Liputan6.com, Jakarta Asam lambung adalah cairan yang diproduksi oleh lambung untuk membantu proses pencernaan makanan. Pada kondisi normal, asam lambung tetap berada di dalam lambung dan tidak naik ke bagian atas saluran pencernaan. Namun, pada beberapa kasus, asam lambung dapat terdorong naik ke esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini dikenal sebagai refluks asam lambung.
Refluks asam lambung umumnya tidak berbahaya dan biasanya terjadi secara ringan dari waktu ke waktu. Gejalanya dapat berupa sensasi terbakar di dada atau tenggorokan (heartburn), rasa asam di mulut, dan bersendawa. Biasanya, kondisi ini dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan over-the-counter.
Advertisement
Baca Juga
Namun, jika refluks asam lambung terjadi dengan frekuensi dan intensitas yang tinggi, dapat menjadi tanda dari penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) yang lebih serius. GERD adalah kondisi yang ditandai oleh refluks asam lambung yang terus-menerus dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius.
Lalu apakah asam lambung mematikan? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (10/7/2024).
Gejala Asam Lambung
Asam lambung yang berlebihan atau refluks asam yang terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang sering disebut sebagai penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). GERD adalah kondisi yang terkait dengan gejala yang lebih serius dan dapat menyebabkan komplikasi.
Beberapa gejala yang umum terjadi pada penderita GERD antara lain:
- Bau mulut: Asam lambung yang naik ke tenggorokan dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
- Nyeri dada: Rasa nyeri atau sakit di area dada dapat terjadi akibat asam lambung yang naik ke esofagus dan merusak lapisan mukosa.
- Batuk: Refluks asam yang sering terjadi dapat menyebabkan batuk kering yang kronis.
- Kesulitan menelan (disfagia): Asam lambung yang terus-menerus merusak mukosa esofagus dapat menyebabkan kesulitan saat menelan makanan atau minuman.
- Heartburn: Sensasi panas atau terbakar di dada yang naik ke tenggorokan dapat terjadi akibat refluks asam.
- Gangguan pencernaan: Penderita GERD sering mengalami gejala gangguan pencernaan seperti perut kembung, mual, dan muntah.
- Sakit tenggorokan: Asam lambung yang naik ke tenggorokan dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada tenggorokan, sehingga menyebabkan rasa sakit.
Jika gejala-gejala GERD tidak segera diatasi, kondisi ini dapat berkembang menjadi komplikasi serius seperti esofagitis (peradangan pada dinding esofagus), ulkus esofagus (luka pada dinding esofagus), dan Barrett's esophagus (perubahan sel esofagus yang dapat berisiko mengembangkan kanker esofagus).
Penting untuk segera menjalani pengobatan yang tepat jika mengalami gejala-gejala GERD yang sering terjadi. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai guna mencegah komplikasi yang lebih serius.
Advertisement
Penyebab Penyakit Asam Lambung
Asam lambung merupakan zat asam yang secara alami ada dalam lambung dan berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh. Namun, jika produksi asam lambung berlebihan atau naik ke atas kerongkongan, maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Lalu, apa saja faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab penyakit asam lambung?
Pertama, pola makan yang tidak teratur dapat menjadi penyebab naiknya asam lambung. Terutama jika pola makan tidak mengikuti jadwal yang teratur dan makan terlalu dekat dengan waktu tidur. Hal ini karena tidak adanya waktu yang cukup bagi tubuh untuk mencerna makanan sebelum kita tidur. Untuk menghindari naiknya asam lambung, sebaiknya hindari makan dua jam sebelum tidur dan makan secara teratur.
Kedua, gaya hidup tidak sehat juga dapat mempengaruhi gejala naiknya asam lambung. Kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, kopi, dan minuman bersoda dapat memicu naiknya asam lambung jika dilakukan secara berlebihan.
Selanjutnya, jumlah makanan yang dikonsumsi juga menjadi faktor penyebab naiknya asam lambung. Tidak hanya telat makan, tetapi juga kekenyangan dapat menyebabkan produksi asam lambung yang berlebihan. Semakin banyak makanan yang dikonsumsi, semakin banyak pula produksi asam lambung yang dihasilkan, sehingga meningkatkan risiko naiknya asam lambung.
Selain itu, kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat menjadi penyebab naiknya asam lambung. Lemak perut yang berlebihan dapat memberikan tekanan pada area perut, sehingga berisiko terjadinya asam lambung naik.
Faktor lainnya adalah makan cemilan sebelum tidur. Meskipun tidak menjadi masalah jika ngemil sebelum tidur dalam porsi yang tidak berlebihan, namun jika makanan yang dikonsumsi terlalu banyak atau berat, maka bisa menyebabkan naiknya asam lambung.
Terakhir, konsumsi makanan pedas, asam, berminyak, dan berlemak juga dapat memicu produksi asam pada lambung, sehingga memicu naiknya asam lambung.
Dalam rangka mencegah dan mengatasi naiknya asam lambung, penting untuk menghindari kebiasaan yang dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan. Mulailah dengan merubah pola makan menjadi lebih teratur, menghindari gaya hidup tidak sehat, mengatur porsi makan agar tidak kekenyangan, menjaga berat badan ideal, menghindari makanan berat sebelum tidur, dan mengurangi konsumsi makanan pedas, asam, berminyak, dan berlemak.
Komplikasi yang Disebabkan Asam Lambung
Pada beberapa kasus, penyakit asam lambung (GERD) dapat menyebabkan komplikasi yang serius dan bahkan dapat mematikan jika tidak ditangani dengan tepat. Berikut adalah beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat asam lambung:
- Esofagitis: Adanya refluks asam lambung yang sering dapat menyebabkan peradangan pada kerongkongan, yang dikenal sebagai esofagitis. Gejala yang mungkin muncul antara lain sulit menelan, sakit tenggorokan, suara serak, dan maag. Jika esofagitis tidak diobati, dapat menyebabkan tukak dan striktur pada kerongkongan, serta meningkatkan risiko terkena kanker esofagus.
- Ulkus Esofagus: Asam lambung yang merusak lapisan kerongkongan dapat menyebabkan terbentuknya tukak yang menyakitkan, yang dikenal sebagai ulkus esofagus. Gejala yang mungkin muncul meliputi sensasi terbakar di area dada, gangguan pencernaan, nyeri saat menelan, mual, maag, dan tinja berdarah. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti perforasi esofagus atau tukak berdarah.
- Striktur Esofagus: Jika GERD tidak diobati, dapat menyebabkan peradangan, jaringan parut, atau pertumbuhan jaringan abnormal di kerongkongan, yang disebut sebagai striktur esofagus. Kondisi ini membuat menelan menjadi sulit dan menyakitkan. Selain itu, makanan dan cairan juga sulit mengalir dari kerongkongan ke perut, dan pernapasan bisa terasa sesak. Terkadang, makanan bisa tersangkut di kerongkongan, sehingga meningkatkan risiko tersedak.
- Pneumonia Aspirasi: Asam lambung yang naik ke tenggorokan atau mulut dapat terhirup ke dalam paru-paru, yang dapat menyebabkan pneumonia aspirasi. Gejala yang mungkin muncul antara lain demam, batuk dalam, nyeri dada, sesak napas, kelelahan, perubahan warna biru pada kulit, bahkan kematian jika tidak ditangani dengan baik. Pengobatan biasanya melibatkan pemberian antibiotik dan, pada kasus yang lebih serius, rawat inap dan perawatan suportif untuk pernapasan.
- Kanker Esofagus: Orang yang menderita GERD memiliki risiko sedikit lebih tinggi untuk terkena jenis kanker esofagus tertentu yang disebut adenokarsinoma esofagus. Gejala yang mungkin timbul antara lain kesulitan menelan, penurunan berat badan, nyeri dada, batuk, gangguan pencernaan yang parah, dan mulas yang parah. Kanker esofagus sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga sering terdiagnosis ketika sudah mencapai tahap lanjut.
Untuk mencegah terjadinya komplikasi yang serius akibat asam lambung, penting untuk mengelola GERD dengan pengobatan yang tepat dan mengadopsi gaya hidup sehat, seperti menghindari makanan atau minuman yang memicu asam lambung, mengatur pola makan, tidak merokok, dan menjaga berat badan yang sehat.
Advertisement
Faktor yang Menyebabkan Asam Lambung Mematikan
Asam lambung adalah zat yang diperlukan dalam proses pencernaan makanan di dalam tubuh manusia. Namun, jika kadar asam lambung terlalu tinggi, hal ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius bahkan dapat mematikan. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan asam lambung menjadi mematikan.
Salah satu faktor yang dapat memicu kematian akibat asam lambung adalah kebiasaan hidup tidak sehat. Kekurangan tidur dan begadang adalah contohnya. Kebiasaan ini dapat mengganggu sirkulasi tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol. Kortisol yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan gula darah dan tekanan darah. Hal ini dapat menyebabkan risiko serangan jantung, stroke, dan bahkan kegagalan organ.
Peningkatan kortisol dalam tubuh perlu diwaspadai karena dapat memiliki dampak buruk lainnya. Jika kebiasaan hidup tidak sehat lainnya juga ada, seperti pola makan yang buruk atau kebiasaan merokok, maka hormon kortisol ini dapat menjadi salah satu penyebab kematian.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga pola hidup sehat dan menghindari kebiasaan yang dapat meningkatkan kadar asam lambung. Dengan menjaga tidur yang cukup, mengatur pola makan, dan menghindari stres berlebihan, kita dapat mengurangi risiko terkena masalah kesehatan yang berkaitan dengan asam lambung yang mematikan.