Perbedaan Solstice dan Equinox yang Jadi Tanda Perubahan Musim, Simak Penjelasannya

Namun, perubahan musim ini tidak hanya fenomena menakjubkan. Terdapat penjelasan ilmiah yang menarik, yang dapat kita telusuri melalui dua fenomena pentin solstice dan equinox.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 23 Mar 2024, 16:25 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2024, 16:25 WIB
Rotasi Bumi Makin Cepat
Ilustrasi Bumi berputar. (Sumber foto: Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta Bumi kita terus berputar dan bergerak mengelilingi Matahari, di balik gerakannya yang tampak begitu halus, terdapat fenomena yang mengubah wajah alam secara dramatis: perubahan musim. Melalui perjalanan yang penuh misteri ini, kita disuguhi pemandangan alam yang memukau, mulai dari gemerlapnya musim semi hingga ketenangan musim dingin yang memesona.

Namun, perubahan musim ini tidak hanya fenomena menakjubkan. Terdapat penjelasan ilmiah yang menarik, yang dapat kita telusuri melalui dua fenomena pentin solstice dan equinox. Kedua fenomena ini menjadi penanda yang membedakan awal musim yang berbeda di Bumi.

Dalam artikel ini, kita akan mempelajari dengan lebih mendalam tentang perbedaan antara solstice dan equinox. Melalui penjelasan yang terperinci, kita akan menggali lebih dalam lagi makna dan dampak dari kedua fenomena ini terhadap kehidupan di Bumi. berikut ulasan lebih lanjut tentang perbedaan solstice dan equinox yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (23/3/2024).

Solstice

Jarak Antara Bumi Dan Matahari Semakin Menjauh, Apa Penyebabnya?
Ilustrasi pemandangan Matahari. (Pexels.com)

Dalam perjalanan Bumi mengelilingi Matahari, terdapat fenomena alam yang menarik yang memengaruhi perubahan musim yang kita alami. Fenomena tersebut adalah solstice dan equinox, yang sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup menarik dan penting dalam astronomi.

Pertama-tama, mari kita bahas mengenai solstice. Ada dua momen penting dalam setahun yang kita kenal sebagai solstice, satu terjadi pada bulan Juni dan yang lainnya pada bulan Desember. Saat solstice, Matahari berada pada titik paling jauh ke utara atau ke selatan dari garis khatulistiwa. Hal ini terjadi karena Bumi sedikit miring pada sumbunya.

Di belahan bumi utara, solstice Juni menandai awal musim panas. Pada hari ini, matahari bersinar paling terang dan hari menjadi lebih lama, sehingga kita merayakan hari terpanjang dalam setahun. Sebaliknya, solstice Desember menandai awal musim dingin di belahan bumi utara. Pada hari ini, matahari bersinar paling sedikit dan malam menjadi lebih lama, sehingga kita mengalami hari terpendek dalam setahun.

Equinox

Fenomena equinox
Ilustrasi equinox. (Foto: Freepik/rawpixel.com)

Sementara itu, equinox adalah momen ketika Matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Hal ini terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret dan September. Pada hari-hari equinox, siang dan malam memiliki panjang yang sama di seluruh dunia. Equinox Maret menandai awal musim semi, ketika kita melihat pertanda-pertanda awal datangnya musim semi dengan cuaca yang semakin hangat dan tumbuhnya tanaman-tanaman. Equinox September, di sisi lain, menandai awal musim gugur. Pada saat ini, kita mulai merasakan turunnya suhu udara dan warna-warni daun yang berguguran dari pohon-pohon.

Kedua fenomena ini, sama-sama memiliki peran penting dalam penentuan perubahan musim di Bumi. Mereka memberi kita pemahaman yang lebih dalam mengenai bagaimana Bumi dan Matahari berinteraksi serta bagaimana hal tersebut memengaruhi kehidupan di planet kita. Dengan memahami perbedaan dan arti dari solstice dan equinox, kita dapat lebih menghargai keindahan dan keajaiban alam semesta yang kita tempati ini.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya