Khasiat Seledri untuk Asam Urat, Benarkah Solusi Alami Tanpa Efek Samping?

Seledri mampu mengurangi kadar asam urat dalam darah.

oleh Laudia Tysara diperbarui 28 Agu 2024, 12:50 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2024, 12:50 WIB
Ciri-Ciri Asam Urat
Wanita alami Asam Urat di kaki. Credit: pexels.com/JimdeRamos

Liputan6.com, Jakarta - Seledri untuk asam urat telah lama dipercaya sebagai obat alami yang efektif dalam mengatasi gejala penyakit ini. Penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Health Line dan ditinjau secara medis oleh Dr. Nancy Carteron, M.D., FACR, seorang ahli reumatologi dan imunologi, mengonfirmasi potensi seledri dalam mengurangi kadar asam urat dalam darah.

Temuan ini memberikan harapan baru bagi penderita asam urat yang mencari alternatif pengobatan alami. 

Khasiat seledri untuk asam urat terletak pada kandungan senyawa aktif yang ditemukan terutama dalam biji seledri. Luteolin, 3-n-butylphthalide (3nB), dan beta-selinene adalah tiga senyawa utama yang telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi dan dapat mengurangi produksi asam urat.

Melalui mekanisme ini, seledri dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan serangan asam urat yang menyakitkan.

Memahami sumber khasiat seledri untuk asam urat sangat penting untuk mengoptimalkan manfaatnya. Studi in vitro dan penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa luteolin dapat menghambat xanthine oxidase, enzim yang berperan dalam produksi asam urat. Sementara itu, 3nB terbukti dapat mengurangi stres oksidatif dan jalur pro-inflamasi, sedangkan beta-selinene memiliki sifat antioksidan yang kuat.

Kombinasi senyawa-senyawa ini menjadikan seledri sebagai pilihan yang menjanjikan dalam manajemen asam urat. Berikut Liputan6.com ulas khasiat atau manfaat seledri untuk asam urat, Rabu (28/8/2024).

Khasiat Seledri untuk Asam Urat dari Mana?

Ilustrasi
Ilustrasi seledri segar. (dok. pixabay.com/Eric Chen)

Kandungan Luteolin

Seledri untuk asam urat memperoleh khasiatnya terutama dari kandungan luteolin yang ditemukan dalam biji seledri. Melansir dari Health Line, luteolin adalah senyawa flavonoid yang memiliki peran penting dalam mengurangi produksi asam urat dan meredakan inflamasi.

Dalam sebuah studi in vitro yang dikutip oleh Health Line, luteolin terbukti mampu menghambat enzim xanthine oxidase. Enzim ini berperan penting dalam jalur purin yang menghasilkan asam urat sebagai produk sampingan. Dengan menghambat xanthine oxidase, luteolin dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam darah, yang pada gilirannya dapat mengurangi frekuensi serangan asam urat.

Selain itu, penelitian pada hewan yang juga dilaporkan oleh Health Line menunjukkan bahwa luteolin dapat mengurangi produksi nitric oxide yang dihasilkan dari asam urat.

Meskipun nitric oxide penting bagi tubuh, produksi yang berlebihan dapat menyebabkan stres oksidatif dan inflamasi. Mengurangi produksi nitric oxide, luteolin dalam seledri untuk asam urat dapat membantu melindungi tubuh dari inflamasi yang disebabkan oleh asam urat.

Peran 3-n-butylphthalide (3nB)

Senyawa lain yang berkontribusi pada khasiat seledri untuk asam urat adalah 3-n-butylphthalide (3nB). Melansir dari studi terbaru yang dikutip oleh Health Line, 3nB terbukti memiliki efek yang signifikan dalam mengurangi stres oksidatif dan jalur pro-inflamasi.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa ketika sel-sel tertentu dipaparkan pada 3nB, terjadi penurunan yang signifikan dalam stres oksidatif dan aktivitas pro-inflamasi. Hal ini menunjukkan bahwa 3nB dalam seledri untuk asam urat dapat membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan serangan asam urat.

Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan, temuan ini memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk penggunaan seledri dalam manajemen asam urat. 3nB tidak hanya berpotensi mengurangi rasa sakit akibat serangan asam urat, tetapi juga dapat membantu mencegah kerusakan jangka panjang pada sendi yang disebabkan oleh inflamasi kronis.

Manfaat Beta-selinene

Beta-selinene adalah senyawa ketiga yang berkontribusi pada khasiat seledri untuk asam urat. Melansir dari studi yang dilakukan pada tanaman obat Varbenaceae dan dikutip oleh Health Line, beta-selinene menunjukkan berbagai sifat antioksidan dan anti-inflamasi.

Meskipun penelitian tersebut tidak secara khusus menguji seledri, sifat-sifat yang ditemukan pada beta-selinene kemungkinan besar juga berlaku untuk beta-selinene yang terkandung dalam seledri. Antioksidan berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yang sering meningkat selama serangan asam urat.

Sifat anti-inflamasi beta-selinene juga dapat berkontribusi pada efektivitas seledri untuk asam urat. Dengan mengurangi peradangan, beta-selinene dapat membantu meredakan rasa sakit dan pembengkakan yang terkait dengan serangan asam urat. Kombinasi sifat antioksidan dan anti-inflamasi ini menjadikan beta-selinene komponen penting dalam potensi terapeutik seledri untuk penderita asam urat.

 

Aturan Konsumsi Seledri untuk Asam Urat

[Fimela] Jus daun seledri
Jus daun seledri | unsplash.com

Dosis yang Direkomendasikan

Aturan konsumsi seledri untuk asam urat sangat penting untuk diperhatikan guna memaksimalkan manfaatnya. Melansir dari Health Line, meskipun sebagian besar penelitian tentang biji seledri masih terbatas pada studi hewan atau in vitro, beberapa dosis telah menunjukkan manfaat yang potensial.

Satu studi yang dikutip menunjukkan pengurangan kadar asam urat serum dan aktivitas antioksidan pada dosis 5 gram per kilogram berat badan. Studi lain melaporkan penurunan kadar asam urat dengan dosis 1.000 miligram per kilogram selama dua minggu. Untuk penghambatan xanthine oxidase, konsentrasi 100 mikrogram per mililiter terbukti efektif.

Namun, perlu dicatat bahwa dosis ini berasal dari studi laboratorium dan mungkin tidak langsung dapat diterapkan pada manusia. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai suplemen biji seledri untuk pengobatan asam urat.

Bentuk Konsumsi

Aturan konsumsi seledri untuk asam urat juga mencakup pemilihan bentuk konsumsi yang tepat. Melansir dari Health Line, meskipun batang seledri dan jus seledri merupakan pilihan makanan yang sehat, kandungan senyawa bermanfaat dalam biji seledri jauh lebih tinggi.

Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan untuk mengonsumsi biji seledri atau minyak biji seledri. Biji seledri dapat ditambahkan sebagai bumbu pada makanan seperti salad, casserole, atau bahkan daging yang dimasak. Alternatifnya, suplemen biji seledri dalam bentuk kapsul atau ekstrak juga tersedia di pasaran.

Meskipun demikian, batang seledri tetap memiliki manfaat karena mengandung serat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan asupan serat dapat mengurangi serangan asam urat. Oleh karena itu, mengombinasikan konsumsi biji seledri dengan batang seledri dalam diet harian dapat memberikan manfaat yang lebih komprehensif.

Peringatan

Dalam menerapkan aturan konsumsi seledri untuk asam urat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Melansir dari Health Line, meskipun sebagian besar orang dapat menggunakan biji seledri dalam masakan dengan aman, penggunaan dosis tinggi ekstrak atau suplemen biji seledri dapat membawa risiko bagi kelompok tertentu.

Penelitian menunjukkan bahwa biji seledri dalam dosis besar dapat berbahaya bagi wanita hamil karena dapat menyebabkan keguguran. Oleh karena itu, wanita hamil atau yang sedang berusaha hamil sebaiknya menghindari konsumsi ekstrak atau suplemen biji seledri.

Selain itu, beberapa orang mungkin alergi terhadap jamur tertentu yang umumnya ditemukan pada tanaman seledri. Jika Anda memiliki riwayat alergi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai konsumsi seledri atau suplemen biji seledri untuk pengobatan asam urat. Jika terjadi efek samping negatif saat mengonsumsi suplemen herbal, segera hubungi dokter.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya