6 Cara Mencegah Ransomware, Jangan Download Sembarangan

Cara-cara mencegah ransomware yang penting untuk diketahui

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 26 Jun 2024, 15:20 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2024, 15:20 WIB
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau Wannacry
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau yang disebut juga Wannacry (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Di era digital saat ini, penggunaan internet telah merasuki hampir setiap aspek kehidupan, dari bisnis hingga pendidikan, semuanya terhubung melalui jaringan online. Namun, dengan segala kemudahan yang ditawarkan oleh internet juga datanglah ancaman yang semakin canggih, seperti aktivitas ransomware.

Mencegah ransomware menjadi krusial bagi setiap pengguna internet, mengingat dampaknya yang bisa merusak data dan operasional secara keseluruhan. Mengetahui cara mencegah ransomware bukanlah sekadar opsional, melainkan keharusan dalam menghadapi risiko cyber crime yang semakin meningkat di dunia digital saat ini.

Salah satu langkah penting dalam mencegah ransomware adalah meningkatkan kesadaran terhadap keamanan cyber di seluruh lapisan pengguna internet. Mulai dari memperbarui perangkat lunak secara teratur hingga menggunakan perangkat lunak keamanan yang handal, cara-cara ini membantu mengurangi celah bagi serangan ransomware yang bisa merugikan.

Selain itu, penting juga untuk melakukan pencadangan data secara teratur dan menyimpan salinan data yang kritis di tempat yang aman. Dengan demikian, pengguna dapat lebih siap menghadapi potensi ancaman ransomware tanpa harus kehilangan data yang berharga.

Keamanan tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang kebijaksanaan penggunaan internet secara umum. Mengedukasi pengguna tentang praktik-praktik aman dalam berselancar di dunia maya menjadi bagian integral dari strategi mencegah ransomware. Dengan memahami cara mencegah ransomware, pengguna dapat mengambil langkah-langkah proaktif seperti menghindari mengklik tautan yang mencurigakan atau membuka lampiran dari sumber yang tidak dikenal. 

Untuk panduan lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber cara-cara mencegah ransomware yang penting untuk diketahui, pada Rabu (26/6).

1. Backup Data

Ransomware
Ransomware WannaCry. (Doc: Kaspersky Lab)

Backup Data merupakan langkah krusial dalam menjaga keamanan data di era digital saat ini. Data telah menjadi aset paling berharga bagi individu maupun perusahaan, dan inilah mengapa penting untuk rutin melakukan cadangan data. Saat terjadi serangan ransomware, memiliki salinan data yang tidak terkoneksi dengan internet bisa menjadi penyelamat. 

Cara ini memastikan bahwa meskipun data primer terkena serangan, Anda tetap memiliki akses ke informasi yang krusial. Selain itu, kebiasaan untuk rutin melakukan backup setelah melakukan perubahan atau pengeditan data sangat dianjurkan. 

Backup dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti drive eksternal, layanan cloud, Dropbox, atau perangkat lainnya, sehingga data Anda tetap aman dan dapat diakses kapan saja dibutuhkan.

2. Instal Perangkat Lunak Antivirus

Instal Perangkat Lunak Antivirus yang handal juga merupakan langkah penting dalam menjaga keamanan dari serangan ransomware. Perangkat lunak antivirus tidak hanya mampu mengidentifikasi ransomware, tetapi juga bisa membantu mencegah dan menghapusnya sebelum merusak sistem. 

Pilihlah antivirus yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi ransomware tanpa tergantung pada pembaruan terbaru. Beberapa antivirus bahkan dilengkapi dengan fitur restore yang memungkinkan Anda untuk mengembalikan data yang terinfeksi. 

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa antivirus hanya salah satu lapisan perlindungan. Backup data tetap menjadi langkah utama untuk melindungi data dari kerugian akibat serangan ransomware.

3. Hati-hati Saat Download

Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau Wannacry
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau yang disebut juga Wannacry (iStockphoto)

Ketika berurusan dengan unduhan dari internet, waspada menjadi kunci utama untuk menghindari serangan ransomware. Penting untuk selalu memeriksa keamanan file yang akan diunduh dan menghindari menjalankan atau membuka lampiran yang tidak dikenal. 

Bahkan ketika ingin menginstal perangkat lunak baru, pastikan untuk memahami dengan jelas setiap permintaan hak administratif yang diajukan. Jangan sekali-kali mengeksekusi perintah yang tidak dimengerti fungsinya secara menyeluruh, karena ini dapat menjadi pintu masuk bagi serangan malware yang merugikan.

4. Lakukan Update Sistem Operasi dan Aplikasi 

Selain itu, melakukan pembaruan sistem operasi dan aplikasi secara otomatis adalah langkah yang tak kalah penting dalam menjaga keamanan komputer dari serangan ransomware. Sebagaimana diketahui, perusahaan seperti Microsoft secara rutin merilis pembaruan keamanan setiap bulan untuk sistem operasi mereka. 

Mengikuti jadwal ini penting, karena pembaruan keamanan ini sering kali memperbaiki celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat cyber. Selain sistem operasi, aplikasi-aplikasi yang terinstal seperti browser (seperti Firefox, Chrome, Safari, Opera, dan Internet Explorer), serta perangkat lunak lain seperti Adobe Flash Player, Java, dan manajer unduhan, juga rentan terhadap eksploitasi. Dengan memastikan semua aplikasi terbaru dan terkini, risiko serangan ransomware dapat diminimalkan secara signifikan.

5. Jangan langsung klik dan unduh lampiran email sembarangan

Ransomware
Indonesia Kena Serangan Siber, Pakar: Jangan Sepelekan Keamanan. (Doc: PCMag)

Salah satu taktik utama yang sering digunakan oleh penjahat cyber untuk menyebarkan ransomware adalah melalui email yang mengandung link berbahaya atau lampiran yang terinfeksi. Oleh karena itu, penting bagi pengguna internet untuk berhati-hati dan tidak mengklik atau mengunduh lampiran dari email yang mencurigakan atau tidak dikenal. 

Sebuah tindakan yang sepele seperti ini bisa menjadi pintu masuk bagi serangan yang merugikan, di mana ransomware dapat dengan mudah mengenkripsi data pengguna dan meminta tebusan dalam bentuk uang untuk mendapatkan kunci dekripsi.

Pastikan untuk selalu memeriksa pengirim email sebelum membuka atau mengklik link apapun yang terkandung di dalamnya. Perhatikan dengan seksama domain dari alamat pengirim email, dan jika ada kecurigaan tentang keaslian atau tujuan email tersebut, segera laporkan sebagai spam atau hapus dari kotak masuk Anda. Langkah ini membantu mengurangi risiko jatuh ke dalam perangkap penipuan atau serangan ransomware yang bisa merugikan.

6. Nonaktifkan File Sharing

Selain menghindari email yang mencurigakan, pengguna juga disarankan untuk mempertimbangkan nonaktifkan file sharing yang tidak perlu di jaringan mereka. File sharing yang terlalu terbuka atau memberikan hak akses penuh ke jaringan dapat memudahkan pergerakan ransomware dari satu perangkat ke perangkat lainnya dalam jaringan yang sama. Saat ransomware berhasil menginfeksi satu perangkat, kemungkinan besar akan menyebar dengan cepat ke perangkat lain yang terhubung.

Untuk mengurangi risiko ini, pastikan untuk meninjau dan mematikan file sharing yang tidak diperlukan, serta membatasi hak akses yang diberikan ke jaringan internal. Tindakan ini membantu memperlambat atau bahkan mencegah penyebaran ransomware di dalam jaringan, sehingga mempertahankan integritas data dan keamanan sistem secara keseluruhan.

Ransomware dan Bahayanya

Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi file-file di komputer pengguna dan menuntut tebusan agar file-file tersebut dapat dikembalikan ke kondisi semula. Proses kerjanya dimulai dengan infeksi melalui tautan berbahaya, unduhan file tidak aman, atau akses ke situs web yang tidak terpercaya. Setelah berhasil menginfeksi komputer, ransomware akan mengenkripsi file-file yang ada di dalamnya dengan menggunakan kode rahasia yang hanya diketahui oleh pembuat malware.

Pengguna kemudian akan melihat pesan yang meminta pembayaran tebusan dalam bentuk mata uang kripto, seperti Bitcoin, untuk mendapatkan kunci dekripsi. Meskipun ada klaim bahwa pembayaran tebusan akan mengembalikan akses ke file-file yang dienkripsi, tidak ada jaminan bahwa peretas akan memenuhi janjinya. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak membayar tebusan dan mencari solusi lain, seperti memulihkan file dari cadangan yang telah dibuat sebelumnya atau menggunakan perangkat lunak anti-malware untuk membersihkan komputer dari infeksi ransomware.

Penting untuk selalu waspada terhadap ancaman ransomware dengan memperbarui sistem keamanan, menjaga backup data secara rutin, dan menghindari tindakan yang dapat membuka celah bagi serangan malware. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, pengguna dapat mengurangi risiko jatuh ke dalam perangkap ransomware yang dapat mengganggu dan merugikan secara finansial.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya