Liputan6.com, Singkawang Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto menilai bahwa masyarakat Singkawang memiliki sikap saling menghormati antar umat beragama. Baginya, hal itu makin memupuk kerukunan dan kepedulian sosial.Â
"Bapak/Ibu yang saya hormati, jika kami memiliki kewenangan untuk menobatkan Kota Singkawang, izinkan kami menobatkan Kota Singkawang sebagai kota toleransi dengan kerukunan sejati," ujarnya dalam perayaan Festival Cap Go Meh 2025 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (12/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Bima mengungkapkan, Kota Singkawang dihuni oleh masyarakat dengan latar belakang kepercayaan dan budaya yang beragam.
Advertisement
"Namun, keberagaman tersebut tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk hidup berdampingan dan saling menghargai," ungkapnya.
Bima pun mengatakan, hal itu merupakan bukti nyata kerukunan sejati, yang layak menjadi inspirasi bagi seluruh daerah.
"Kota Singkawang telah memberi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga perbedaan sebagai sebuah keniscayaan," katanya.
"Di Singkawang, perbedaan tidak menjauhkan, tetapi perbedaan justru mempersatukan. Di Singkawang, perbedaan tidak mencerai-beraikan, tetapi perbedaan itu menguatkan. Di Singkawang, perbedaan tidak menghancurkan peradaban," jelas Bima.
Beri Dampak Positif untuk UMKM
Bima menekankan, perayaan Cap Go Meh di Singkawang merupakan perayaan terbesar di Nusantara yang memberikan dampak positif bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.Â
"Perayaan ini menjadi momentum bagi para pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk-produk mereka kepada khalayak yang lebih luas," Ujarnya.
"Cap Go Meh adalah berkah bagi UMKM, Cap Go Meh adalah berkah bagi pengusaha hotel. Cap Go Meh adalah berkah bagi rental mobil. Cap Go Meh berkah bagi pengusaha odong-odong, dan berkah bagi seluruh rakyat Kota Singkawang," jelas Bima.
Â
(*)Â
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)