Gempa Megathrust di Indonesia Daerah Mana Saja? Catat Zona Rawan Bencana Dahsyat

Dua wilayah utama yang menjadi perhatian, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Suberut.

oleh Laudia Tysara diperbarui 14 Agu 2024, 21:40 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2024, 21:40 WIB
Banner Gempa Megathrust Bayangi Jakarta
Banner Gempa Megathrust Bayangi Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prediksi terkini mengenai gempa Megathrust di Indonesia daerah mana saja yang berpotensi terjadi. BMKG menyoroti dua wilayah utama yang menjadi perhatian khusus, yaitu Megathrust Selat Sunda dengan potensi magnitudo 8,7 dan Megathrust Mentawai-Suberut dengan potensi magnitudo 8,9.

Kedua zona ini telah lama tidak mengalami pelepasan energi besar, meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya gempa megathrust dalam waktu yang tidak dapat diprediksi.Potensi terjadinya gempa Megathrust di Indonesia daerah-daerah tersebut dinilai sangat besar dan mengkhawatirkan.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya pada Senin (12/8/2024), menegaskan bahwa gempa di kedua segmen megathrust ini dikatakan 'tinggal menunggu waktu'. Ini karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar.

"Kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap 'Seismic Gap' Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9)," ujar Daryono dalam keterangan tertulisnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang daerah gempa Megathrust di Indonesia, Rabu (14/8/2024).

1. Megathrust Selat Sunda-Banten

Gempa Batang
Sejumlah bangunan rusak setelah gempa bumi magnitudo 4,4 mengguncang Batang, Jawa Tengah. (Foto: BNPB).

Gempa Megathrust di Indonesia daerah Selat Sunda-Banten merupakan salah satu ancaman seismik terbesar yang dihadapi negara ini. Melansir dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, zona ini memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum 8,8. Segmen ini membentang sepanjang 280 km dengan lebar 200 km, dan mengalami pergeseran (slip rate) 4 cm per tahun.

Sejarah mencatat bahwa gempa Megathrust di Indonesia daerah ini pernah terjadi pada tahun 1699 dan 1780, keduanya dengan kekuatan M8,5. Fakta ini menunjukkan bahwa daerah Selat Sunda-Banten memiliki siklus gempa besar yang panjang, meningkatkan kekhawatiran akan potensi pelepasan energi yang besar di masa depan.

Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menegaskan, "Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar."

2. Megathrust Mentawai-Siberut

Gempa Megathrust di Indonesia daerah Mentawai-Siberut merupakan ancaman serius lainnya yang diprediksi oleh BMKG. Zona ini memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum 8,9, lebih besar dari Selat Sunda. Segmen Mentawai-Siberut memiliki panjang 200 km dan lebar 200 km, dengan slip rate 4 cm per tahun.

Sejarah mencatat bahwa gempa Megathrust di Indonesia daerah Mentawai-Siberut pernah terjadi pada tahun 1797 dengan M8,7 dan pada 1833 dengan M8,9. Rentang waktu yang panjang sejak gempa besar terakhir meningkatkan kekhawatiran akan akumulasi energi yang signifikan di zona ini.

Melansir dari keterangan BMKG, "Meski para ahli mampu menghitung perkiraan Magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, akan tetapi teknologi saat ini belum mampu memprediksi dengan tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust tersebut."

 

3. Megathrust Jawa Barat

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sejumlah bangunan rusak akibat gempa yang terjadi di Garut, Jawa Barat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sejumlah bangunan rusak akibat gempa yang terjadi di Garut, Jawa Barat. (Foto: BNPB).

Gempa Megathrust di Indonesia daerah Jawa Barat juga menjadi perhatian serius dalam prediksi BMKG. Zona ini memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum 8,8. Segmen Jawa Barat memiliki panjang 320 km dan lebar 200 km, dengan pergeseran 4 cm per tahun.

Sejarah mencatat bahwa gempa Megathrust di Indonesia daerah Jawa Barat pernah terjadi pada tahun 1903 dengan M8,1 dan pada 2006 dengan M7,8. Meskipun gempa besar terakhir terjadi relatif belum lama, potensi akumulasi energi di zona ini tetap perlu diwaspadai.

Melansir dari laman BPBD DIY, Indonesia memiliki beberapa zona megathrust di zona subduksi aktif, termasuk "Subduksi Sunda (Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba)." Ini menunjukkan bahwa daerah Jawa Barat merupakan bagian dari sistem megathrust yang lebih besar dan kompleks.

5. Megathrust Jawa Tengah-Jawa Timur

Gempa Megathrust di Indonesia daerah Jawa Tengah-Jawa Timur memiliki potensi yang sangat besar menurut prediksi BMKG. Zona ini diperkirakan dapat menghasilkan gempa dengan magnitudo maksimum 8,9. Segmen ini memiliki panjang 440 km dan lebar 200 km, dengan slip rate 4 cm per tahun.

Sejarah mencatat bahwa gempa Megathrust di Indonesia daerah Jawa Tengah-Jawa Timur pernah terjadi pada tahun 1916 dengan M7,2 dan pada 1994 dengan M7,8. Meskipun tidak sebesar potensi maksimumnya, gempa-gempa ini menunjukkan aktivitas seismik yang signifikan di wilayah tersebut.

Daryono dari BMKG menegaskan, "Kami berharap upaya dalam memitigasi bencana gempa bumi dan tsunami tersebut dapat menekan sekecil mungkin risiko dampak bencana yang mungkin terjadi, bahkan hingga dapat menciptakan zero victim."

6. Megathrust Bali

Gempa Megathrust di Indonesia daerah Bali memiliki potensi yang sangat besar namun belum pernah tercatat mengalami gempa besar. Zona ini diperkirakan dapat menghasilkan gempa dengan magnitudo maksimum 9,0, terbesar di antara semua segmen megathrust di Indonesia. Segmen Bali memiliki panjang 500 km dan lebar 200 km, dengan pergeseran 4 cm per tahun.

Meskipun belum ada catatan sejarah gempa besar di zona Megathrust Bali, potensi bahayanya tidak bisa diabaikan. Ketiadaan catatan gempa besar justru bisa mengindikasikan akumulasi energi yang sangat besar selama periode yang sangat panjang.

Melansir dari keterangan BMKG, "Secara umum, wilayah selatan Pulau Jawa memiliki potensi gempa megathrust yang cukup besar." Pernyataan ini mencakup wilayah Bali yang berada di ujung timur rangkaian megathrust selatan Jawa.

 

7. Megathrust Enggano

Gempa Megathrust di Indonesia daerah Enggano berpotensi menghasilkan gempa dengan magnitudo maksimum 8,4.

8. Megathrust Sumba

Gempa Megathrust di Indonesia daerah Sumba berpotensi menghasilkan gempa dengan magnitudo maksimum 8,5.

9. Megathrust Aceh-Andaman

Gempa Megathrust di Indonesia daerah Aceh-Andaman memiliki potensi gempa terbesar dengan magnitudo maksimum 9,2. Ini merupakan potensi gempa terbesar di antara semua zona megathrust di Indonesia.

10. Megathrust Nias-Simelue

Gempa Megathrust di Indonesia daerah Nias-Simelue berpotensi menghasilkan gempa dengan magnitudo maksimum 8,7.

11. Megathrust Batu

Gempa Megathrust di Indonesia daerah Batu memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum 7,8, yang terkecil di antara zona-zona yang disebutkan.

12. Megathrust Sulawesi Utara

Gempa Megathrust di Indonesia daerah Sulawesi Utara berpotensi menghasilkan gempa dengan magnitudo maksimum 8,5.

13. Megathrust Papua

Gempa Megathrust di Indonesia daerah Papua berpotensi menghasilkan gempa dengan magnitudo maksimum 8,7.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya