Fakta atau Mitos Jika Kecerdasan Anak Diwariskan dari Orang Tua? Intip Jawabannya

Apakah kecerdasan anak yang sering dianggap berasal dari genetika orangtua adalah sebuah fakta atau hanya sekadar mitos?

oleh Miranti diperbarui 16 Sep 2024, 09:27 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2024, 09:27 WIB
parenting contoh baik dalam penggunaan teknologi
Tips Parenting yang Cocok untuk Gen Alpha di Era Digital copyright/pexels/Julia M Cameron

Liputan6.com, Jakarta Para ibu sering kali mendengar anggapan bahwa kecerdasan anak diwariskan dari orangtua. Disebutkan bahwa kecerdasan berasal dari faktor genetik. Topik ini selalu menarik perhatian dan sering menjadi bahan perdebatan.

Bahkan, banyak yang menyalahkan orangtua yang tidak cerdas ketika anak mereka gagal secara akademik dan aspek-aspek lainnya. Sering kali, ibu menjadi pihak yang disalahkan atas hal yang terjadi pada kecerdasan anak-anaknya. 

Pemahaman yang sudah terlanjur menyebar di masyarakat ini memang perlu diluruskan. Apakah benar bahwa kecerdasan anak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik? Mari jelajahi lebih lanjut bersama-sama sebagaimana telah dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (16/9/24):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Mitos Atau Fakta Kecerdasan Anak Hanya dari Genetika?

genetika
Lingkungan bermain mempengaruhi kecerdasan anak | hak cipta freepik

Ya, jawabannya adalah mitos. Menurut dr. Ria Yoanita, Sp.A, seorang dokter spesialis anak yang berbicara di podcast #momscorner, perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh dua faktor utama. Sebanyak 20% berasal dari faktor genetika dan 80% dari faktor lingkungan. Lingkungan memainkan peran utama dalam membentuk imunitas anak.

Pernyataan ini menolak anggapan bahwa kecerdasan anak sepenuhnya ditentukan oleh genetika. Faktanya, lingkungan memiliki pengaruh yang jauh lebih besar dalam menentukan kecerdasan kognitif anak.

Kecerdasan anak juga dipengaruhi oleh sistem imunitasnya. Imunitas yang baik akan menghasilkan anak yang sehat. Ketika anak berada dalam kondisi sehat, ia akan lebih mudah menerima informasi dan rangsangan yang diberikan oleh ibunya.

Hal ini memungkinkan perkembangan motorik yang baik dan memperkaya pengalaman baru yang diperolehnya. Pengalaman baru tersebut akan sejalan dengan peningkatan kemampuan kognitif dan pencapaian tonggak perkembangannya.


2. Mengapa Imunitas Menjadi Penting Untuk Kecerdasan Anak?

imunitas
Anak-anak dengan sistem imun lemah mudah terkena penyakit | copyright freepik

Imunitas adalah kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, penyakit, dan virus yang menyerang. Sistem imun terdiri dari jaringan kompleks sel-sel yang berfungsi mengenali, melawan, dan menghilangkan patogen. Ketika daya tahan tubuh anak menurun, ia akan lebih mudah jatuh sakit. Akibatnya, aktivitas fisik anak menjadi terbatas dan ini dapat menghambat pertumbuhannya.

Waktu yang seharusnya dimanfaatkan untuk melatih saraf motoriknya justru terpakai untuk berbaring karena sakit. Keterbatasan gerak dan penurunan nafsu makan akan menyebabkan penurunan berat badan yang tidak terkontrol. Hal ini dapat menyebabkan anak gagal tumbuh. Jika terjadi dalam 1000 hari pertama, akan terjadi stunting dan penurunan kemampuan kognitif, yang berdampak pada rendahnya IQ anak di masa depan.


3. Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

Ibu dan anak
Ajak anak untuk membicarakan apa yang dirasakan, apa yang diinginkan, dan alasan dibaliknya. (Foto: Pexels/Yan Krukau)

1. Nutrisi 

70% hingga 90% sistem imun berada di saluran cerna. Di dalam saluran cerna terdapat dua jenis bakteri, yaitu 80% bakteri baik dan 20% bakteri jahat. Porsi keduanya harus seimbang untuk mencapai imunitas yang baik. Sama halnya dengan manusia. Bakteri atau sel tersebut memerlukan asupan nutrisi yang cukup agar dapat melakukan fungsinya dengan baik. 

Bakteri baik atau probiotik membutuhkan makanan berupa FOS dan GOS yang sering Anda temui pada kandungan susu formula. Untuk yang lebih organik, moms dapat menggunakan kacang-kacangan, apel, buah pir, dan yogurt rendah gula sebagai makanan si kecil.  

2. Imunisasi 

Sebagai orangtua yang cerdas, Anda perlu mengetahui imunisasi adalah hak anak paling dasar yang wajib dipenuhi. dr. Ria menyebut imunisasi adalah ikhtiar untuk menyehatkan anak. Melalui imunisasi, si kecil akan diberi bekal untuk memerangi jenis-jenis penyakit yang rawan penularannya. Beberapa contoh imunisasi yang wajib adalah polio, hepatitis B, dan BCG. Moms dapat berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan terdekat.  

3. Stimulasi 

Menstimulasi anak adalah proses memberikan berbagai rangsangan yang mendukung perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial mereka. Stimulasi yang tepat dapat membantu anak mencapai potensi maksimal mereka dan mendukung tumbuh kembang yang sehat.

Proses ini melibatkan berbagai aktivitas yang dirancang untuk merangsang keterampilan dan kemampuan anak dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan stimulasi yang baik, milestone anak akan tercapai. Anak akan tumbuh menjadi sosok yang cerdas di masa depan. 

Demikian eksplorasi untuk menjawab apakah mitos atau fakta kecerdasan anak diturunkan oleh orangtua. Nyatanya, bukan genetika penentunya, namun lingkungan adalah faktor terbesar kecerdasan anak. orangtua yang cerdas akan mendorong anaknya tumbuh dengan perawatan terbaik.

Imunitas yang baik akan mendorong anak mengeksplorasi dunianya untuk mencapai milestone. Ingat ya moms, apa yang kita lakukan sekarang akan berdampak bagi anak beberapa tahun ke depan. 

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya