Norma Kesopanan Adalah Nilai Penting dalam Masyarakat, Ini Tujuan dan Contohnya

Pengertian, ciri, tujuan dan contoh pelanggaran norma kesopanan

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 03 Mei 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi tata krama, sopan, cium tangan
Ilustrasi tata krama, sopan, cium tangan. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Norma kesopanan adalah salah satu aspek penting dalam interaksi sosial yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan etika masyarakat. Ini bukan hanya tentang tata krama yang terlihat, tetapi juga tentang menghormati orang lain dan menjaga hubungan yang harmonis. Dalam konteks ini, norma kesopanan adalah panduan yang mengatur perilaku kita dalam berbagai situasi, baik di lingkungan profesional maupun sosial. Namun, kadang-kadang definisi norma kesopanan dapat bervariasi tergantung pada budaya dan nilai-nilai yang dianut.

Norma kesopanan adalah landasan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan saling menghargai. Hal ini mencakup cara berbicara, berpakaian, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diakui oleh masyarakat. Meskipun norma ini dapat berbeda-beda antara satu tempat dan waktu dengan yang lain, prinsip-prinsip dasarnya tetap sama: menjaga rasa hormat dan menghindari tindakan yang menyinggung orang lain. Dengan memahami dan mengikuti norma kesopanan, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar kita.

Norma kesopanan adalah cerminan dari nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam sebuah budaya. Melalui norma ini, kita dapat menghormati perbedaan dan menghargai keragaman dalam masyarakat. Penting untuk diingat bahwa norma kesopanan bukanlah aturan yang kaku, tetapi lebih sebagai pedoman yang membantu kita berinteraksi dengan baik dalam berbagai situasi. Dengan mengikuti dan memahami norma kesopanan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan saling mendukung bagi semua orang.

Untuk lebih memahami apa itu norma kesopanan, berikut ini pengertian, ciri, tujuan dan contoh pelanggaran norma kesopanan pada Jumat (3/5).

Apa Itu Norma Kesopanan?

Ilustrasi sopan, kesopanan
Ilustrasi sopan, kesopanan. (Photo by RODNAE Productions: https://www.pexels.com/photo/a-man-and-a-woman-handshaking-7413990/)

Norma kesopanan adalah aturan atau tata tertib yang mengatur perilaku dan interaksi sosial individu sesuai dengan standar sopan yang diakui oleh masyarakat. Ini meliputi cara berbicara, berpakaian, dan bertindak di berbagai situasi. Misalnya, menghormati orang lain, tidak menggunakan bahasa kasar, dan menjaga lingkungan bersih termasuk dalam norma kesopanan. Norma ini bertujuan untuk menjaga keharmonisan, menghormati hak orang lain, dan menciptakan lingkungan yang nyaman.

Aturan norma kesopanan dapat bersifat umum atau spesifik, tergantung pada budaya dan lingkungan sosial. Contohnya, menggunakan bahasa formal saat berkomunikasi dengan orang yang lebih senior adalah norma kesopanan yang umum di beberapa budaya. Norma kesopanan juga merupakan bagian dari etiket sosial yang mengatur perilaku dalam interaksi sosial, seperti menghadiri acara dengan membawa hadiah atau tidak memotong pembicaraan orang lain.

Meskipun norma kesopanan bervariasi antar budaya, prinsip dasarnya tetap sama dalam menjaga rasa hormat, menghindari perilaku yang menyinggung, dan menciptakan lingkungan yang mendukung. Memahami dan mengikuti norma kesopanan membantu individu bersosialisasi dengan baik dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Norma ini juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan adat istiadat setiap masyarakat.

Ciri-ciri dan Contoh Norma Kesopanan

Membalas Komentar dengan Sopan
Ilustrasi Penggunaan Media Sosial Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Norma kesopanan atau sopan santun merupakan kumpulan aturan yang mengatur perilaku individu dalam berinteraksi dengan orang lain. Ciri-ciri norma kesopanan sangat bervariasi tergantung pada budaya, latar belakang sosial, dan konteks tertentu. Meskipun demikian, ada beberapa ciri umum yang sering ditemukan dalam norma kesopanan yang berlaku secara luas:

  1. Menghargai Orang Lain: Salah satu ciri utama norma kesopanan adalah menghargai orang lain. Hal ini mencakup berbicara dengan sopan, memberi salam, dan menggunakan bahasa yang tidak menyinggung.
  2. Menghargai Budaya dan Adat Istiadat: Norma kesopanan juga melibatkan menghargai budaya dan adat istiadat yang ada di masyarakat, termasuk dalam hal berpakaian dan berperilaku di lingkungan sosial tertentu.
  3. Menggunakan Bahasa yang Sopan: Individu yang mengikuti norma kesopanan menggunakan bahasa yang sopan, menghindari penggunaan bahasa gaul atau kasar yang dapat menyinggung orang lain.
  4. Menjaga Jarak Fisik: Norma kesopanan juga melibatkan kesadaran akan jarak fisik. Ini berarti mempertimbangkan apakah tindakan atau perilaku kita akan mengganggu atau membuat orang lain merasa tidak nyaman.
  5. Menghargai Hak Orang Lain: Norma kesopanan mencakup menghargai hak asasi manusia dan tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain secara fisik, emosional, atau mental.
  6. Menghargai Waktu dan Privasi: Hal lain yang penting dalam norma kesopanan adalah menghargai waktu dan privasi orang lain. Ini termasuk tidak mengganggu orang lain tanpa alasan yang penting dan tidak membicarakan hal-hal pribadi tanpa izin.
  7. Menghormati Norma dan Aturan: Individu yang mengikuti norma kesopanan menghargai norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat atau lingkungan tertentu. Mereka tidak melakukan tindakan yang merusak atau tidak sesuai dengan norma tersebut.
  8. Menghormati Orang Tua dan Guru: Norma kesopanan juga mencakup menghormati orang tua sebagai pemberi nafkah dan pendidikan, serta menghormati guru sebagai pembimbing dan pendidik.
  9. Menjaga Kebersihan: Salah satu aspek dari norma kesopanan adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
  10. Mematuhi Norma-norma Sosial: Norma kesopanan juga termasuk mematuhi norma-norma sosial yang berlaku di tempat kerja, sekolah, atau masyarakat secara umum.

Melalui pemahaman dan pengamalan ciri-ciri norma kesopanan ini, individu dapat membangun hubungan yang harmonis, menghargai keragaman, dan menciptakan lingkungan sosial yang positif dan inklusif.

Tujuan Norma Kesopanan

Usia Berapa Anak Dapat Diajarkan Sopan Santun?
Ilustrasi anak bermain. Foto: festivitiescatering

Norma kesopanan memiliki beragam tujuan yang mendasari keberadaannya dalam suatu masyarakat. Tujuan-tujuan ini tidak hanya mencakup aspek tata krama dan kerukunan sosial, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana individu-individu dalam masyarakat berinteraksi dan berkontribusi secara positif. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci tentang tujuan-tujuan dari norma kesopanan:

1. Menjaga Tata Krama dan Menghargai Hak Orang Lain

Salah satu tujuan utama norma kesopanan adalah menjaga tata krama dalam interaksi sosial. Ini mencakup menghargai hak-hak orang lain, seperti hak untuk dihormati, hak untuk privasi, dan hak untuk tidak diinterupsi secara kasar.

2. Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Individu terhadap Masyarakat

Dengan mengikuti norma kesopanan, individu secara tidak langsung juga mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat tempat mereka tinggal. Mereka menjadi lebih sadar akan dampak perilaku mereka terhadap orang lain dan berusaha untuk bertindak secara bertanggung jawab.

3. Menjaga Harmoni dan Kerukunan Sosial

Norma kesopanan juga bertujuan untuk menjaga harmoni dan kerukunan sosial dalam masyarakat. Dengan mematuhi norma ini, konflik dan ketegangan antarindividu dapat diminimalisir, dan hubungan antaranggota masyarakat dapat terjaga dengan baik.

4. Menciptakan Suasana yang Nyaman dan Saling Menghargai

Norma kesopanan bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi semua orang. Dengan mematuhi norma ini, individu-individu dapat merasa dihargai dan aman dalam berinteraksi dengan orang lain.

5. Menghindari Tindakan yang Merugikan Orang Lain

Norma kesopanan membantu mencegah tindakan-tindakan yang dapat merugikan atau menyinggung orang lain. Ini termasuk menghindari perilaku yang kasar, tidak sopan, atau merusak dalam interaksi sehari-hari.

6. Membentuk Sikap dan Tingkah Laku yang Sopan dan Santun

Salah satu tujuan yang paling jelas dari norma kesopanan adalah membentuk sikap dan tingkah laku yang sopan, santun, dan hormat terhadap orang lain. Hal ini mencakup penggunaan bahasa yang sopan, menghormati orang tua dan guru, serta memperlakukan semua orang dengan kesopanan.

Dengan demikian, norma kesopanan bukan hanya tentang perilaku individual, tetapi juga tentang bagaimana individu-individu tersebut berkontribusi pada pembentukan dan pemeliharaan lingkungan sosial yang harmonis dan saling menghargai. Norma ini menjadi dasar yang penting dalam membangun hubungan yang sehat dan positif di dalam masyarakat.

 

 

Contoh Pelanggaran Norma Kesopanan

[Bintang] Perbaiki Akhlak di Mothers Day
Ilustrasi anak tidak sopan (Via: twitter.com)

Ada beberapa contoh pelanggaran norma kesopanan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk:

  1. Berbicara dengan Kasar atau Menggunakan Bahasa yang Tidak Sopan: Ini mencakup mengeluarkan kata-kata kasar, menghina, atau menggunakan bahasa yang tidak pantas dalam situasi yang tidak tepat. Contohnya, mengumpat atau menyindir orang lain secara terbuka di depan umum.
  2. Tidak Menghormati Privasi Orang Lain: Pelanggaran ini terjadi ketika seseorang mengganggu privasi orang lain tanpa izin atau membicarakan hal-hal pribadi tentang orang lain tanpa persetujuan mereka. Misalnya, meminta informasi pribadi yang tidak relevan atau menyebarkan gosip yang merugikan reputasi seseorang.
  3. Tidak Menghormati Waktu Orang Lain: Ini terjadi ketika seseorang terlambat tanpa alasan yang jelas atau mengganggu waktu dan jadwal orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu. Contohnya, memotong pembicaraan orang lain, membuang-buang waktu dalam rapat, atau tidak menghargai waktu yang telah disepakati.
  4. Mengganggu Orang Lain secara Fisik atau Emosional: Ini melibatkan tindakan yang mengganggu kenyamanan atau merugikan orang lain secara fisik atau emosional. Contohnya, menyentuh seseorang tanpa izin atau melakukan intimidasi secara verbal yang membuat orang lain merasa tidak aman.
  5. Tidak Menghargai Hak Orang Lain: Pelanggaran ini terjadi ketika seseorang tidak menghormati hak-hak dasar orang lain, seperti hak untuk dihormati, hak untuk tidak disakiti, atau hak untuk tidak diinterupsi secara kasar. Contohnya, mengganggu saat orang lain sedang berbicara atau tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk berpendapat.
  6. Tidak Menjaga Kebersihan: Ini mencakup perilaku yang tidak menjaga kebersihan diri atau lingkungan sekitar dengan baik. Contohnya, membuang sampah sembarangan, tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet, atau tidak merawat penampilan pribadi dengan baik.
  7. Menggunakan Teknologi dengan Tidak Sopan: Pelanggaran ini terjadi ketika seseorang menggunakan teknologi, seperti telepon seluler atau media sosial, dengan tidak sopan. Contohnya, memeriksa telepon seluler saat sedang berinteraksi dengan orang lain, mengganggu pertemuan dengan telepon yang berdering, atau membagikan informasi pribadi orang lain secara tidak benar.
  8. Tidak Menghargai Norma dan Aturan yang Berlaku: Ini mencakup tidak mematuhi norma-norma sosial atau aturan yang berlaku dalam masyarakat atau lingkungan tertentu. Contohnya, membuang sampah di tempat yang tidak semestinya, melanggar aturan lalu lintas, atau tidak menghormati norma tata krama dalam acara resmi atau keagamaan.

Pelanggaran-pelanggaran ini dapat mengganggu harmoni dan kerukunan sosial dalam masyarakat serta merugikan orang lain secara langsung atau tidak langsung. Oleh karena itu, penting untuk selalu menghormati dan mematuhi norma kesopanan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya