Quarter Life Crisis, Pengertian, Penyebab, dan Cara Menghadapinya

Quarter Life Crisis adalah sebuah fase emosional yang sering dialami oleh individu di usia 20-an hingga awal 30-an.

oleh Husnul Abdi diperbarui 14 Mar 2024, 19:50 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2024, 19:50 WIB
Quarter Life Crisis
Quarter Life Crisis. (Foto: Unsplash Louis Villasmil)

Liputan6.com, Jakarta Quarter Life Crisis adalah sebuah fase emosional yang sering dialami oleh individu di usia 20-an hingga awal 30-an. Ketika mencapai usia ini, banyak orang yang merasa kewalahan dan kebingungan dalam menghadapi masa depan, pilihan karir, hubungan interpersonal, dan pencarian identitas diri. Quarter Life Crisis dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, baik itu dalam hal perkembangan pribadi, kehidupan sosial, maupun pekerjaan.

Ada beberapa faktor penyebab Quarter Life Crisis yang umumnya dialami oleh banyak orang. Salah satunya adalah tekanan dari lingkungan sekitar, seperti harapan keluarga, teman, atau masyarakat dalam meraih kesuksesan di usia muda. Selain itu, adanya perbedaan antara ekspektasi dan realitas juga dapat memicu Quarter Life Crisis. Ketika individu merasa impian dan harapan mereka tidak tercapai sesuai yang diharapkan, hal ini bisa menimbulkan perasaan kekecewaan dan kebingungan.

Ada beberapa cara yang dapat diambil untuk menghadapi Quarter Life Crisis. Pertama, penting untuk melakukan refleksi diri guna memahami dengan jelas kebutuhan, keinginan, dan nilai-nilai pribadi yang sebenarnya. Dengan demikian, individu dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan sesuai dengan dirinya sendiri. Kedua, mencari dukungan sosial dari keluarga, teman, atau bahkan profesional dapat membantu individu mengatasi perasaan kesepian dan kebingungan. Yang terakhir, mengambil langkah kecil namun konsisten dalam merencanakan dan mencapai tujuan hidup dapat membawa pemulihan dan penemuan kembali diri.

Dalam menghadapi Quarter Life Crisis, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidupnya masing-masing. Tidak ada standar yang baku dalam meraih kesuksesan, dan penting untuk menghormati pilihan dan jalan hidup sendiri. Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, Quarter Life Crisis dapat menjadi sebuah kesempatan untuk membentuk diri menjadi individu yang lebih kuat, dewasa, dan bahagia.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (14/3/2024) tentang quarter life crisis.

Pengertian Quarter Life Crisis

Quarter Life Crisis
Quarter Life Crisis/Copyright unsplash.com

Pengertian Quarter Life Crisis merujuk pada periode krisis yang dialami oleh individu antara usia 20 hingga awal 30-an. Istilah ini menggambarkan fase di mana seseorang merasa tidak puas dengan hidupnya, meragukan tujuan dan arah yang telah ditetapkan, dan merasa terjebak dalam kebingungan mengenai identitas dan perjalanan masa depannya.

Quarter Life Crisis sering kali muncul ketika seseorang memasuki dunia pekerjaan yang sesungguhnya setelah menyelesaikan pendidikan formalnya. Mereka merasa tertekan oleh tekanan sosial dalam mencapai kesuksesan secara profesional, membangun hubungan yang mendalam, dan menemukan tujuan hidup yang bermakna. Beban kehidupan sehari-hari seperti pekerjaan yang monoton, kurangnya kebebasan, atau ketidakstabilan finansial dapat melebih-lebihkan krisis ini.

Quarter Life Crisis sering kali diwarnai oleh gejala perasaan tertekan, kecemasan, kebosanan, kehilangan arah, serta perubahan sikap yang sering kali tidak konsisten. Selain itu, individu yang mengalami Quarter Life Crisis cenderung merasa cemas akan masa depan dan meragukan kemampuan diri. Penting bagi mereka yang mengalami crisis ini untuk mencari dukungan sosial, menjalani perawatan diri yang tepat, serta melakukan evaluasi diri guna menyusun rencana masa depan yang lebih jelas dan bermakna.

Tanda-Tanda Quarter Life Crisis

Quarter Life Crisis
Quarter Life Crisis. (Photo by Tim Gouw on Unsplash)

Berikut tanda-tanda quarter life crisis:

  1. Ketidakpuasan terhadap kondisi hidup saat ini: Seseorang yang mengalami quarter life crisis akan merasa tidak puas dengan pekerjaan, hubungan, atau kehidupan secara keseluruhan. Mereka akan merasa seperti ada yang kurang atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
  2. Keraguan dan ketidakpastian: Individu yang mengalami quarter life crisis biasanya akan meragukan keputusan-keputusan hidupnya. Mereka sering bertanya-tanya apakah mereka telah memilih jalur yang tepat, apakah mereka mencapai tujuan yang diinginkan, atau bahkan apakah hidup ini memiliki tujuan yang jelas.
  3. Kecemasan tentang masa depan: Quarter life crisis seringkali membuat seseorang menjadi sangat khawatir dengan masa depan mereka. Mereka mungkin merasa cemas karena belum mencapai kesuksesan yang diharapkan, belum menemukan keterampilan yang unggul, atau masih bingung dengan apa yang ingin mereka lakukan dalam hidup.
  4. Perasaan kesepian: Quarter life crisis dapat membuat seseorang merasa kesepian atau terisolasi dari teman-teman sebaya. Mereka mungkin merasa sulit untuk menemukan jati diri mereka atau menemukan teman sejati yang bisa memahami situasi mereka.
  5. Perubahan perilaku: Selama quarter life crisis, seseorang mungkin mengalami perubahan perilaku yang signifikan. Mereka bisa menjadi lebih cemas, mudah tersinggung, atau bahkan mengalami kecenderungan untuk menghindari tanggung jawab.

Quarter life crisis adalah fenomena yang tidak jarang terjadi di kalangan kaum muda dewasa. Dengan memahami tanda-tanda ini, kita dapat mengenali jika ada seseorang di sekitar kita yang mengalaminya dan memberikan dukungan serta bantuan yang mereka butuhkan.

Penyebab Quarter Life Crisis

Quarter Life Crisis
Quarter Life Crisis/Copyright unsplash.com/jane palash

Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab utama terjadinya Quarter Life Crisis. Berikut adalah beberapa penyebab yang sering dialami:

  1. Tuntutan Sosial: Tuntutan untuk mencapai kesuksesan dalam hidup seringkali membebani individu yang masih berada di usia muda. Tekanan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, mempunyai hubungan yang stabil, dan memiliki pencapaian yang sudah tinggi dapat menyebabkan perasaan tidak puas dan cemas.
  2. Perubahan Lingkungan: Transisi dari dunia perkuliahan ke dunia kerja seringkali mempengaruhi individu secara emosional dan psikologis. Tuntutan baru, seperti membangun hubungan interpersonal yang baru dan menyesuaikan diri dalam lingkungan kerja yang berbeda, dapat menimbulkan kecemasan dan ketidakpastian.
  3. Ketidakjelasan di Masa Depan: Quarter Life Crisis sering terjadi karena individu berada dalam tahap mencari identitas dan tujuan hidup. Ketidakpastian mengenai pekerjaan yang diinginkan, jalan karir yang tepat, dan kehidupan pribadi yang memuaskan dapat menyebabkan kecemasan dan kebingungan.
  4. Perbandingan Sosial Media: Kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan kehidupan orang lain dalam media sosial dapat menyebabkan Quarter Life Crisis. Ketika individu melihat orang lain mencapai kesuksesan atau mempunyai kehidupan yang sempurna, perasaan kurang berarti dan tidak terpenuhi sering muncul.

Quarter Life Crisis merupakan fenomena yang sebaiknya dihadapi dengan kesadaran dan solusi yang tepat. Individu perlu mengakui bahwa quarter life crisis adalah bagian normal dari kehidupan dan mengambil langkah-langkah untuk membangun kepercayaan diri, eksplorasi diri, serta mencari bantuan ketika diperlukan.

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

Quarter Life Crisis
Quarter Life Crisis. (Image by benzoix on Freepik)

Berikut cara menghadapi quarter life crisis:

  1. Menyadari dan Menerima: Pertama-tama, sadarilah bahwa Quarter Life Crisis adalah fenomena yang umum terjadi pada usia 20-an hingga 30-an. Terimalah bahwa ini adalah fase alami dalam perjalanan hidup dan bahwa Anda tidak sendirian mengalaminya.
  2. Refleksi Diri: Luangkan waktu untuk merenung tentang tujuan, nilai-nilai, aspirasi, dan minat hidup Anda. Pertanyakan diri sendiri tentang apa yang benar-benar Anda inginkan dan apa yang membuat Anda bahagia. Ini akan membantu Anda memahami diri Anda sendiri dengan lebih baik dan menentukan arah yang tepat.
  3. Tetaplah Bertumbuh: Mencari kesempatan untuk bergerak maju dan berkembang dalam kehidupan pribadi dan profesional merupakan langkah penting. Mulailah dengan menetapkan tujuan jangka pendek yang dapat memberikan kepuasan dan kebanggaan pribadi.
  4. Kelola Emosi: Quarter Life Crisis mungkin membawa perasaan cemas, kecemasan, dan kebingungan. Carilah dukungan, baik dari teman, anggota keluarga, atau profesional. Jangan ragu untuk meminta bantuan dan berbicara tentang perasaan Anda agar dapat mengelola emosi negatif dengan lebih baik.
  5. Pilih Prioritas: Fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup Anda dan tentukan prioritas. Jangan terlalu membebankan diri dengan harapan dan keinginan yang tidak realistis. Tetapkan tujuan yang realistis dan membuat Anda merasa puas saat mencapainya.
  6. Jaga Kesehatan: Quarter Life Crisis dapat membawa stres dan ketidakseimbangan dalam hidup. Pastikan Anda memprioritaskan kesehatan fisik dan mental Anda. Jaga pola makan yang seimbang, tidur yang cukup, lakukan olahraga yang bermanfaat, dan temukan cara untuk merawat diri sendiri.

Dengan mengetahui cara menghadapi Quarter Life Crisis dengan benar, diharapkan Anda akan dapat melalui fase ini dengan lebih baik dan menemukan kebahagiaan serta kesuksesan di masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya