Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia yang sering kali terpengaruh oleh gambaran film dan media, psikopat sering digambarkan sebagai pembunuh berantai yang kejam. Namun, kenyataannya, tidak semua psikopat menunjukkan perilaku ekstrem tersebut. Faktanya, psikopat bisa ditemukan di berbagai lingkungan, termasuk dunia korporasi. Di balik penampilan mereka yang sering kali menyenangkan dan karismatik, terdapat karakteristik yang lebih rumit dan kurang terlihat dari luar.
Baca Juga
Advertisement
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar satu persen dari populasi umum menunjukkan ciri-ciri psikopat, sementara angka ini meningkat menjadi sekitar tiga persen di kalangan pemimpin bisnis. Meskipun angka ini terbilang kecil, itu menunjukkan bahwa psikopat dapat ditemukan di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di tempat kerja yang tampaknya normal. Mengetahui ciri-ciri psikopat dapat membantu kita memahami dinamika yang mungkin terjadi di sekitar kita, terutama dalam lingkungan profesional.
Untuk mengidentifikasi seorang psikopat, penting untuk memahami bahwa mereka seringkali memiliki pesona yang memikat pada awalnya. Namun, seiring waktu, ciri-ciri mereka yang sebenarnya bisa mulai tampak. Dilansir dari Psychology Today, ada lima hal yang sering dilakukan psikopat di dunia nyata, membantu kita mengenali tanda-tanda ini lebih awal dan memahami bagaimana mereka beroperasi dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya, pada Selasa (13/8/2024).
1. Menarik dan Menyenangkan
Psikopat sering kali dikenal karena pesona dan karisma yang kuat. Mereka memiliki kemampuan alami untuk menarik perhatian dan membuat orang di sekitar mereka merasa nyaman. Kecerdasan sosial mereka memungkinkan mereka untuk menjadi sangat pandai dalam percakapan, terutama dalam hal membuat percakapan ringan atau berbasa-basi. Dengan kecerdasan dan kepandaian berbicara, mereka bisa membuat lawan bicara merasa terhibur dan terkesan.Â
Psikopat seringkali memiliki cerita-cerita yang menarik dan menyenangkan untuk dibagikan, yang dirangkai dengan cara yang sangat meyakinkan. Cerita-cerita ini biasanya tampak sangat menarik dan memberikan kesan positif tentang mereka, sehingga orang-orang yang berinteraksi dengan mereka sering kali merasa senang dan terpuaskan setelah berbicara dengan psikopat.Â
Kesan ini membuat mereka terlihat seperti individu yang sangat menyenangkan dan menarik, padahal sebenarnya pesona ini bisa digunakan untuk memanipulasi dan mempengaruhi orang lain.
Â
2. Minim Rasa Penyesalan
Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari psikopat adalah ketidakmampuan mereka untuk merasakan penyesalan yang tulus. Psikopat tidak mengalami rasa bersalah atau penyesalan yang mendalam atas tindakan mereka yang mungkin telah menyakiti atau merugikan orang lain. Mereka tidak merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain dan sering kali menganggap bahwa orang lain layak mendapatkan perlakuan buruk yang mereka terima.Â
Misalnya, jika seorang psikopat melakukan tindakan yang menyakiti seseorang, mereka mungkin akan menyalahkan orang tersebut dengan alasan bahwa orang itu terlalu sensitif atau tidak bisa menangani kebenaran. Mereka mungkin juga menganggap bahwa tindakan mereka adalah sesuatu yang wajar atau pantas, sehingga mereka tidak merasa perlu untuk meminta maaf atau menunjukkan rasa penyesalan.
Sebaliknya, mereka cenderung menganggap bahwa orang lain harus beradaptasi dengan cara mereka atau mengubah sikap mereka untuk menyesuaikan diri dengan perilaku psikopat tersebut. Dengan sikap ini, psikopat berhasil menghindari tanggung jawab atas tindakan mereka dan terus beroperasi tanpa merasa tertekan oleh kesalahan mereka.
Advertisement
3. Sombong
Psikopat seringkali menunjukkan sikap sombong dan merasa sangat penting. Mereka memiliki rasa percaya diri yang berlebihan dan sering kali menganggap bahwa mereka lebih unggul daripada orang lain. Sama seperti narsisis, mereka percaya bahwa aturan-aturan umum tidak berlaku untuk mereka. Psikopat sering kali memiliki ide-ide besar tentang potensi dan kemampuan mereka.Â
Mereka mungkin meyakini bahwa mereka pantas menduduki posisi tinggi seperti CEO, atau mereka merasa bahwa mereka adalah yang terbaik dalam setiap hal yang mereka lakukan. Pandangan ini tidak hanya mencerminkan keyakinan diri yang berlebihan, tetapi juga menunjukkan kurangnya empati terhadap orang lain, karena mereka cenderung meremehkan atau mengabaikan kontribusi dan pencapaian orang lain.
Sikap ini sering kali membuat mereka terlihat dominan dan percaya diri, tetapi sebenarnya, ini adalah bagian dari strategi mereka untuk memanipulasi dan mengontrol orang lain di sekitar mereka.
Â
4. Mereka Mengambil Risiko Besar
Psikopat cenderung memiliki ketidakpedulian yang besar terhadap keselamatan, terutama keselamatan orang lain. Mereka sering kali bersedia untuk mengambil risiko besar dalam upaya mereka untuk mendapatkan keuntungan atau mencapai tujuan pribadi mereka. Psikopat mungkin terlibat dalam perilaku yang sangat merugikan seperti berbohong, menipu, dan mencuri untuk maju.Â
Tindakan-tindakan ini sering kali sangat merusak dan dapat menciptakan lingkungan yang toksik. Meskipun tidak semua psikopat terlibat dalam aktivitas ilegal, bagi mereka yang melakukannya, rencana mereka biasanya sangat terencana dan dilakukan dengan cermat. Mereka sering kali melakukan tindakan mereka dengan cara yang terorganisir dengan baik, sehingga meninggalkan sedikit jejak atau petunjuk yang dapat dilacak.Â
Kecerdasan tinggi yang dimiliki oleh psikopat memungkinkan mereka untuk menjadi penipu ulung, yang mampu menyusun skema yang kompleks dan sulit untuk diungkap. Keberanian mereka dalam mengambil risiko besar sering kali mencerminkan kurangnya rasa tanggung jawab atau kepedulian terhadap konsekuensi dari tindakan mereka, baik terhadap diri mereka sendiri maupun orang lain.
5. Ahli Manipulasi
Psikopat tidak merasakan emosi yang tulus terhadap orang lain, namun mereka memiliki kemampuan untuk meniru emosi orang lain dengan sangat baik. Kemampuan ini membuat mereka terlihat sangat meyakinkan dan tulus di mata orang-orang di sekitar mereka. Psikopat dapat dengan mudah meniru ekspresi dan perasaan yang diharapkan oleh orang lain dalam situasi sosial, sehingga sering kali orang-orang terdekat mereka tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya tidak mampu benar-benar peduli atau merasakan empati.
Keahlian manipulasi psikopat tidak berhenti pada hanya meniru emosi. Mereka sangat mahir dalam memanipulasi emosi orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Psikopat sering kali menggunakan pujian yang halus namun efektif untuk mempengaruhi orang lain, sehingga mereka berhasil mendapatkan dukungan atau melakukan sesuatu yang mungkin tidak akan dilakukan oleh orang tersebut dalam keadaan normal.Â
Selain itu, mereka juga menggunakan teknik-teknik seperti membangkitkan rasa bersalah atau menarik simpati untuk mencapai tujuan mereka. Dengan cara ini, psikopat dapat memanipulasi dan mengontrol orang lain dengan sangat efektif, sering kali tanpa disadari oleh korban mereka. Manipulasi ini membuat mereka mampu mencapai tujuan pribadi mereka dengan cara yang sangat strategis dan terencana, sering kali dengan mengorbankan kesejahteraan atau kepentingan orang lain.
Advertisement