6 Cara Agar Tanaman Tidak Layu di Musim Kemarau, Gunakan Naungan Juga Mulsa

Cara agar tanaman tidak layu di musim kemarau bisa menggunakan mulsa atau naungan.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 15 Apr 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi tanaman palem
Ilustrasi tanaman palem. (Image by kjpargeter on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Musim kemarau sering kali menjadi momok bagi para pecinta tanaman. Kekeringan yang terjadi selama periode ini dapat membuat tanaman menjadi layu dan bahkan mati. Namun, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah, atau mengurangi layunya tanaman akibat kekeringan selama musim kemarau.

Cara agar tanaman tidak layu di musim kemarau yang pertama, adalah memberikan air yang cukup pada tanaman. Menyiram tanaman secara teratur akan membantu menjaga kelembaban tanah, serta mencegah kekeringan. Namun, perlu diingat bahwa tanaman juga memerlukan sirkulasi udara yang baik. Jangan terlalu sering menyiram tanaman hingga tanah terlalu basah, karena hal ini dapat menyebabkan akar mengalami pembusukan.

Cara agar tanaman tidak layu di musim kemarau selanjutnya, yaitu menggunakan mulsa yang berfungsi sebagai lapisan penutup tanah, di mana bisa mengurangi penguapan air dan menghambat pertumbuhan gulma. Dengan menggunakan mulsa, tanaman akan tetap mendapatkan sirkulasi udara yang baik serta menjaga kelembaban tanah.

Penting juga untuk memberikan pupuk yang cukup pada tanaman. Pupuk berguna untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman agar tumbuh subur. Pilihlah pupuk yang sesuai dengan jenis tanaman yang Anda miliki. Apabila tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup, maka ia akan menjadi lebih tahan terhadap kekeringan. Berikut ini beberapa cara agar tanaman tidak layu di musim kemarau yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, (//2024). 

1. Jaga agar tanaman disiram dengan baik

Ilustrasi tanaman giok
Ilustrasi tanaman giok. (Image by schantalao on Freepik)

Musim kemarau sering kali menjadi momok bagi para petani atau pecinta tanaman. Kekeringan yang melanda dapat membuat tanaman menjadi layu dan bahkan mati, jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah, atau mengurangi layunya tanaman akibat kekeringan selama periode musim kemarau. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjaga agar tanaman disiram dengan baik. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan air yang cukup untuk tanaman secara teratur.

Antisipasi kekeringan dengan menyiram tanaman pada pagi atau sore hari adalah langkah yang tepat. Sebaiknya, tanaman disiram saat suhu udara masih relatif dingin, agar tanaman dapat menyerap air dengan optimal, sebelum panas terik menyebabkan evaporasi air yang cepat. Jika terdapat tanaman yang membutuhkan tanah yang lembab, seperti tanaman hias atau sayuran, disarankan untuk menggunakan mulsa atau penutup tahan air di sekitar akar tanaman. Mulsa dapat membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi penguapan air. Selain itu, sistem irigasi otomatis juga dapat menjadi solusi praktis untuk memastikan tanaman tetap mendapatkan pasokan air yang cukup, terutama jika kita tidak dapat menyiram tanaman secara manual setiap hari.

2. Pilih tanaman yang menyukai cuaca panas

Salah satu cara agar tanaman tidak layu di musim kemarau, adalah dengan memilih tanaman yang menyukai cuaca panas. Beberapa tanaman yang tahan kekeringan dan cocok untuk musim kemarau adalah kaktus, aloe vera, lavender dan daun dewa. Tanaman-tanaman ini memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap kekeringan, serta bisa bertahan dalam cuaca panas. Selain itu, penting untuk memberikan perhatian ekstra pada penyiraman tanaman. Selama musim kemarau, pastikan untuk memberikan air yang cukup kepada tanaman agar tidak mengalami dehidrasi. Jika memungkinkan, gunakan teknik penyiraman tetes atau irigasi tetes agar air terserap dengan baik oleh akar tanaman.

Selain itu, tambahkan lapisan mulsa pada tanah di sekitar tanaman. Mulsa berfungsi untuk mempertahankan kelembaban tanah dan mengurangi penguapan air. Dengan demikian, tanaman akan tetap mendapatkan nutrisi dan kelembaban yang cukup. Terakhir, lakukan pemangkasan pada tanaman. Pemangkasan yang tepat dapat membantu tanaman bertahan lebih baik selama musim kemarau. Hapuslah daun dan ranting yang tidak sehat atau mati, untuk mengurangi beban pada tanaman dan memungkinkan tanaman untuk fokus pada pertumbuhan yang sehat.

3. Gunakan naungan

Musim kemarau sering kali menjadi momok bagi para petani dan pecinta kebun. Tanaman yang sering terkena sinar matahari langsung pada musim kemarau, rentan mengalami kekeringan dan layu. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah, atau mengurangi layunya tanaman adalah dengan menggunakan naungan. Naungan dapat digunakan untuk melindungi tanaman dari paparan sinar matahari yang berlebihan. Naungan ini dapat berupa terpal, payung, atau anyaman bambu yang ditempatkan di atas tanaman. Dengan adanya naungan, cahaya matahari yang masuk ke tanaman akan dihalangi dan intensitas panas yang diterima oleh tanaman juga akan berkurang.

Naungan juga dapat membantu menjaga kelembaban tanah dengan mencegah penguapan air secara langsung dari tanah. Selain itu, naungan juga dapat digunakan untuk melindungi tanaman dari angin kering dan menyebabkan penguapan air yang lebih cepat. Dengan adanya naungan, tanaman akan menjadi lebih aman dan dapat tumbuh dengan baik di musim kemarau. Namun, perlu diingat bahwa naungan tidak boleh terlalu rapat dan menghalangi pencahayaan yang dibutuhkan oleh tanaman. Jadi, pastikan naungan yang digunakan cukup longgar dan memberikan perlindungan yang optimal bagi tanaman.

 

 

4. Mulsa

ilustrasi tanaman lemon balm yang kaya manfaat untuk mengatasi kecemasan
ilustrasi tanaman lemon balm yang kaya manfaat untuk mengatasi kecemasan//copyright pexels/youssef samuli

Mulsa adalah salah satu cara agar tanaman tidak layu di musim kemarau dan bekerja cukup efektif. Menggunakan mulsa berarti menutup tanah di sekitar akar tanaman dengan bahan organik, seperti jerami, daun kering, serbuk gergaji, atau rumput kering. Mulsa ini berfungsi melindungi tanah dari sinar matahari langsung dan mengurangi penguapan, sehingga menjaga kelembaban tanah lebih lama. Dalam penggunaannya, mulsa diletakkan di sekitar pangkal tanaman dengan ketebalan minimal 5 cm. Mulsa ini akan membantu menjaga suhu tanah tetap sejuk, dan mencegah tumbuhnya rumput liar yang akan bersaing dengan tanaman.

Selain itu, mulsa juga akan memperbaiki struktur tanah dan menyediakan nutrisi saat perlahan-lahan membusuk. Dengan menggunakan mulsa, tanah tetap lembap meskipun dalam kondisi musim kemarau yang panas dan kering. Tanaman akan mendapatkan pasokan air yang cukup untuk pertumbuhannya, sehingga tidak mengalami layu atau kekeringan. Selain itu, penggunaan mulsa juga dapat mengurangi kebutuhan akan penyiraman tanaman secara rutin. Jadi, mulsa adalah pilihan yang tepat untuk menjaga tanaman tetap segar dan sehat di musim kemarau.

5. Hindari menanam tanaman baru saat cuaca panas

Pada kondisi panas yang ekstrem, tanaman baru lebih rentan mengalami stress dan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang tidak menguntungkan. Alangkah baiknya menunda penanaman hingga cuaca menjadi lebih sejuk dan stabil. Selain itu, penting juga untuk memberikan penyiraman yang cukup kepada tanaman selama musim kemarau. Menyiram tanaman pada pagi atau sore hari ketika suhu lebih sejuk, akan membantu tanaman menyerap air dengan lebih baik dan menghindari penguapan yang cepat. Pastikan tanah di sekitar tanaman tetap lembab, tetapi tidak terlalu basah karena dapat menyebabkan keracunan akar.

Memberikan lapisan penutup tanah dan mulsa juga dapat membantu mencegah penguapan air dan menjaga kelembapan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan seresah daun, jerami, atau bahan organik lain ke permukaan tanah di sekitar tanaman. Selain itu, lapisan penutup tanah dan mulsa juga berfungsi sebagai penghalang bagi pertumbuhan gulma yang dapat bersaing dengan tanaman utama. Selanjutnya, pemupukan yang tepat juga penting dalam menjaga kestabilan tanaman saat musim kemarau. Pilih pupuk dengan kandungan nitrogen rendah namun tinggi dalam unsur fosfor dan kalium. Pemberian pupuk yang tepat dosisnya secara teratur akan membantu tanaman mengoptimalkan penyerapan air dan nutrisi yang ada, sehingga lebih toleran terhadap kekeringan.

6. Pindahkan posisi pot tanaman

Untuk mencegah tanaman layu di musim kemarau, salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan memindahkan posisi pot tanaman. Hal ini bertujuan agar tanaman mendapatkan kondisi yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembang. Salah satu faktor penyebab tanaman layu adalah terpapar sinar matahari langsung terlalu lama. Di musim kemarau, sinar matahari lebih kuat dan suhu udara cenderung lebih tinggi, sehingga tanaman lebih rentan mengalami penguapan air yang cepat. Dengan memindahkan posisi pot tanaman, kita dapat mengatur penempatannya agar tidak terlalu terpapar sinar matahari secara langsung.

Pemilihan tempat yang sejuk dan teduh dapat membantu tanaman tetap segar dan tidak cepat layu. Posisikan pot tanaman di tempat yang teduh seperti di bawah naungan pohon, di teras yang ternaungi, atau di dekat jendela dengan tirai atau gorden yang dapat menahan sinar matahari langsung. Selain itu, pastikan juga untuk memperhatikan kelembapan tanah dalam pot. Tanah yang terlalu kering akan membuat tanaman kesulitan mendapatkan air secara cukup. Lakukan penyiraman secara teratur dan pastikan tanah dalam pot tetap lembab. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar tanaman membusuk.

 

Tanaman yang Cocok di Musim Kemarau

Ilustrasi tanaman peace lily
Ilustrasi tanaman peace lily. (Image by Freepik)

Agar lingkungan rumah tetap sejuk di musim panas, ada sejumlah tanaman yang sangat cocok untuk ditanam. Berikut adalah deretan tanaman yang tidak hanya cepat tumbuh, tetapi juga bisa ditanam dengan mudah:

1. Ficus Benjamina

Ficus benjamina adalah tanaman yang sangat cocok untuk tumbuh di dalam ruangan. Keunggulan tanaman ini terletak pada kemampuannya untuk menjaga kelembapan udara di dalam ruangan, yang sangat penting terutama di musim kemarau. Dengan dikelompokkan bersama tanaman lainnya, Ficus benjamina membantu menciptakan ekosistem atmosfer kecil yang meningkatkan kelembapan di sekitarnya. Untuk pertumbuhan yang optimal, pastikan untuk menyiram tanaman secara teratur dan menempatkannya di tempat dengan cahaya sedang agar dapat menyerap sinar matahari dengan baik.

2. Ficus Elastica

Juga dikenal sebagai tanaman karet, Ficus elastica memiliki kemampuan unik untuk meningkatkan kelembapan di dalam ruangan dan memberikan efek pendinginan. Tanaman hias ini memiliki tingkat transpirasi yang tinggi, yang berarti semakin banyak daunnya, semakin banyak uap air yang dilepaskan ke udara. Dengan menyerap air melalui akarnya dan melepaskan kelembapan melalui pori-pori di bagian bawah daunnya, Ficus elastica dapat membantu menjaga kelembapan udara di sekitarnya.

3. Aglaonema

Aglaonema tidak hanya memiliki kemampuan dalam memurnikan udara dari racun, tetapi juga memiliki tingkat transpirasi yang tinggi, yang membantu dalam melembapkan udara di sekitarnya. Tanaman ini memiliki beragam varietas dengan daun yang menarik, serta mudah dirawat dan cepat tumbuh. Untuk merawatnya, cukup siram tanaman ketika tanahnya sudah kering dan berikan sedikit cahaya, sekitar tiga hingga empat jam dalam sehari.

4. Palem Areca

Tanaman hijau seperti palem Areca dapat menyerap CO2 dan melepaskan oksigen, yang membantu menjaga udara tetap segar di dalam ruangan. Selain itu, susunan pohon palem tidak hanya menyegarkan ruangan, tetapi juga memberikan sentuhan estetika yang indah, membuat interior rumah semakin menarik. Untuk merawatnya, cukup siram palem dengan air setiap satu minggu sekali untuk pertumbuhan yang subur.

5. Lidah Mertua

Sansivera atau lidah mertua adalah tanaman yang sangat cocok untuk musim kemarau karena memiliki kandungan air yang tinggi dan dapat mengeluarkan uap air dingin ke udara. Selain itu, tanaman ini juga dapat mengeluarkan oksigen dan membersihkan racun dari udara, seperti benzena dan formaldehida. Untuk hasil terbaik, letakkan tanaman ini di dekat jendela untuk membantu menghalangi sinar matahari yang berlebihan.

6. Kaktus

Kaktus adalah tanaman musim kemarau lainnya yang sangat tahan terhadap kekeringan dan panas. Dengan kemampuannya untuk hidup di lingkungan yang kering dan tanpa banyak penyiraman, kaktus adalah pilihan yang bagus untuk menghias rumah sambil menjaga lingkungan tetap sejuk.

7. Pakis Boston

Pakis Boston adalah tanaman yang sangat baik dalam menghilangkan polutan organik yang mudah menguap dari udara, seperti formaldehida. Selain itu, tanaman ini juga merupakan pelembap yang efektif, membantu menjaga udara tetap sejuk di tengah hari yang panas. Untuk merawatnya, letakkan pakis di tempat dengan cahaya yang tidak terlalu terang dan siram secara teratur.

8. Lidah Buaya

Lidah buaya tidak hanya bermanfaat untuk mendinginkan luka bakar ringan, tetapi juga memiliki kandungan air yang tinggi, menjadikannya pilihan yang bagus untuk menjaga suhu rumah tetap sejuk. Letakkan tanaman lidah buaya di tempat yang banyak terkena sinar matahari dan siram secara teratur agar tumbuh dengan baik.

9. Spider Plant

Spider plant adalah tanaman yang mudah tumbuh dan sangat efektif dalam mendinginkan udara di dalam ruangan. Selain itu, tanaman ini juga dapat menyaring racun seperti formaldehida dan xylene. Untuk merawatnya, letakkan tanaman laba-laba pada area yang tidak langsung terkena sinar matahari.

10. Peace Lily

Peace lily adalah tanaman yang dapat memberikan efek pendinginan dan menjaga kelembapan udara di sekitarnya. Dengan daun yang besar dan subur, peace lily menghasilkan oksigen dan kelembapan sebanyak mungkin. Letakkan tanaman ini di tempat yang tidak langsung terkena sinar matahari dan siram secara teratur agar tumbuh dengan baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya