Liputan6.com, Jakarta Arti kata swafoto adalah jenis potret diri yang diambil dengan menggunakan kamera ponsel, atau kamera digital lainnya. Fenomena ini semakin populer, karena didukung oleh media sosial seperti Instagram dan Snapchat. Banyak orang yang senang berbagi potret diri mereka di media sosial, sebagai cara untuk mengekspresikan diri dan mendapatkan pengakuan dari teman-teman atau pengikut mereka.
Asal mula dari swafoto sebenarnya sudah ada sejak lama, bahkan sebelum era ponsel pintar dan media sosial. Banyak fotografer profesional yang mengambil potret diri mereka sendiri, sebagai bagian dari penelitian atau karya seni. Namun, popularitas swafoto kian melesat ketika kamera ponsel menjadi lebih terjangkau dan kehadiran media sosial.Â
Arti kata swafoto merupakan adaptasi dari istilah bahasa Inggris "selfie". Meskipun banyak yang menganggap swafoto sebagai ajang narsis di media sosial, sebenarnya ada banyak alasan lain mengapa orang suka mengambil swafoto. Beberapa orang menggunakan swafoto sebagai cara untuk mengabadikan momen penting dalam hidup mereka, seperti perayaan ulang tahun atau liburan bersama keluarga.Â
Advertisement
Penggunaan swafoto juga tidak hanya terbatas untuk kepentingan pribadi. Banyak brand atau perusahaan yang juga memanfaatkan swafoto untuk keperluan pemasaran. Mereka menggunakan swafoto sebagai cara untuk mengenalkan produk baru atau meningkatkan kesadaran merek mereka. Berikut ini arti kata swafoto yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (2/4/2024).Â
Swafoto dalam Perspektif Kehidupan Sehari-hari
Swafoto adalah istilah yang berasal dari kata ‘swa’ yang berarti sendiri dan ‘foto’ yang merupakan singkatan dari fotografi. Arti kata swafoto adalah potret diri yang diambil sendiri, atau oleh orang lain. Swafoto sendiri sering dilakukan dengan menggunakan ponsel pintar atau kamera digital. Fenomena swafoto semakin populer dengan hadirnya media sosial dan platform berbagi foto seperti Instagram, Facebook, dan Snapchat. Swafoto menjadi sangat populer, karena memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan dirinya secara mandiri dan kreatif, serta membagikan momen-momen penting atau momen yang dirasakan sebagai momen indah.
Swafoto juga telah menjadi tren pada era digital ini. Banyak orang yang mengambil swafoto setiap hari untuk mengunggahnya ke media sosial mereka. Swafoto juga dapat diambil dalam berbagai gaya dan suasana, seperti dengan senyum ceria, pose anggun, atau bahkan dengan latar belakang yang indah. Meskipun swafoto menjadi populer, penting untuk tetap memperhatikan etika dalam mengambil swafoto, terutama jika melibatkan orang lain atau tempat-tempat umum.
Swafoto atau yang biasa disebut dengan selfie, telah menjadi fenomena yang sangat populer dalam kehidupan sehari-hari. Swafoto dalam perspektif kehidupan sehari-hari juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Melalui swafoto, kita dapat berinteraksi dengan orang lain, berbagi pengalaman, dan membangun komunitas online. Swafoto juga menjadi sarana untuk memperluas jaringan sosial dan meningkatkan keterlibatan dengan masyarakat. Namun, penggunaan yang berlebihan atau tidak etis dari swafoto, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan perspektif diri seseorang. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara mengambil swafoto dan hidup di dunia nyata.
Â
Advertisement
Tips Melakukan Swafoto
Menurut Cambridge Dictionary, selfie atau swafoto adalah foto yang diambil sendiri dengan menggunakan ponsel dan sering dibagikan melalui media sosial. Sementara itu menurut Merriam Webster, swafoto adalah gambar yang melibatkan diri sendiri atau bersama orang lain, serta diambil dengan kamera digital dan biasanya diposting di jejaring sosial. Berikut beberapa tips melakukan swafoto diantaranya:Â
Swafoto Instagenic
1. Cahaya yang baik dapat membuat kulit dan warna wajah terlihat lebih sehat dan menarik. Gunakan cahaya alami dari jendela atau luar ruangan pada siang hari untuk hasil terbaik. Hindari cahaya lampu yang terlalu terang atau gelap karena dapat membuat gambar buram.
2. Cari sudut yang menguntungkan yang membuat wajah terlihat tirus dan menarik. Cobalah mengangkat ponsel di atas kepala dengan sudut 45 derajat atau lebih untuk efek yang menguntungkan.
3. Teknik pengeditan dapat membantu memperbaiki gambar yang kurang memuaskan. Gunakan aplikasi pengeditan gambar seperti Lightroom, VSCO, atau Snapseed untuk menyempurnakan hasil akhir.
4. Latar yang menarik dapat meningkatkan estetika gambar. Pilih latar dengan warna atau tekstur menarik seperti dinding berwarna-warni, mural, atau latar alam yang indah. Pastikan latar tidak terlalu ramai agar fokus tetap pada subjek.
Swafoto Formal
Swafoto tidak selalu identik dengan tampilan santai atau kasual. Untuk situasi formal, seperti menghadiri acara resmi atau wawancara kerja, maka tips swafoto yang bisa dilakukan adalah:Â
1. Pilih busana formal dengan warna netral yang sesuai dengan situasi. Pastikan busana cocok dengan bentuk tubuh untuk tampil rapi dan elegan.
2. Pilih sudut yang menguntungkan dan jangan terlalu dekat dengan kamera. Pastikan posisi tubuh sejajar dengan kamera untuk hasil yang optimal.
3. Latar yang sederhana dan bersih akan menambah kesan elegan pada swafoto. Hindari latar yang terlalu ramai atau mencolok.
4. Gunakan teknik pengeditan yang minimal agar gambar tetap terlihat natural dan formal. Atur kecerahan, kontras, dan saturasi agar gambar terlihat tajam.
5. Tetap berikan senyum ringan atau ekspresi santai namun tetap sopan dan profesional. Ini akan membuat swafoto terlihat lebih ramah dan menyenangkan.