Apa yang Harus Dilakukan Saat Malam Lailatul Qadar? Ini 5 Amalan untuk Meraih Berkah

Malam Lailatul Qadar adalah malam penuh berkah, simak amalan yang dianjurkan untuk meraih keutamaan malam istimewa ini.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 25 Mar 2025, 10:11 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 10:11 WIB
Melihat Muslim Palestina Berdoa Saat Malam Lailatul Qadar
Muslim Palestina menjalani ibadah salat saat memburu malam Lailatul Qadar di luar Kubah Batu (Dome of the Rock) di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem (8/5/2021). (AFP/Ahmad Gharabli)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Dalam Surah Al-Qadr disebutkan bahwa malam ini lebih baik daripada seribu bulan, menjadikannya peluang luar biasa untuk meraih pahala dan pengampunan dari Allah SWT. Namun, kapan tepatnya malam ini terjadi tetap menjadi rahasia Ilahi yang mengundang umat Islam untuk lebih giat beribadah di sepuluh malam terakhir Ramadan.

Ketidakpastian waktu malam Lailatul Qadar justru menjadi hikmah yang besar bagi umat Islam. Hal ini mendorong kita untuk tidak berpuas diri hanya pada malam tertentu, tetapi terus memperbanyak ibadah sepanjang malam-malam terakhir Ramadan. Seperti disebutkan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itulah, penting bagi setiap Muslim untuk mengetahui amalan-amalan apa saja yang bisa dilakukan untuk meraih berkah dan keutamaannya. Dengan menghidupkan malam-malam terakhir Ramadan melalui amalan-amalan tersebut, kita berpeluang besar untuk mendapatkan malam yang penuh dengan kemuliaan.

Promosi 1

1. Salat Malam: Menghidupkan Malam dengan Tahajud dan Witir

Salah satu amalan utama saat Lailatul Qadar adalah menghidupkan malam dengan shalat malam. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang bangun menegakkan shalat malam di Malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mencari ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim). Ini menunjukkan betapa besar pahala dari shalat malam di malam istimewa ini.

Salat tahajud merupakan bentuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di malam-malam ganjil sepuluh terakhir Ramadan. Selain tahajud, shalat witir juga menjadi pelengkap yang utama dalam menghidupkan malam tersebut. Dalam riwayat, Nabi SAW tidak pernah meninggalkan shalat witir meskipun dalam keadaan safar.

Melakukan salat malam tidak hanya meningkatkan keimanan, tetapi juga menjadi media untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam keheningan malam, doa yang tulus disertai rukuk dan sujud yang penuh penghayatan dapat menjadi pintu ampunan dan keberkahan.

2. Membaca dan Mentadabburi Al-Qur’an

FOTO: Berburu Malam Lailatul Qadar Sambil Itikaf di Masjid
Warga membaca Alquran saat melakukan itikaf pada malam ke-27 bulan puasa Ramadhan 1443 H di Masjid Asy-Syuhada, Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). Itikaf dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan membaca Alquran, dzikir, dan selawat untuk mencari rida Allah SWT. (merdeka.com/Imam Buhori)... Selengkapnya

Tilawah Al-Qur’an adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan, terlebih pada malam Lailatul Qadar. Diriwayatkan bahwa Jibril senantiasa datang kepada Nabi SAW setiap malam Ramadan untuk bertadarus Al-Qur’an bersama. (HR. Bukhari)

Malam Lailatul Qadar menjadi malam turunnya Al-Qur’an, sehingga membacanya pada malam tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi. Selain membaca, merenungi makna dan kandungannya (tadabbur) juga sangat dianjurkan agar dapat menghidupkan hati dan memperdalam pemahaman agama.

Bagi yang belum mampu membaca Al-Qur’an secara fasih, bisa memulai dengan membaca terjemahannya atau mendengarkan bacaan dari qari’ pilihan. Yang terpenting adalah niat dan usaha kita untuk semakin dekat dengan firman Allah SWT di malam yang penuh berkah ini.

3. Doa dan Dzikir: Mengisi Malam dengan Permohonan Ampunan

Amalan berikutnya yang tidak kalah penting adalah memperbanyak doa dan dzikir. Sayyidah Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang doa apa yang sebaiknya dibaca jika ia mendapatkan Lailatul Qadar, dan Rasulullah menjawab:

"اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي"

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, dan mencintai ampunan, maka ampunilah aku." (HR. Tirmidzi)

Doa tersebut mencerminkan isi hati seorang hamba yang berharap penuh kepada rahmat dan ampunan Allah. Maka, memperbanyak doa dengan sungguh-sungguh sangat dianjurkan, baik untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, dan umat Islam secara keseluruhan.

Selain itu, berdzikir dengan lafadz-lafadz seperti tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan istighfar adalah bentuk pengagungan kepada Allah SWT yang sangat dianjurkan. Waktu malam Lailatul Qadar adalah saat terbaik untuk menyampaikan permohonan dan harapan kita kepada Allah.

4. Sedekah dan Amalan Sosial

Sedekah di malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang luar biasa, terutama karena malam ini berada di bulan Ramadan, di mana setiap amal dilipatgandakan pahalanya. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadan.” (HR. Tirmidzi)

Bentuk sedekah bisa bermacam-macam, mulai dari memberikan bantuan materi, menyantuni anak yatim, memberikan makanan berbuka puasa, hingga senyum dan kata-kata baik kepada orang lain. Bahkan ada yang menyebut bahwa sedekah tanpa uang, seperti membantu orang lain atau memperbaiki hubungan yang rusak, juga bernilai tinggi.

Malam ini adalah saat yang tepat untuk menyeimbangkan ibadah spiritual dan sosial. Menunaikan zakat, infak, dan sedekah menjadi penyempurna ibadah yang mendekatkan kita kepada ridha Allah dan menumbuhkan empati terhadap sesama.

 5. I’tikaf dan Taubat Nasuha

Malam 25 Ramadan, Ribuan Jamaah Khusyuk Menjemput Lailatul Qadar di Masjid Istiqlal
Dalam kesempatan itu para jemaah melakukan berbagai kegiatan ibadah untuk memperbanyak amalannya. (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)... Selengkapnya

Amalan penting lainnya adalah beriktikaf, yaitu berdiam diri di masjid untuk beribadah dan merenungi makna hidup. Rasulullah SAW rutin beriktikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan sebagai bentuk kesungguhan dalam mencari Lailatul Qadar. Bila tidak memungkinkan di masjid, kita tetap bisa beriktikaf di rumah dengan meminimalkan distraksi dan fokus beribadah.

I’tikaf menjadi momen untuk menjernihkan hati dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT. Bersamaan dengan itu, taubat nasuha (taubat sungguh-sungguh) harus diperbanyak. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh ampunan, dan tidak ada waktu yang lebih tepat untuk meninggalkan dosa dan memohon pembersihan hati kecuali malam ini.

Menghidupkan malam dengan memperbanyak introspeksi, menyesali kesalahan, dan berkomitmen memperbaiki diri adalah bentuk penghambaan yang sangat tinggi. Semoga dengan taubat yang tulus, kita bisa memasuki bulan Syawal dengan jiwa yang bersih dan hati yang damai.

Pertanyaan Seputar Malam Lailatul Qadar

Apa itu Lailatul Qadar?

Lailatul Qadar adalah malam yang sangat mulia dalam Islam, diyakini lebih baik dari seribu bulan, di mana amalan yang dilakukan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Kapan Lailatul Qadar terjadi?

Lailatul Qadar biasanya terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil.

Amalan apa yang dianjurkan di malam Lailatul Qadar?

Amalan yang dianjurkan antara lain shalat malam, membaca Al-Quran, berzikir, berdoa, dan bersedekah.

Apakah iktikaf wajib untuk mendapatkan Lailatul Qadar?

Tidak, iktikaf bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Amalan lain seperti berdoa dan berzikir juga bisa dilakukan di rumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya