Bahaya Main Judi Online, Pencurian Data hingga Gangguan Mental

Bahaya-bahaya yang mengancam dari main judi online

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 06 Jun 2024, 21:10 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 21:10 WIB
Judi Slot Online
Ilustrasi judi slot online.

Liputan6.com, Jakarta Judi online semakin merajalela di tengah masyarakat Indonesia. Meskipun terlihat sebagai cara cepat untuk menghasilkan uang, kenyataannya banyak orang yang mengalami kerugian besar akibat kecanduan bermain judi. Selain itu, maraknya platform main judi online juga membawa risiko pencurian data pribadi yang dapat mengancam keamanan finansial dan privasi pengguna. 

Tidak hanya itu, kecanduan main judi online juga berpotensi menimbulkan gangguan mental yang serius bagi pelakunya. Tanpa disadari, banyak orang terperangkap dalam siklus kecanduan ini, terus menerus bermain demi mengembalikan kerugian atau mencari sensasi kemenangan. Hal ini dapat mengakibatkan stres, depresi, bahkan masalah psikologis yang lebih kompleks.

Selain risiko kerugian finansial dan gangguan mental, main judi online juga membawa dampak sosial yang negatif. Masyarakat menjadi rentan terhadap praktik penipuan, manipulasi, dan tindakan kriminal lainnya yang terkait dengan dunia perjudian online. 

Sayangnya masih banyak orang yang tidak menyadari bahaya dari main judi online ini. Untuk itu, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber bahaya-bahaya yang mengancam dari main judi online, pada Kamis (6/6).

1. Pencurian Data

Ilustrasi judi online
Ilustrasi judi online.

Pertama, pencurian data merupakan ancaman serius yang sering kali terlupakan oleh pemain judi online. Saat seseorang bermain di platform judi online yang tidak terpercaya, data pribadi mereka rentan dicuri untuk kepentingan yang tidak semestinya. Tanda-tanda potensial dari pencurian data ini antara lain seringnya menerima pesan spam dari nomor asing atau pihak yang tidak dikenal karena data pribadi sudah tersebar luas. Hal ini bisa menjadi awal dari masalah keamanan yang lebih serius, seperti penipuan identitas atau penyalahgunaan informasi finansial.

2. Gambling Disorder

Kedua, gambling disorder atau gangguan berjudi adalah masalah kesehatan mental yang berkaitan erat dengan kecanduan berjudi. Seseorang yang mengalami gambling disorder cenderung kehilangan kendali terhadap keinginan untuk berjudi, bahkan jika itu berarti harus mengorbankan segala hal penting dalam hidup mereka. Dampaknya tidak hanya terasa pada diri sendiri, tetapi juga berdampak negatif pada masyarakat sekitar, terutama keluarga dan lingkungan sekitar.

Kecanduan judi dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan nekat dan kriminal, seperti mencuri, menjual barang-barang berharga di rumah, merampok, atau bahkan menipu orang lain. Ini bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak terkait.

3. Kecanduan 

Thumbnail judi online
Thumbnail judi online

Kecanduan judi merupakan masalah serius yang sering kali sulit diatasi. Saat seseorang terus-menerus mengalami kekalahan atau bahkan setelah mendapatkan kemenangan sekali pun, dorongan untuk terus berjudi dan mendapatkan keuntungan lebih besar semakin meningkat. Hal ini dapat mengarah pada pola perilaku yang merugikan, di mana pemain judi online terus menghabiskan waktu dan uang mereka untuk berjudi tanpa memperhitungkan risiko kerugian yang mungkin terjadi.

4. Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi juga menjadi dampak yang signifikan dari kecanduan judi online. Ketika seseorang tidak mampu mengendalikan keinginan untuk berjudi, hal ini dapat berujung pada penurunan tingkat ekonomi yang cukup drastis. Pengeluaran yang terus-menerus untuk berjudi, terutama ketika kemungkinan untuk menang sangat kecil, dapat menyebabkan kondisi keuangan yang semakin buruk. Akibatnya, kantong pun jadi bolong dan kebutuhan hidup sehari-hari menjadi terancam.

Tidak hanya itu, kecanduan judi online juga bisa membuat seseorang terjerumus dalam lingkaran setan keuangan, di mana mereka terus-menerus mencari cara untuk mendapatkan uang tambahan demi memenuhi kebutuhan berjudi. Hal ini bisa mengakibatkan pola perilaku yang merugikan, seperti menggali lubang untuk menutup lubang, dengan cara meminjam uang dari teman atau bahkan melakukan tindakan yang melanggar hukum untuk mendapatkan dana tambahan.

5. High Stress (Depresi)

Kecanduan judi online dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi, bahkan dapat berujung pada depresi. Ketika seseorang terjebak dalam lingkaran kecanduan judi, seperti bermain judi online dengan harapan mendapatkan keuntungan cepat, namun akhirnya mengalami kekalahan yang beruntun, hal ini dapat memicu perasaan kecemasan dan frustrasi yang berat. Ketika uang habis dan utang menumpuk, ini dapat mengganggu kesehatan emosional dan fisik seseorang, serta menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

6. Kecemasan yang Berlebihan

Saat seorang penjudi terjebak dalam utang akibat kecanduan berjudi, mereka seringkali tidak mampu mengendalikan diri untuk tidak terus berjudi demi mencoba mendapatkan kemenangan yang dapat membayar utang mereka. Hal ini menyebabkan tingkat kecemasan yang berlebihan, di mana mereka terus-menerus memikirkan bagaimana cara untuk menang di setiap permainan demi mengatasi masalah keuangan mereka. Kecemasan yang berlebihan ini dapat mengganggu keseimbangan emosional dan mental seseorang, serta menyebabkan tekanan yang besar dalam kehidupan sehari-hari.

7. Putusnya hubungan baik dengan keluarga dan kerabat

Kecanduan berjudi online juga dapat mengakibatkan putusnya hubungan yang baik dengan keluarga dan kerabat. Penjudi yang terjerat dalam kecanduan ini cenderung kehilangan minat untuk menjaga hubungan pribadi dengan orang-orang terdekat. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu dan energi untuk berjudi, sehingga mengasingkan diri dari orang lain.

Dampaknya, hubungan dengan keluarga dan kerabat menjadi renggang dan terpisah, menciptakan perasaan terasing dan kesepian bagi penjudi. Hal ini juga dapat menimbulkan rasa malu dan bersalah karena mungkin saja mereka telah meminjam uang dari orang lain dan tidak dapat mengembalikannya akibat kekalahan dalam berjudi. Penjudi juga cenderung menjauh dari lingkungan sosial mereka karena kehilangan koneksi dengan orang lain, dan terus mencari cara untuk mendapatkan pinjaman demi terus bermain judi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya