GERD adalah Gastroesophageal Reflux Disease, Kenali Gejalanya

GERD adalah masalah lambung yang cukup umum ditemui.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 13 Jun 2023, 07:10 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2023, 07:10 WIB
Mengatasi Diare dan Sakit Perut
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/Demon

Liputan6.com, Jakarta GERD adalah masalah lambung yang cukup umum ditemui. Penyakit lambung ini kerap menimbulkan ketidaknyamanan ketika kambuh. GERD adalah penyakit yang berkaitan dengan naiknya asam lambung.

Sebutan lain dari GERD adalah asam lambung kronis atau asam lambung naik. Kondisi ini tak boleh disepelekan. GERD adalah penyakit yang bisa menimbulkan komplikasi jika tidak segera diobati.

Gejala umum dari GERD adalah rasa mulas pada perut. GERD adalah penyakit yang bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Rasa nyerinya bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada perut. Untungnya, GERD adalah penyakit yang bisa diatasi.

Berikut penjelasan tentang GERD, gejala dan pemicunya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(1/3/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa itu GERD?

ilustrasi asam lambung (Sumber: istockphoto)
ilustrasi asam lambung (Sumber: istockphoto)

GERD adalah singkatan dari Gastroesophageal reflux disease. GERD adalah penyakit refluks gastroesofageal atau regurgitasi asam atau refluks asam. Refluks asam terjadi ketika isi dari perut naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini juga kerap disebut asam lambung naik.

Refluks asam adalah kondisi yang normal. Namun, jika refluks asam terjadi lebih dari dua kali seminggu, kondisi inilah yang disebut dengan GERD. GERD disebabkan oleh kenaikan asam lambung yang sering.


Bagaimana GERD bisa terjadi?

Ilustrasi asam lambung
Ilustrasi asam lambung (Sumber: Istockphoto)

Penyebab GERD adalah ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan yang dapat mengiritasi lapisan esofagus. Naiknya asam lambung bisa disebabkan oleh Sfingter esofagus bagian bawah yang tidak mengencang atau menutup dengan benar. Hal ini memungkinkan cairan pencernaan dan isi lain dari perut naik ke kerongkongan.

Setiap orang pasti pernah mengalami kenaikan asam lambung. Namun, jika seseorang mengalami refluks asam persisten yang terjadi lebih dari dua kali seminggu, mereka dapat didiagnosis memiliki GERD. Kenaikan asam lambung sering terjadi akibat makan berlebihan, berbaring setelah makan, atau makan makanan tertentu.


Gejala GERD

Masalah Asam Lambung
Ilustrasi Masalah Asam Lambung Credit: pexels.com/Gerald

GERD adalah kondisi yang bisa menimbulkan berbagai gejala.

Heartburn

Gejala utama GERD adalah refluks asam. Refluks asam dapat menyebabkan rasa terbakar yang tidak nyaman di dada. Ini dapat naik ke leher dan tenggorokan. Kondisi ini juga dikenal dengan heartburn. Gejala ini mungkin bertambah buruk setelah makan atau saat berbaring.

Tekanan pada dada

Banyak orang sering mengira GERD disebabkan atau menyebabkan serangan jantung. Ini karena GERD juga bisa menyebabkan tekanan ekstrem dan menyakitkan di dada yang menjalar ke bagian tubuh lainnya. Ini disebabkan oleh asam lambung yang mengiritasi kerongkongan dan rasa sakit menjalar ke lengan, leher, atau punggung.


Gejala GERD

Pantangan saat Asam Lambung Naik
Ilustrasi Asam Lambung Naik Credit: pexels.com/Raw

Air liur berlebih

Ketika seseorang mengalami GERD, asam lambung dapat masuk ke tenggorokan, membuat mulut mengeluarkan air liur lebih banyak. Air liur yang keluar biasanya juga terasa lebih asam dari biasanya. Pada kasus yang jarang, gejala GERD adalah bisa mengeluarkan air liur sebanyak dua sendok teh air liur per menit sebagai tanggapan terhadap asam lambung yang mengiritasi kerongkongan.

Rasa pahit di mulut

Jika mengalami refluks asam, seseorang mungkin mengalami rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut. Kondisi ini terjadi ketika otot atau sfingter di bagian atas perut menjadi lemah dan memungkinkan asam atau empedu naik ke saluran makanan.


Gejala GERD

Mengatur Pola Makan yang Baik
Ilustrasi Mengonsumsi Makanan Credit: pexels.com/Stephany

Suara serak

Refluks asam dapat masuk ke pita suara, menyebabkan peradangan kronis. Refluks laringitis, sebagaimana diketahui dapat menyebabkan suara serak kronis dan memengaruhi bicara. Seringkali orang mencoba untuk menghilangkan rasa serak dengan terus membersihkan tenggorokan mereka. Tetapi ini justru dapat merusak tenggorokan lebih parah dan memperburuk masalah.

Kesulitan Menelan

GERD adalah penyakit yang sering menyebabkan disfagia, atau kesulitan menelan. GERD kronis dapat menyebabkan penyempitan kerongkongan, membuat seseorang sulit menelan cairan dan makanan padat. Ini karena refluks asam kronis menciptakan sensasi bahwa ada sesuatu yang menghalangi tenggorokan.


Gejala GERD

Bau Napas yang Tidak Sedap
Ilustrasi ciri-ciri asam lambung Credit: pexels.com/Doore

Napas bau

Jika sudah merasa rutin menyikat gigi dan membersihkan mulut namun masih memiliki bau mulut yang tetap, GERD mungkin jadi salah satu masalahnya. Sama seperti banyak gejala refluks asam, bau mulut disebabkan oleh pergerakan isi lambung ke kerongkongan. Ini juga bisa disebabkan oleh cara mengunyah makanan yang tidak sempurna, yang membuat makanan membusuk di lambung dan menyebabkan bau busuk.

Masalah pernapasan

GERD adalah penyakit dapat mengiritasi bronkus dan memicu masalah pernapasan seperti asma. Selain itu, masalah pernapasan karena refluks asam dapat berasal dari kandungan asam lambung memasuki paru-paru saat tidur.


Gejala GERD

Sakit tenggorokan
Ilustrasi Sakit Tenggorokan Credit: unsplash.com/Daria

Radang tenggorokan

Sakit tenggorokan kronis bisa menjadi gejala dari GERD. Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa mengiritasi tenggorokan. Sulit menelan, batuk, sering bersendawa yang juga disebabkan oleh GERD juga bisa memperparah kondisi ini. Radang tenggorokan yang disertai gejala GERD adalah tanda adanya penyakit ini.

Tersedak di malam hari

Gejala tersedak malam hari dapat terjadi karena aliran balik asam lambung yang terutama terjadi saat berbaring. Bagi sebagian orang, serangan mencekik dan muntah pada sekitar satu jam setelah tidur dapat menandakan refluks asam. Hindari makan dan minum larut malam untuk membantu mengurangi gejala-gejala ini.


Gejala GERD

ilustrasi radang tenggorokan saat puasa/pexels
ilustrasi batuk/pexels

Batuk kronis

Batuk yang disebabkan oleh refluks asam sering terjadi pada malam hari, saat berbaring. Terkadang GERD adalah penyakit yang bisa menyebabkan batuk kronis yang merupakan batuk yang berlangsung selama setidaknya delapan minggu.

Sakit kepala

Meskipun sakit kepala, ringan atau ekstrem, dapat menjadi indikasi sejumlah masalah kesehatan yang berbeda, banyak orang yang menderita GERD sering mengalami migrain atau sakit kepala. Asam lambung yang naik bisa menyebabkan gangguan sinus yang memicu sakit kepala. Sakit kepala yang disebabkan GERD biasanya disertai dengan gejala GERD lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya