu yang mengalami social anxiety untuk mencari bantuan profesional agar dapat mengelola kondisi ini secara efektif dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Strategi Penanganan Social Anxiety

Anxiety Myths
Anxiety Myths (Freepik.com)

Social anxiety atau kecemasan sosial adalah gangguan kecemasan yang ditandai oleh rasa takut atau cemas berlebihan dalam situasi sosial. Bagi individu yang mengalami social anxiety, interaksi sosial bisa menjadi sumber tekanan dan ketidaknyamanan yang signifikan. Namun, terdapat beberapa strategi penanganan yang dapat membantu individu mengelola kecemasan sosialnya.

Salah satu strategi yang efektif adalah terapi kognitif-perilaku (CBT). Terapi ini bertujuan untuk membantu individu mengenali dan mengubah pola pikir negatif serta perilaku yang memperkuat kecemasan sosial. Melalui CBT, individu dapat belajar menghadapi rasa takut dan berlatih keterampilan sosial yang lebih adaptif.

Selain itu, terapi obat-obatan juga dapat menjadi opsi bagi individu dengan social anxiety yang lebih parah. Obat-obatan seperti SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor) sering diresepkan untuk mengurangi gejala kecemasan sosial.

Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, dan yoga juga merupakan strategi yang efektif. Mereka dapat membantu individu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Selanjutnya, penting bagi individu dengan social anxiety untuk memiliki dukungan sosial. Dukungan dari keluarga, teman, dan terapis dapat memberikan perasaan diterima dan mendukung individu dalam proses pemulihan. Melibatkan orang-orang terdekat dalam terapi atau pengelolaan kecemasan sosial juga dapat membantu individu meningkatkan keterampilan sosial dan menghadapi situasi yang menantang.

Dalam penanganan social anxiety, strategi penanganan yang efektif melibatkan kombinasi terapi kognitif-perilaku, obat-obatan, teknik relaksasi, dan dukungan sosial. Dengan penanganan yang tepat, individu dengan social anxiety dapat mengelola kecemasan sosialnya dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya