Cara Memilih Asuransi Pendidikan Anak, Jenis, dan Tips Menabungnya

Inflasi biaya pendidikan mencapai 10-15% per tahun ini pentingnya asuransi pendidikan anak.

oleh Laudia Tysara diperbarui 04 Sep 2024, 08:20 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2024, 08:20 WIB
Ilustrasi anak sekolah, teman sekelas
Anak sekolah sedang mengobrol dengan teman sekelas. (Photo by cottonbro studio from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Asuransi Pendidikan Anak merupakan produk keuangan yang dirancang untuk membantu orang tua mempersiapkan biaya pendidikan anak di masa depan. Produk ini menggabungkan unsur proteksi dan investasi untuk menjamin keberlangsungan pendidikan anak.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa inflasi biaya pendidikan mencapai 10-15% per tahun, menjadikan Asuransi Pendidikan Anak sebagai pilihan cerdas bagi para orang tua.

Pentingnya Asuransi Pendidikan Anak semakin terasa mengingat biaya pendidikan yang terus meningkat setiap tahunnya. Produk ini menawarkan solusi jangka panjang untuk menghadapi tantangan finansial dalam membiayai pendidikan anak dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Asuransi Pendidikan Anak juga memberikan ketenangan bagi orang tua dengan menjamin kelanjutan pendidikan anak meskipun terjadi risiko tidak terduga pada orang tua.

Memahami cara memilih Asuransi Pendidikan Anak yang tepat menjadi kunci dalam memaksimalkan manfaat produk ini. Terdapat berbagai jenis Asuransi Pendidikan Anak di pasaran, masing-masing dengan keunggulan dan karakteristik tersendiri. Pemilihan yang cermat akan memastikan bahwa produk yang dipilih sesuai dengan kebutuhan finansial keluarga dan tujuan pendidikan anak di masa depan.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (4/9/2024).

a. Kalkulasi Biaya Pendidikan

Memilih Sekolah dan Teman Pergaulan
Pergaulan Remaja Credit: pexels.com/pixabay

Langkah pertama dalam memilih Asuransi Pendidikan Anak adalah menghitung estimasi biaya pendidikan yang dibutuhkan. Perhitungan ini harus mencakup seluruh aspek biaya, mulai dari uang pangkal, SPP bulanan, biaya ekstrakurikuler, buku, seragam, hingga transportasi. Melansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inflasi biaya pendidikan mencapai 10-15% per tahun. Oleh karena itu, penting untuk memperhitungkan faktor inflasi ini, terutama untuk jenjang pendidikan yang masih jauh di masa depan seperti perguruan tinggi.

b. Evaluasi Kemampuan Finansial

Setelah menentukan kebutuhan biaya pendidikan, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi kemampuan finansial keluarga. Penting untuk memastikan bahwa premi Asuransi Pendidikan Anak yang akan dibayarkan tidak mengganggu stabilitas keuangan keluarga. Asuransi Pendidikan Anak merupakan komitmen jangka panjang, sehingga kemampuan membayar premi secara konsisten harus menjadi pertimbangan utama.

c. Pilih Perusahaan Asuransi Terpercaya

Memilih perusahaan asuransi yang tepat sama pentingnya dengan memilih produk yang sesuai. Carilah perusahaan asuransi dengan track record yang baik dan terpercaya. Lakukan riset dan bandingkan produk Asuransi Pendidikan Anak dari berbagai perusahaan asuransi. Pastikan perusahaan yang dipilih memiliki sertifikat keagenan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan terdaftar serta diawasi oleh OJK.

d. Teliti Polis Asuransi

Sebelum memutuskan untuk membeli Asuransi Pendidikan Anak, telitilah kembali seluruh syarat dan ketentuan yang tertera dalam polis asuransi. Pastikan semua informasi seperti nama tertanggung, besaran premi, uang pertanggungan, durasi asuransi, biaya asuransi, dan instrumen investasi sesuai dengan yang telah disepakati. Sesuai Peraturan OJK Nomor 69/POJK.05/2016, nasabah memiliki hak untuk mempelajari polis (cooling down period) selama minimal 14 hari sejak polis diterima.

2 Jenis Asuransi Pendidikan Anak

Di Indonesia, terdapat dua jenis utama Asuransi Pendidikan Anak yang dapat dipilih:

a. Asuransi Pendidikan Dwiguna (Endowment)

Asuransi Pendidikan Dwiguna merupakan produk gabungan antara proteksi asuransi jiwa dan instrumen pasar uang. Jenis asuransi ini menjamin biaya pendidikan anak bila orang tua tidak dapat lagi mencari nafkah karena meninggal dunia atau cacat total. Keunggulan Asuransi Pendidikan Dwiguna adalah memberikan nilai hasil yang pasti melalui instrumen pasar uang seperti deposito. Nilai tersebut dapat dicairkan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kontrak yang telah disepakati antara nasabah dan penyedia asuransi.

Asuransi Pendidikan Unit Link menggabungkan layanan asuransi jiwa dengan produk investasi seperti reksa dana. Premi yang dibayarkan setiap bulan tidak hanya digunakan untuk proteksi masa depan pendidikan anak, tetapi juga dikelola sebagai investasi. Keuntungan dari investasi akan dibagikan sesuai dengan tahap pendidikan anak, misalnya saat memasuki jenjang SD, SMP, atau SMA. Meski berpotensi memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa, perlu diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko tersendiri.

Strategi Menabung Asuransi Pendidikan Anak

anak sekolah
Ibu dan balita yang siap masuk PAUD | Copyright freepik.com/jcomp

Melansir dari BCA Life, terdapat beberapa strategi menabung yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak, termasuk melalui Asuransi Pendidikan Anak:

a. Tabungan Konvensional

Meskipun bukan merupakan Asuransi Pendidikan Anak, tabungan konvensional sering menjadi pilihan masyarakat untuk mempersiapkan biaya pendidikan. Kelebihan utamanya adalah fleksibilitas penggunaan dana untuk kebutuhan mendesak. Namun, bunga tabungan konvensional umumnya rendah dan sulit mengimbangi laju inflasi biaya pendidikan.

b. Tabungan Pendidikan

Produk tabungan pendidikan yang ditawarkan oleh bank-bank di Indonesia dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Tabungan ini bersifat berjangka dan mengharuskan nasabah melakukan setoran rutin bulanan dalam jangka waktu minimal dua tahun. Tabungan pendidikan dapat menjadi alternatif atau pelengkap Asuransi Pendidikan Anak.

c. Asuransi Pendidikan Anak

Sebagai produk gabungan antara tabungan pendidikan dan asuransi jiwa berjangka, Asuransi Pendidikan Anak menawarkan proteksi komprehensif. Perusahaan asuransi akan mengeluarkan biaya pendidikan saat anak memasuki jenjang pendidikan tertentu, bahkan jika orang tua mengalami risiko meninggal dunia.

d. Deposito

Deposito menawarkan bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan konvensional, namun dengan jangka waktu pencairan yang terbatas. Strategi ini dapat digunakan sebagai pelengkap Asuransi Pendidikan Anak untuk mengoptimalkan pertumbuhan dana pendidikan.

e. Investasi Reksadana

Investasi reksadana dapat menjadi pilihan untuk mengelola dana pendidikan dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi. Meskipun risikonya lebih rendah dibandingkan saham, investasi ini tetap memerlukan pemahaman yang baik tentang pasar modal.

f. Investasi Emas

Investasi emas merupakan opsi yang relatif stabil dan mudah dilikuidasi. Harga emas cenderung naik setiap tahun, menjadikannya pilihan investasi yang dapat melengkapi strategi Asuransi Pendidikan Anak untuk menghadapi inflasi biaya pendidikan.

Memahami berbagai jenis Asuransi Pendidikan Anak dan strategi menabung yang tepat, orang tua dapat mempersiapkan masa depan pendidikan anak dengan lebih optimal. Penting untuk memilih kombinasi strategi yang sesuai dengan kondisi finansial dan tujuan pendidikan keluarga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya