Liputan6.com, Jakarta - Seorang suami memiliki kewajiban untuk memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Nafkah suami akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-harinya.
Dalam mencari nafkah, suami rela banting tulang untuk mendapatkan penghasilan yang layak. Harapannya, gaji yang diperoleh dapat mencukupi kebutuhan rumah tangganya.
Penghasilan setiap suami yang merupakan bagian dari nafkah berbeda-beda. Pertanyaannya, apakah seorang istri wajib mengetahui gaji suami?
Advertisement
Baca Juga
Menurut pendakwah Ustadz Syafiq Riza Basalamah, seorang istri tidak perlu tahu gaji yang diperoleh suaminya. Sebab, suami juga memiliki kewajiban untuk memberi kepada orang tuanya, tidak hanya istri dan anak-anaknya.
“Gak harus, gak perlu tahu. Suami punya kewajiban memberikan nafkah kepada istrinya. Suami punya kewajiban memberikan nafkah kepada orang tuanya, kepada kerabatnya,” kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah dikutip dari YouTube Lentera Islam, Rabu (29/1/2025).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Suami Beri Nafkah sesuai Kemampuan Bukan Kebutuhan
Ustadz Syafiq kemudian mengutip sebuah riwayat tentang siapa saja yang menerima nafkah suami. Pertanyaan ini dilontarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
“Ketika orang-orang bertanya kepada Nabi SAW, mereka bertanya kepada nabi, ‘Apa dan kepada siapa mereka berinfaq? Nafkah itu diberikan kepada siapa?’ (Kata Nabi SAW) ‘Hartanya yang kalian infaqkan yang paling berhak adalah orang tua, istri dan anak-anaknya, setelahnya baru kerabatnya,” tutur Ustadz Syafiq menyebutkan riwayatnya.
Ustadz Syafiq menambahkan, suami memberikan nafkah kepada istri sesuai kemapuan, bukan kebutuhan. Sebagai contoh, jika butuhnya Rp5 juta sebulan sedangkan gaji suami ternyata Rp50 juta, maka nafkahnya bisa lebih dari Rp5 juta.
“Dikasih lebih sesuai kemampuan,” kata Ustadz Syafiq.
Dalam Al-Qur’an surah At-Thalaq ayat 7, Allah SWT berfirman, “Hendaklah orang yang lapang (rezekinya) memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan.”
Advertisement
Suami Tidak Wajib Beri Tahu Gajinya kepada Istri
Dalam ceramah yang berbeda, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengatakan, suami tidak harus memberi tahu soal penghasilan yang didapatkannya. Kewajiban suami adalah menafkahi istri dan anak-anaknya, tak perlu mengumbar jumlah penghasilannya.
"Tidak harus seorang istri mengetahui berapa pemasukan sang suami, dan tidak wajib bagi seorang suami memberi tahu pemasukannya kepada seorang istri. Yang wajib bagi seorang suami adalah memberikan nafkah yang cukup di saat dia mampu," jelas Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV.
Selain itu, tidak seharusnya juga bagi suami memberikan semua pendapatannya kepada istri. Sebab, kriteria istri dalam mengelola keuangan berbeda-beda.
Buya Yahya menerangkan berbagai kriteria istri berkaitan dengan keuangan. Ada istri yang pintar dalam mengelola uang, ada yang hobi belanja yang tidak dibutuhkan, bahkan ada pula yang sering mengutang.
"Kalau Anda menemukan istri baik yang bisa mengatur keuangan, dia juga senang berbagi, senang berderma, ngerti kebaikan, maka lebih indah jika Anda berterus terang tentang pemasukan Anda. Tapi kalau punya istrinya pemboros, jago ngutang, jago belanja, beli yang gak jelas, maka nggak perlu Anda beri semuanya," tutur Buya Yahya mengingatkan.
Wallahu a’lam.