Omakase adalah Penyajian Makanan Khas Jepang Sesuai Kehendak Chef, Simak Sejarah dan Etikanya

Omakase memberi kesempatan kepada konsumen untuk merasakan berbagai rasa sekaligus menampilkan keterampilan kuliner sang koki.

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 17 Okt 2024, 22:01 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2024, 21:35 WIB
omakase
omakase (foto: unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Jepang dikenal di seluruh dunia karena cara penyajian makanannya yang unik. Salah satu bentuk penyajian tersebut adalah Omakase, di mana hidangan disajikan sesuai keinginan koki.

Jadi, apa itu Omakase? Omakase adalah gaya penyajian makanan khas Jepang di mana para tamu menyerahkan sepenuhnya kepada koki untuk menyajikan hidangan yang biasanya bersifat musiman, elegan, artistik, dan menggunakan bahan-bahan terbaik yang tersedia.

Istilah omakase secara harfiah berarti "Saya serahkan kepada Anda," yang mencerminkan kesiapan pengunjung untuk melepaskan kendali atas makanan mereka kepada sang koki.

Ini menunjukkan bahwa kita memberikan kebebasan penuh kepada koki untuk berkreasi dengan bahan-bahan yang ada, menciptakan hidangan Omakase yang istimewa. Oleh karena itu, jangan terkejut jika setiap menu yang disajikan memberikan kejutan rasa yang berbeda-beda.

Berikut ulasan selengkapnya mengenai apa itu Omakase yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (17/10/2024).

 

Sejarah Omakase

omakase
omakase (foto: unsplash)

Omakase telah ada selama berabad-abad: konsep ini berasal dari periode Edo (1603-1868) di Jepang, ketika koki sushi mulai menawarkan pilihan bahan terbaik dan paling segar kepada pelanggan mereka. Tujuannya adalah untuk memberi kesempatan kepada pengunjung untuk merasakan berbagai rasa dan tekstur, sekaligus menampilkan keterampilan kuliner sang koki.

Seiring waktu, omakase berkembang tidak hanya mencakup sushi, tetapi juga berbagai hidangan lainnya, seperti sashimi, tempura, dan masakan tradisional Jepang lainnya.

Saat ini, omakase adalah pengalaman bersantap yang populer di seluruh dunia, namun tetap berakar kuat pada tradisi Jepang. Hidangan omakase sushi biasanya terdiri dari 10 hingga 20 menu, masing-masing dipilih dan disiapkan dengan cermat oleh sang koki.

Hidangan biasanya dimulai dengan menu yang lebih ringan, seperti sashimi atau tahu, dan secara bertahap berkembang ke hidangan yang lebih berat, seperti daging panggang atau nasi.

Masing-masing menu disiapkan dan disajikan dengan cermat untuk menonjolkan cita rasa alami bahan-bahan tersebut.

Untuk membuat hidangan yang menonjol, koki sering menggabungkan bahan-bahan khusus yang unik sesuai dengan wilayah atau musimnya. Prosesnya dimulai dengan pemilihan bahan-bahan segar, seperti seafood dan sayuran, serta bahan lainnya.

Bahan-bahan tersebut kemudian dipersiapkan dengan keterampilan menggunakan teknik kuliner tradisional, seperti memanggang, mengukus, atau menggoreng, untuk meningkatkan cita rasa alami mereka.

Kreativitas koki berperan saat mereka bereksperimen dengan kombinasi rasa baru dan inovatif, serta penyajian hidangan. Tujuannya adalah menciptakan hidangan yang tidak hanya lezat tetapi juga memukau secara visual. Dengan perhatian besar terhadap detail dan penggunaan bahan-bahan paling segar, hidangan omakase benar-benar menjadi pengalaman kuliner yang unik.

 

 

Etika Saat Menyantap Omakase

Omakase merupakan cara penyajian makanan yang eksklusif, sehingga tidak semua restoran menyajikan menu ini. Salah satu ciri khas restoran dengan sistem Omakase adalah pengunjung duduk di dekat koki yang sedang menyiapkan hidangan, sehingga Anda dapat langsung melihat proses pembuatan makanan yang akan Anda santap.

Dalam bukunya The Story of Sushi, akademisi dan penulis Trevor Corson mengatakan, "Omakase adalah ungkapan yang digunakan pelanggan berpengalaman ketika duduk di bar sushi. Para penikmat sushi jarang memesan dari menu. Secara tradisional, bar sushi di Jepang bahkan tidak memiliki menu."

Karena posisi duduk yang dekat dengan koki, sistem Omakase memungkinkan Anda bisa berinteraksi dengan sang koki. Biasanya, koki dengan ramah akan menjelaskan masakan yang sedang ia buat. Anda pun dapat bertanya, namun sebaiknya hanya seputar makanan, bukan hal-hal pribadi. Pastikan berinteraksi secukupnya agar tidak menggangu konsentrasi koki.

Selain itu saat sedang menyantap omakase hindari memilih-milih makanan yang disajikan karena bisa membuat koki tersinggung.

Restoran dengan sistem Omakase tidak dianjurkan bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Hal ini karena tamu tidak mengetahui hidangan apa saja yang akan disajikan, karena semuanya ditentukan oleh koki, termasuk porsinya.

Omakase adalah pilihan tepat bagi pengunjung yang menginginkan pengalaman kuliner berkualitas tanpa terlalu memikirkan biaya.

Omakase bisa memberikan Anda pengalaman menikmati kuliner Jepang yang tak terlupakan. Konsep omakase yang eksklusif sering kali membuat tamu ingin mengabadikan momen istimewa ini. Namun, sebelum mengambil foto diri, makanan, atau berfoto bersama koki, ada baiknya untuk terlebih dahulu menanyakan aturan berfoto kepada koki atau pihak restoran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya