4 Cara Monitoring Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, Simak Manfaatnya

Monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak sangatlah penting untuk mengidentifikasi potensi masalah kesehatan.

oleh Laudia Tysara diperbarui 19 Mar 2024, 17:15 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2024, 17:15 WIB
Ilustrasi anak, ibu, sahur, buka puasa, Islami
Ibu sedang ngobrol dengan anak perempuan dan laki-lakinya. (Image by freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Pemahaman tentang cara monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi sangat penting, kenapa? Monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak adalah proses pemantauan secara berkala terhadap perkembangan fisik, kognitif, dan emosional anak seiring berjalannya waktu.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa pertumbuhan tercepat anak terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari awal kehamilan hingga ulang tahun kedua. Ada empat aspek penting yang perlu dinilai dalam tumbuh kembang anak, termasuk motorik kasar dan halus, kemampuan berbahasa dan kognitif, serta aspek emosi dan psiko-sosial.

Mengetahui cara monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak sangatlah penting karena membantu orang tua dan tenaga kesehatan untuk mengidentifikasi potensi masalah kesehatan atau perkembangan pada anak secara dini. Nestle Health Science juga menyebutkan tiga indikator utama yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan anak di Indonesia, yaitu berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), tinggi badan menurut usia (TB/U), dan berat badan menurut usia (BB/U).

Memahami dan menerapkan metode monitoring ini, orang tua dan tenaga kesehatan dapat melacak pertumbuhan dan perkembangan anak secara terperinci, serta mengambil tindakan yang tepat jika ada potensi masalah yang muncul.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang cara monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut merangkum dari jurnal Universitas Bengkulu, Kementerian Kesehatan RI, Poltekes Jogja, RS Santo Yusup, dan RS Pelni, Selasa (19/3/2024).

1. Pengukuran Antropometri

Salah satu cara yang penting dalam monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak adalah melalui pengukuran antropometri. Pengukuran ini melibatkan pencatatan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas anak secara berkala. Dokter atau petugas kesehatan akan menggunakan parameter ini untuk mengevaluasi status gizi dan pertumbuhan anak secara keseluruhan.

Misalnya, jika seorang anak menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan, hal ini dapat menjadi tanda masalah gizi atau kesehatan yang mendasarinya. Sebaliknya, pertumbuhan yang tidak sesuai dengan standar pertumbuhan normal dapat menunjukkan masalah pertumbuhan atau perkembangan yang memerlukan intervensi lebih lanjut.

2. Buku KIA

Buku KIA (Kartu Identitas Anak) adalah alat penting dalam monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak karena menyediakan catatan lengkap tentang riwayat pertumbuhan dan perkembangan mereka dari masa ke masa. Data tentang tinggi, berat badan, dan lingkar kepala anak dicatat dalam buku ini dan digunakan untuk membuat kurva pertumbuhan.

Kurva pertumbuhan ini memungkinkan petugas kesehatan untuk melihat tren pertumbuhan anak dan mengidentifikasi perubahan yang mungkin memerlukan perhatian lebih lanjut. Selain itu, buku KIA juga berisi kuesioner perkembangan anak yang dapat diisi oleh orang tua untuk memberikan informasi tambahan tentang kemajuan perkembangan anak di berbagai bidang.

3. Pemeriksaan Rutin

Pemeriksaan rutin adalah salah satu cara yang efektif dalam monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemeriksaan ini dilakukan setiap bulan oleh dokter atau petugas kesehatan dan mencakup evaluasi fisik anak serta pengamatan terhadap perkembangan perilaku dan keterampilan mereka.

Selama pemeriksaan rutin, dokter dapat melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak untuk melihat pertumbuhan mereka. Jika ada tanda-tanda masalah pertumbuhan atau perkembangan, langkah-langkah intervensi dapat diambil sesegera mungkin.

4. Penilaian DDST

Penilaian DDST (Denver Developmental Screening Test) adalah alat yang digunakan untuk menilai perkembangan anak dalam empat domain utama: personal sosial, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar. Tes ini membantu dalam mengidentifikasi anak yang mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan.

Hasil penilaian DDST dapat membantu dokter atau petugas kesehatan untuk merujuk anak untuk evaluasi lebih lanjut atau intervensi yang sesuai jika diperlukan. Penilaian DDST adalah salah satu cara penting dalam memastikan bahwa anak-anak menerima dukungan yang mereka butuhkan untuk mencapai potensi perkembangan mereka secara optimal.

 

Manfaat Monitoring Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Contoh ilustrasi anak dan ibu berdiskusi
Ibu dan anak sedang mengobrol di sofa. (Foto: Pexels.com/Kampus Production)

1. Deteksi Dini Masalah Kesehatan

Monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak memungkinkan deteksi dini terhadap masalah kesehatan atau perkembangan yang mungkin timbul. Mengukur secara berkala berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala, serta melakukan evaluasi terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak, dokter atau petugas kesehatan dapat mengidentifikasi tanda-tanda masalah seperti kurang gizi, gangguan pertumbuhan, atau keterlambatan dalam perkembangan motorik atau bahasa.

Deteksi dini ini memungkinkan intervensi yang tepat waktu untuk memastikan anak mendapatkan perawatan yang diperlukan sebelum masalah tersebut berkembang menjadi lebih serius.

2. Evaluasi Efektivitas Perawatan atau Intervensi

Monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak memungkinkan evaluasi efektivitas perawatan atau intervensi yang telah diberikan. Misalnya, jika seorang anak mengalami masalah gizi dan mendapatkan suplementasi gizi atau perubahan pola makan, pemantauan pertumbuhan dan perkembangannya secara teratur akan membantu dokter atau petugas kesehatan untuk melihat apakah perawatan tersebut efektif dalam meningkatkan status gizi anak dan mendorong pertumbuhan yang sehat.

3. Perencanaan Perawatan yang Lebih Baik

Melalui monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak, dokter atau petugas kesehatan dapat merencanakan perawatan atau intervensi yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan spesifik anak. Data yang terkumpul dari monitoring tersebut memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih tepat tentang jenis perawatan atau program intervensi yang paling sesuai untuk mempromosikan kesehatan dan perkembangan optimal anak.

4. Mengukur Progres dan Perbandingan dengan Standar Pertumbuhan

Monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak memungkinkan untuk mengukur progres mereka dari waktu ke waktu dan membandingkannya dengan standar pertumbuhan yang telah ditetapkan. Ini membantu dokter atau petugas kesehatan untuk menilai apakah anak sedang tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan untuk usia mereka, atau apakah ada kemungkinan masalah yang perlu ditangani lebih lanjut.

5. Memberikan Dukungan dan Pemahaman kepada Orang Tua

Melalui monitoring pertumbuhan dan perkembangan anak, dokter atau petugas kesehatan juga dapat memberikan dukungan dan pemahaman kepada orang tua tentang perkembangan anak mereka. Mereka dapat menjelaskan hasil pengukuran dan evaluasi dengan lebih baik, memberikan informasi tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, serta menjawab pertanyaan atau kekhawatiran yang mungkin dimiliki oleh orang tua.

Ini membantu orang tua untuk memahami lebih baik tentang kesehatan dan perkembangan anak mereka serta memberikan perawatan yang terbaik bagi mereka.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya