Perbedaan Kopi Robusta dan Arabica, Lebih Mahal yang Mana?

Kopi Arabica dan Robusta memiliki perbedaan yang mencolok di setiap aspeknya, mulai dari rasa, aroma, kadar kafein, hingga karakteristik pertumbuhannya.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 27 Jul 2024, 12:43 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 12:43 WIB
Contoh ilustrasi biji kopi Indonesia Gayo Asbi Estate
Citarasa kakao yang dipadukan dengan mangga kering, beri, serta teh oolong hadir dalam biji kopi dari tanah air (Foto: Official Release % Arabica Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Minum kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian banyak orang. Ritual pagi ini tidak hanya memberikan rasa nyaman, tetapi juga menjadi kebiasaan yang membantu memulai hari dengan semangat. Lebih dari itu, minum kopi sering kali menjadi momen sosial yang menyenangkan untuk bertemu teman atau rekan kerja.

Kopi mengandung kafein, stimulan alami yang mampu meningkatkan energi, kewaspadaan, dan mengurangi rasa kantuk. Banyak orang menikmati manfaat ini untuk tetap terjaga dan fokus sepanjang hari.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah moderat dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Misalnya, antioksidan dalam kopi dapat melindungi tubuh dari kerusakan sel dan peradangan. Selain itu, kafein dalam kopi juga diketahui dapat meningkatkan kinerja fisik dan kognitif.

Menariknya, kopi memiliki beragam rasa dan aroma yang unik, memberikan kenikmatan sensorik bagi para penikmatnya. Ada yang menyukai keasaman dan kekhasan rasa kopi, sementara yang lain lebih memilih rasa yang kaya dan pekat.

Saat memesan kopi, kamu mungkin pernah mendengar tentang jenis Robusta dan Arabica. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, tetapi mana yang lebih mahal?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perbedaan Kopi Robusta dan Arabica

Beda Kopi Robusta dan Arabica, Mana yang Lebih Mahal?
Foto oleh Andrew Neel melalui Pexels.com/Mengambil Kredit Gambar ini adalah hasil karya yang menakjubkan dari fotografer berbakat, Andrew Neel, yang diunggah melalui platform Pexels.com. Dalam foto ini, Neel berhasil menangkap momen yang menarik dan memukau mata kita. Komposisi gambar yang tepat dan penggunaan pencahayaan yang sempurna menciptakan atmosfer yang menarik. Setiap detail dalam gambar ini tampak begitu hidup dan jelas, seolah-olah kita dapat merasakan kehadiran objek yang difoto. Melalui foto ini, Neel berhasil menyampaikan pesan yang kuat dan mengundang pemirsa untuk merenung. Kombinasi warna yang dipilih dengan hati-hati dan perpaduan elemen-elemen visual yang harmonis menciptakan karya seni yang memikat dan menginspirasi. Kredit harus diberikan kepada Neel atas keahliannya dalam mengabadikan momen ini dan Pexels.com atas kesempatan untuk berbagi karya ini dengan dunia. Karya ini adalah bukti nyata bahwa fotografi adalah seni yang dapat mempengaruhi dan memikat hati kita.

Kopi Arabica, yang kerap dihargai karena rasa manisnya dan aroma yang kaya, biasanya memiliki tasting notes seperti bunga, buah, jeruk, mentega, cokelat, dan karamel. Kopi Arabica juga cenderung memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan Robusta.

Selain itu, biji kopi Arabica memiliki bentuk yang cenderung lonjong, dan pohonnya tumbuh di ketinggian antara 600 hingga 2000 meter di atas permukaan laut. Kopi Arabica juga dikenal memiliki kadar kafein yang lebih rendah dibandingkan Robusta.

Sebaliknya, kopi Robusta cenderung memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit, dengan aftertaste yang mengingatkan pada kacang tanah. Kopi Robusta berasal dari Afrika Barat dan tumbuh di dataran yang lebih rendah dengan suhu yang lebih tinggi. Kopi Robusta mengandung kadar kafein yang lebih tinggi daripada Arabica, sekitar dua kali lipatnya.

Biji kopi Robusta memiliki bentuk yang cenderung bundar, dan pohonnya lebih tahan terhadap hama dan penyakit. Produksi kopi Robusta menyumbang sekitar 30% dari total produksi kopi di dunia, dengan Vietnam sebagai negara pengekspor terbesarnya.

Dalam penggunaannya, kopi Arabica sering digunakan untuk kopi single origin dan kopi spesialitas, sementara kopi Robusta sering digunakan dalam campuran kopi, kopi instan, espresso yang lebih kuat, dan dalam pembuatan kopi yang diinginkan rasa pahitnya lebih dominan.

Dengan perbedaan-perbedaan ini, kedua jenis kopi menawarkan pengalaman minum kopi yang unik dan berbeda, sesuai dengan preferensi rasa dan aroma masing-masing orang.


Lebih Mahal Mana, Kopi Robusta atau Arabica?

Contoh ilustrasi biji kopi Colombia Huila Monteblanco
Berasal dari Huila yang berada di Selatan Kolombia, biji kopi satu ini terkenal akan rasa khas Huila yang manis dan unik (Foto: Official Release % Arabica Indonesia)

Kopi Arabica umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kopi Robusta. Faktor utama yang mempengaruhi perbedaan harga ini adalah tempat tumbuhnya; kopi Arabica berkembang di ketinggian antara 600 hingga 2000 meter di atas permukaan laut, sedangkan kopi Robusta tumbuh di dataran yang lebih rendah.

Kopi Arabica dikenal dengan cita rasa yang lebih kompleks, keasaman yang lembut, dan aroma yang halus. Sebaliknya, kopi Robusta menawarkan rasa yang lebih kuat, cenderung pahit, dan tekstur yang lebih kasar dibandingkan dengan Arabica.

Selain itu, proses pertumbuhan dan panen kopi Arabica memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan kopi Robusta. Inilah yang membuat kopi Arabica sering dianggap memiliki kualitas yang lebih tinggi, sehingga harganya pun lebih mahal.


Lebih Pilih Kopi Robusta atau Arabica?

Kopi Arabica Indonesia Paling Digemari di Eropa
Meski dikenal dengan kopi Robustanya, namun ternyata jenis kopi Arabica dari Indonesia lebih banyak menarik para penggemar kopi asal Eropa.

Jika kamu mencari kopi dengan rasa yang lebih kuat dan pahit, kopi Robusta adalah pilihan yang tepat. Dengan kandungan kafein yang lebih tinggi dibandingkan kopi Arabica, kopi Robusta menawarkan efek yang lebih merangsang. Rasa kopi Robusta biasanya lebih penuh dan memiliki karakteristik yang kuat. Namun, perlu diingat bahwa kopi Robusta cenderung lebih asam dan kurang kompleks dalam hal rasa dibandingkan dengan kopi Arabica.

Kopi Robusta sering dijadikan bahan dasar untuk minuman kopi dengan cita rasa yang lebih intens, seperti espresso. Kopi ini juga sangat cocok dicampur dengan susu atau digunakan dalam minuman kopi yang ditambah pemanis. Kekuatan dan body yang dihasilkan oleh kopi Robusta membuatnya menjadi pilihan yang sempurna untuk minuman kopi yang lebih bertenaga.

Di kafe, kamu bisa menemukan berbagai jenis kopi Robusta yang disajikan dengan berbagai metode penyeduhan, seperti espresso, pour-over, atau French press. Kopi Robusta juga bisa dinikmati bersama berbagai camilan yang cocok, seperti jagung rebus, ubi ungu rebus, singkong, atau kue.

Di sisi lain, jika kamu ingin menikmati kopi dengan rasa yang lebih kompleks dan nuansa yang lebih ringan, kopi Arabica adalah pilihan yang tepat. Kopi Arabica memiliki karakteristik yang berbeda dari kopi Robusta. Rasa kopi Arabica cenderung lebih halus, asam, dan memiliki aroma yang lebih kompleks. Selain itu, kopi Arabica juga memiliki kandungan kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi Robusta.

Kopi Arabica biasanya disukai oleh mereka yang ingin menikmati kopi dengan rasa yang lebih lembut dan kompleks. Banyak kafe yang menawarkan berbagai varietas kopi Arabica dengan berbagai metode penyeduhan, seperti pour-over, espresso, atau cold brew. Kamu dapat menikmati kopi Arabica di kafe saat ingin merasakan keunikan dan kekhasan rasa kopi ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya