Liputan6.com, Jakarta Setelah berperan dalam beberapa film bergenre drama, aktor Abun Sungkar akhirnya menandai debutnya di dunia film horor melalui judul Kromoleo. Dalam kesempatan tersebut, pemilik nama asli Muhammad Abdul Wahab Sungkar ini berbagi sejumlah pengalaman menarik, termasuk cerita tentang dirinya yang pernah ditampar oleh aktor senior, Tyo Pakusadewo.
Pengalaman ini diungkapkan oleh Abun Sungkar saat gala premier film Kromoleo yang diadakan pada Jumat (16/8/2024). Menurut Abun, Kromoleo menawarkan sesuatu yang berbeda, yang membuatnya menerima tawaran untuk bergabung dalam proyek tersebut.
"Sebelumnya, saya sempat ditawari untuk bermain di film horor, tapi rasanya belum sreg. Namun, ketika membaca naskah Kromoleo, ceritanya sangat menarik. Jadi, saya pikir, kenapa tidak dicoba?" ujar Abun Sungkar, seperti dilansir Liputan6.com dari Fimela.com, Senin (19/8/2024).
Advertisement
1. Pengalaman Syuting
Pengalaman pertama Abun Sungkar dalam bermain film horor memberikan banyak pelajaran baru baginya selama proses syuting. Selain harus menjalani adegan yang menguras tenaga seperti menggunakan sling untuk adegan tertentu, Abun juga mengungkapkan bahwa ia sempat mendapat tamparan dari aktor senior, Tyo Pakusadewo, sebagai bentuk motivasi untuk memberikan penampilan terbaiknya.
"Saat itu sedang syuting, lalu (Tyo Pakusadewo) menampar saya agar lebih semangat. Setelah menampar, beliau berkata, 'ayo jadi pemeran pria terbaik'," ungkap Abun.
"Konotasinya tidak buruk, tamparannya juga tidak keras, hanya menempel di pipi saja," tambah Abun Sungkar.
Advertisement
2. Tentang Kromoleo
Film Kromoleo yang disutradarai oleh Anggy Umbara ini menandai debut produksi Imperial Pictures. Mengangkat kisah urban legend dari Jawa Tengah, film ini bercerita tentang Kromoleo, rombongan hantu pembawa keranda mayat yang muncul di desa Majenang pada tahun 1994.
Film yang dijadwalkan tayang pada 22 Agustus 2024 ini mengikuti kisah Zia (Ratu Sofya), seorang gadis yang sejak kecil tinggal di kota dan jauh dari keluarganya. Meski dilarang oleh kakeknya, Danang (Tio Pakusadewo), Zia memutuskan untuk mengunjungi makam ibunya di desa. Larangan ini ternyata memiliki alasan yang membuat Danang dan para pemangku desa cemas.
Kepala desa kemudian meminta warga untuk bersembunyi di rumah dan melarang mereka keluar pada malam hari. Malam itu, Kromoleo – rombongan hantu pembawa keranda mayat – muncul dan meneror desa. Mitosnya, siapa pun yang melihat Kromoleo secara langsung akan menemui ajal.
Zia, bersama Dika (Abun Sungkar), menuntut penjelasan dari kakeknya mengenai alasan di balik larangan tersebut, terutama setelah ayahnya menghilang. Akhirnya, mereka berhadapan dengan Kromoleo dan misteri yang selama ini tersembunyi pun terungkap.
"Kromoleo mengangkat kisah nyata tentang hantu pengiring jenazah yang belum pernah diangkat sebelumnya. Ini akan menjadi tontonan yang sayang jika dilewatkan oleh penonton Indonesia," ujar Hartawan Triguna, sang produser.