Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan spiritual umat Islam, doa-doa para nabi menjadi sumber inspirasi dan kekuatan. Salah satu figur yang meninggalkan warisan doa yang kaya makna adalah Nabi Yusuf AS. Doa Nabi Yusuf tidak hanya mencerminkan kedekatan beliau dengan Allah SWT, tetapi juga memberikan panduan bagi umat dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Kisah Nabi Yusuf yang penuh ujian dan cobaan menjadikan doa-doanya sangat relevan dengan kehidupan modern. Dari godaan hingga pencapaian, setiap doa Nabi Yusuf memiliki konteks yang dapat kita terapkan dalam keseharian. Mempelajari dan mengamalkan doa Nabi Yusuf bukan hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk menguatkan iman dan memperoleh keberkahan.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang berbagai doa Nabi Yusuf yang dapat diamalkan. Mulai dari doa memohon perlindungan dari godaan hingga doa untuk kecantikan akhlak, setiap doa Nabi Yusuf membawa hikmah tersendiri. Mari kita pelajari bersama kekuatan dan keindahan doa-doa ini, serta bagaimana kita dapat mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk meraih ridha Allah SWT.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, kumpulan doa Nabi Yusuf dalam Bahasa Arab, latin dan artinya, pada Kamis (10/10).
Doa Nabi Yusuf untuk Perlindungan dari Godaan
Salah satu doa Nabi Yusuf yang paling terkenal adalah permintaan perlindungan dari godaan. Doa ini sangat relevan dalam kehidupan modern di mana godaan datang dalam berbagai bentuk. Berikut adalah doa Nabi Yusuf untuk memohon perlindungan:
رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ
Rabbis-sijnu aḥabbu ilayya mimmā yad'ūnanī ilaih(i), wa illā taṣrif 'annī kaidahunna aṣbu ilaihinna wa akum minal-jāhilīn(a).
Artinya: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika Engkau tidak menghindarkan tipu daya mereka dariku, niscaya aku akan cenderung untuk [memenuhi keinginan mereka] dan tentu aku termasuk orang-orang yang bodoh," (QS. Yusuf [12]: 33).
Doa ini menunjukkan kekuatan iman Nabi Yusuf yang lebih memilih penjara daripada terjatuh dalam godaan. Dalam konteks modern, doa ini dapat diamalkan ketika kita menghadapi godaan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama. Dengan mengamalkan doa ini, kita memohon kekuatan pada Allah untuk tetap istiqamah di jalan yang benar.
Doa Nabi Yusuf untuk Keindahan Wajah dan Akhlak
Nabi Yusuf terkenal dengan ketampanannya. Namun, beliau juga sangat mementingkan keindahan akhlak. Berikut adalah doa Nabi Yusuf yang berkaitan dengan keindahan wajah dan akhlak:
اَللّٰهُمَّ كَمَا حَسَّـنْتَ خَلْقِـيْ فَحَسِّـنْ خُلُقِـيْ
Allahumma kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii.
Artinya: "Ya Allah, sebagaimana telah Engkau indahkan rupaku, maka indahkanlah pula akhlakku," (HR. Ahmad).
Doa ini mengajarkan kita untuk tidak hanya memperhatikan penampilan fisik, tetapi juga kecantikan batin. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mengamalkan doa ini setiap kali bercermin atau ketika merasa terlalu fokus pada penampilan luar. Doa ini mengingatkan kita bahwa keindahan sejati berasal dari akhlak yang mulia.
Doa Nabi Yusuf untuk Mendapatkan Cinta dan Kasih Sayang
Nabi Yusuf juga mengajarkan doa untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang lain. Doa ini bisa diamalkan dalam berbagai konteks, baik dalam hubungan keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan:
الَّلهُمَّ جَئَلْنِى نُوْرُ يُوْسُفَ عَلَى وَجْهِي فَمَنْ رَ اَنِى يُحِبُّنِي مَحَبَّتَنْي
Allaahumma 'alnii nuuru yusufa ala wajhii fa man ro aanii yuhibbunii mahabbatan.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah Nur cahaya Nabi Yusuf pada wajahku, dan bagi siapa yang melihat akan menjadi kagum serta memiliki cinta kasih kepadaku."
Doa ini tidak hanya memohon kecantikan fisik, tetapi juga pancaran inner beauty yang membuat orang lain mencintai kita karena akhlak dan kepribadian kita. Dalam pengamalannya, doa ini bisa dibaca setiap pagi sebelum memulai aktivitas atau ketika kita ingin membangun hubungan yang positif dengan orang lain.
Advertisement
Doa Nabi Yusuf untuk Menghindar dari Perbuatan Maksiat
Dalam menghadapi godaan untuk berbuat maksiat, Nabi Yusuf mengajarkan kita untuk berlindung kepada Allah:
مَعَاذَ اللّٰهِ اِنَّهٗ رَبِّيْٓ اَحْسَنَ مَثْوَايَۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ
Ma'āżallāhi innahū rabbī aḥsana maṡwāy(a), innahū lā yuflihuẓ-ẓālimūn(a).
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah. Sesungguhnya dia [suamimu] adalah tuanku. Dia telah memperlakukanku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang zalim tidak akan beruntung," (QS. Yusuf [12]: 23).
Doa ini menunjukkan keteguhan Nabi Yusuf dalam menjaga kesucian diri dan menghindari perbuatan zina. Dalam konteks modern, doa ini bisa diamalkan ketika kita menghadapi godaan untuk melakukan perbuatan yang melanggar norma agama dan sosial. Dengan mengucapkan doa ini, kita memohon perlindungan dan kekuatan dari Allah untuk tetap berada di jalan yang benar.
Doa Nabi Yusuf untuk Husnul Khatimah
Akhir yang baik (husnul khatimah) adalah dambaan setiap muslim. Nabi Yusuf mengajarkan kita doa yang indah untuk memohon husnul khatimah:
۞ رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۚ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ
Rabbi qad ātaitanī minal-mulki wa 'allamtanī min ta'wīlil-aḥādīṡ(i), fāṭiras-samāwāti wal-arḍ(i), anta waliyyī fid-dun-yā wal-ākhirah(ti), tawaffanī muslimaw wa alḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn(a).
Artinya: "Tuhanku, sungguh Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. [Wahai Tuhan] pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh," (QS. Yusuf [12]: 101).
Doa ini mencerminkan rasa syukur Nabi Yusuf atas nikmat yang telah diberikan Allah, sekaligus permohonan untuk dimatikan dalam keadaan beriman dan bergabung dengan orang-orang saleh. Dalam pengamalannya, doa ini bisa dibaca setiap selesai shalat atau ketika kita merenungkan perjalanan hidup kita dan berharap untuk selalu berada dalam lindungan Allah hingga akhir hayat.
Waktu dan Cara Mengamalkan Doa Nabi Yusuf
Meskipun tidak ada aturan khusus mengenai waktu dan cara mengamalkan doa Nabi Yusuf, terdapat beberapa waktu yang dianjurkan bagi umat Islam untuk berdoa kepada Allah SWT. Waktu-waktu mustajab ini dapat menjadi momen yang tepat untuk melantunkan doa-doa Nabi Yusuf:
a. Antara azan dan iqamat
b. Menjelang dan setelah waktu shalat
c. Sepertiga malam terakhir
d. Sepanjang hari Jumat
e. Antara zuhur dan asar, serta asar dan magrib
f. Saat khatam membaca Al-Qur'an
g. Ketika turun hujan
h. Saat melakukan tawaf
i. Ketika menghadapi musibah atau kesulitan
Selain waktu-waktu tersebut, terdapat pula tempat-tempat yang dianggap utama untuk berdoa, seperti di depan dan di dalam Kabah, di Masjid Nabawi, di belakang makam Nabi Ibrahim, di atas bukit Safa dan Marwah, serta di tempat-tempat mulia lainnya seperti masjid atau musala.
Dalam mengamalkan doa Nabi Yusuf, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan:
- Berdoa dalam keadaan suci
- Menghadap kiblat
- Memulai doa dengan memuji Allah, bershalawat kepada Nabi Muhammad, dan beristighfar
- Berdoa dengan serius sambil mengangkat kedua tangan
- Menyampaikan doa dengan suara lembut, penuh harap, dan rasa takut
- Memahami makna doa yang dilantunkan
- Senantiasa mengulang doa dan tidak berputus asa
Dengan memperhatikan waktu, tempat, dan adab berdoa, diharapkan pengamalan doa Nabi Yusuf dapat lebih khusyuk dan berpeluang besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT.
Dengan mengamalkan doa-doa Nabi Yusuf ini, kita tidak hanya menghidupkan sunnah para nabi, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT. Setiap doa membawa hikmah dan pelajaran yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, membantu kita menghadapi tantangan dunia modern dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman.
Advertisement