Liputan6.com, Jakarta Jahe telah lama dikenal sebagai rempah yang serbaguna dan menawarkan berbagai manfaat, baik dalam masakan maupun untuk kesehatan. Dengan aroma dan rasa hangat yang unik, jahe sering digunakan dalam bentuk rebusan atau seduhan untuk menenangkan tenggorokan dan mengurangi gejala flu. Kepopulerannya yang terus meningkat menyebabkan permintaan jahe semakin tinggi, sehingga banyak orang memilih untuk menyimpan jahe dalam jumlah besar.
Namun, menyimpan jahe dalam waktu yang lama dapat menjadi tantangan tersendiri. Tidak jarang jahe menjadi kering, membusuk, atau bahkan bertunas jika tidak disimpan dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menyimpan jahe agar tetap segar dan awet dalam jangka waktu yang lama.
Akun YouTube Mama Dhin Kitchen membagikan solusi baru yang sederhana namun efektif untuk menjaga kesegaran jahe hingga empat bulan. Berikut adalah langkah-langkahnya yang telah dilansir Liputan6.com pada Rabu (30/10/2024).
Advertisement
Langkah Awal: Pilih dan Bersihkan Jahe Secara Tepat
Pada panduan dari Mama Dhin Kitchen, langkah awal yang harus Anda lakukan adalah memilih jahe segar yang belum menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan tunas. Pastikan untuk mencuci jahe dengan cermat guna menghilangkan semua tanah yang menempel, karena kotoran dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri yang mempercepat pembusukan. Jika Anda menemukan bagian jahe yang sudah bertunas atau berakar, segera potong bagian tersebut untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada jahe yang akan disimpan.
Di dalam video tersebut, Mama Dhin menunjukkan cara mencuci jahe dengan menggosoknya perlahan sehingga semua tanah terangkat. "Langkah ini juga mempersiapkan jahe agar lebih mudah disimpan dalam wadah yang tepat. Pilihlah jahe yang segar dan bersihkan hingga bersih dari tanah," ujarnya.
Advertisement
Perendaman Jahe dalam Air Bersih sebagai Kunci Awet
Setelah jahe dicuci dengan hati-hati, langkah berikutnya adalah menempatkannya dalam wadah atau kotak penyimpanan. Tambahkan air bersih hingga jahe terendam sepenuhnya.
Proses perendaman ini penting untuk mencegah jahe menjadi kering dan memastikan kelembapannya tetap terjaga. Pastikan air yang digunakan berkualitas baik dan bebas dari bahan berbahaya agar kualitas jahe tetap optimal selama penyimpanan.
Mama Dhin merekomendasikan penggunaan wadah kedap udara untuk hasil penyimpanan yang lebih baik. Wadah tertutup ini berfungsi melindungi jahe dari paparan udara luar yang dapat mempercepat pembusukan. Dengan cara ini, jahe dapat disimpan untuk waktu yang lama tanpa kehilangan kualitas aslinya.
Tempat Penyimpanan yang Tepat: Kulkas atau Suhu Ruang?
Berdasarkan saran dari Mama Dhin, jahe yang telah direndam dalam air dapat disimpan baik di dalam kulkas maupun di suhu ruang. Menyimpan jahe di dalam kulkas adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin mempertahankan kesegarannya hingga empat bulan.
Namun, bagi yang tidak memiliki kulkas, penyimpanan pada suhu ruang tetap memungkinkan, meskipun durasi simpannya mungkin tidak sepanjang jika disimpan di kulkas.
Mama Dhin menekankan bahwa penyimpanan pada suhu ruang juga dapat efektif, asalkan air dalam wadah diganti secara teratur. Langkah ini penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat mempercepat pembusukan jahe.
Advertisement
Rutin Mengganti Air Rendaman agar Tetap Segar
Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah mengganti air rendaman secara rutin, paling tidak setiap tiga hari. Langkah ini sangat esensial untuk menjaga agar jahe yang disimpan tetap bersih dan segar. Jika air tidak diganti, air tersebut bisa menjadi keruh dan kotor, yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan membuat jahe cepat membusuk.
Menurut Mama Dhin dalam videonya, mengganti air setiap tiga hari adalah cara efektif untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Dengan rutin mengganti air, kesegaran jahe dapat terjaga dan risiko pembusukan dapat dikurangi.