Apa itu GERD? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Apa itu GERD patut diwaspadai dengan mengenali penyebab hingga gejalanya.

oleh Husnul Abdi diperbarui 11 Mei 2023, 14:05 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 14:05 WIB
Apa itu GERD
Apa itu GERD. Credit: pexels.com/Gerald

Liputan6.com, Jakarta Apa itu GERD mungkin masih asing bagi sebagian orang. Padahal penyakit ini merupakan masalah pencernaan yang umum dialami oleh banyak orang. GERD merupakan penyakit yang dikaitkan dengan asam lambung yang naik.

GERD dapat dikenali dari gejala yang terasa, terutama pada pencernaan. Penyakit ini biasanya memang terkait masalah pada lambung dan pencernaan. GERD tentunya merupakan penyakit yang tak boleh diabaikan begitu saja. 

Apa itu GERD patut diwaspadai dengan mengenali penyebab hingga gejalanya. Pasalnya, tidak sedikit orang yang mengalaminya namun tak menyadari adanya gejala. Hal ini membuat GERD terlambat untuk ditangani.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/11/2021) tentang apa itu GERD.

Apa itu GERD?

Apa itu GERD?
Apa itu GERD? Credit: pexels.com/Bella

Apa itu GERD tentunya harus dikenali setiap orang. Apa itu GERD adalah singkatan dari Gastroesophageal Reflux Disease. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, apa itu GERD adalah penyakit yang sangat berkaitan dengan lambung dan pencernaan. GERD adalah penyakit yang bisa dialami segala usia dengan beragam pemicu.

Penyebab GERD

GERD juga biasa dikenal dengan penyakit asam lambung kronis. Apa itu GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan yang dapat mengiritasi lapisan esofagus. Naiknya asam lambung bisa disebabkan oleh Sfingter esofagus bagian bawah yang tidak mengencang atau menutup dengan benar. Hal ini memungkinkan cairan pencernaan dan isi lain dari perut naik ke kerongkongan.

Setiap orang pasti pernah mengalami kenaikan asam lambung. Namun, jika seseorang mengalami refluks asam persisten yang terjadi lebih dari dua kali seminggu, mereka dapat didiagnosis memiliki GERD. Jadi, apa itu GERD disebabkan oleh kenaikan asam lambung yang sering.

Faktor Penyebab GERD

Kenaikan asam lambung biasanya sering terjadi akibat makan berlebihan, berbaring setelah makan, atau makan makanan tertentu. Ada beberapa faktor pemicu GERD. Pemicu ini biasanya berupa makanan dan gaya hidup tertentu. Pemicu GERD di antaranya adalah obesitas, hernia hiatal, kehamilan, merokok, dan makan berlebihan terutama di malam hari.

Selain itu, makanan tertentu juga dapat memicu gejala GERD pada beberapa orang. Makanan-makanan yang dapat memicu GERD di antaranya makanan pedas, asam, berlemak, dan beralkohol. Jika kamu memiliki salah satu risiko pemicu di atas, mengambil langkah untuk mengubahnya dapat membantu mencegah atau mengelola GERD.

Gejala GERD

Gejala GERD
bau napas tidak sedap. Credit: pexels.com/Doore

Apa itu GERD memang memiliki gejala yang tidak selalu jelas, yang membuatnya disalahartikan ke masalah kesehatan lain. Maka dari itu penting untuk memeriksakan ke dokter setelah mengalami beberapa gejala. Berikut beberapa gejala GERD yang perlu diwaspadai:

- Tekanan pada dada. GERD bisa menyebabkan tekanan ekstrem dan menyakitkan di dada yang menjalar ke bagian tubuh lainnya. Ini disebabkan oleh asam lambung yang mengiritasi kerongkongan dan rasa sakit menjalar ke lengan, leher, atau punggung. Rasa nyeri GERD biasanya disertai dengan nyeri dan panas di dada.

- Air liur berlebih. Ketika seseorang mengalami GERD, asam lambung dapat masuk ke tenggorokan, membuat mulut mengeluarkan air liur lebih banyak. Air liur yang keluar biasanya juga terasa lebih asam dari biasanya.

- Suara serak. Refluks asam dapat masuk ke pita suara, menyebabkan peradangan kronis. Refluks laringitis, sebagaimana diketahui dapat menyebabkan suara serak kronis dan memengaruhi bicara.

- Kesulitan menelan. Refluks asam sering menyebabkan disfagia, atau kesulitan menelan. Apa itu GERD kronis dapat menyebabkan penyempitan kerongkongan, membuat seseorang sulit menelan cairan dan makanan padat. Ini karena refluks asam kronis menciptakan sensasi bahwa ada sesuatu yang menghalangi tenggorokan.

- Bau mulut. Jika kamu sudah merasa rutin menyikat gigi dan membersihkan mulut namun masih memiliki bau mulut yang tetap, GERD mungkin jadi salah satu masalahnya. Sama seperti banyak gejala refluks asam, bau mulut disebabkan oleh pergerakan isi lambung ke kerongkongan.

- Masalah pernapasan. Refluks asam dapat mengiritasi bronkus dan memicu masalah pernapasan seperti asma. Selain itu, masalah pernapasan karena refluks asam dapat berasal dari kandungan asam lambung memasuki paru-paru saat tidur.

- Tersedak di malam hari. Gejala tersedak malam hari dapat terjadi karena aliran balik asam lambung yang terutama terjadi saat berbaring. Bagi sebagian orang, serangan mencekik dan muntah pada sekitar satu jam setelah tidur dapat menandakan refluks asam.

- Batuk kronis. Batuk yang disebabkan oleh refluks asam sering terjadi pada malam hari, saat berbaring. Terkadang GERD menyebabkan batuk kronis yang merupakan batuk yang berlangsung selama setidaknya delapan minggu.

- Sakit kepala. Meskipun sakit kepala, ringan atau ekstrem, dapat menjadi indikasi sejumlah masalah kesehatan yang berbeda, banyak orang yang menderita GERD sering mengalami migrain atau sakit kepala. Asam lambung yang naik bisa menyebabkan gangguan sinus yang memicu sakit kepala. Sakit kepala yang disebabkan GERD biasanya disertai dengan gejala GERD lainnya.

Cara Mengatasi GERD

Untuk mencegah dan meredakan gejala GERD, dokter akan menyarakankan untuk mengubah kebiasaan makan atau perilaku lainnya yang memicu kenaikan asam lambung. Dokter juga akan meresepkan obat seperti antasida yang menetralkan asam lambung. Beberapa obat bisa diresepkan seperti pengobatan untuk mengurangi produksi asam serta obat yang menghalangi produksi asam dan menyembuhkan kerongkongan.

Ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu meringankan gejala GERD. Perubahan ini di antaranya meliputi:

- hindari makanan dan minuman yang memicu gejala GERD

- makan makanan dalam porsi kecil

- hindari berbaring setelah makan

- berhenti merokok

- menurunkan berat badan berlebih

- mengunyah permen karet setelah makan

- hindari memakai pakaian ketat

- berlatih teknik relaksasi

Pencegahan GERD

Memerhatikan Pola Makan dan Asupan Gizi yang Seimbang
Ilustrasi Pola Makan Sehat Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Pencegahan utama GERD adalah menghindari faktor pemicu gejalanya. Perubahan gaya hidup dan perilaku lainnya yang dapat membantu mencegah GERD adalah:

- makan makanan dalam jumlah sedang dan hindari makan berlebihan.

- berhenti makan 2 hingga 3 jam sebelum tidur.

- mejaga berat badan.

- tidur agak miring dengan kepala sedikit ditinggikan.

- berhenti atau hindari merokok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya