Liputan6.com, Jakarta - Dalam pelaksanaan sholat, sering muncul pertanyaan mengenai gerakan-gerakan yang dilakukan secara tidak sengaja, seperti menoleh dan menggaruk. Apakah hal tersebut membatalkan sholat? KH Yahya Zainul Ma'arif, yang akrab disapa Buya Yahya, memberikan penjelasan mendalam terkait hal ini.
"Menoleh ke kiri dan ke kanan tidak membatalkan sholat asalkan tidak melakukan gerakan tiga kali berturut-turut," ungkap Buya Yahya. Penjelasan ini dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial.
Advertisement
Menurutnya, leher termasuk anggota besar dalam tubuh. Jika gerakan menoleh dilakukan secara berulang hingga tiga kali berturut-turut, maka hal tersebut dapat membatalkan sholat.
Advertisement
Namun, Buya Yahya menjelaskan ada pengecualian untuk anggota kecil dalam tubuh, seperti jari tangan. Jika anggota kecil digerakkan berkali-kali karena kebutuhan, maka sholat tetap sah.
"Misalnya ada gatal di pipi, kita garuk dengan jemari, itu tidak membatalkan sholat," jelas Buya Yahya. Hal ini karena jemari termasuk anggota kecil yang gerakannya tidak memengaruhi keabsahan sholat.
Sebaliknya, jika gerakan menggaruk melibatkan anggota besar, seperti mengangkat tangan atau bahu secara signifikan, maka sholat bisa batal.
"Kalau garuknya begini, sambil mengangkat tangan dan bahu, itu batal," tambahnya. Oleh karena itu, umat Islam perlu memahami aturan ini agar lebih berhati-hati dalam sholat.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Sholat Jangan Tolah-toleh, Kata Buya Yahya Ini Hukumnya
Buya Yahya juga menegaskan bahwa menoleh saat sholat, meskipun tidak membatalkan, tetap dianggap makruh. Menoleh tanpa alasan yang jelas menunjukkan kurangnya kekhusyukan dalam beribadah.
"Sholat itu jangan tolah-toleh. Jangan mentang-mentang tidak batal, lalu nanti sholatnya tolah-toleh," ucapnya. Hal ini menjadi pengingat penting untuk menjaga adab dalam sholat.
Menurut Buya Yahya, sholat bukan hanya sekadar melaksanakan kewajiban, tetapi juga menunjukkan penghormatan dan kekhusyukan kepada Allah.
Ia memberikan contoh lain, seperti ketika seseorang merasa gatal atau terganggu saat sholat. Dalam situasi ini, tindakan yang dilakukan harus tetap memperhatikan adab.
Jika gerakan yang dilakukan diperlukan, maka cukup melibatkan anggota kecil saja. Hal ini untuk menjaga kesempurnaan sholat dan menghindari perbuatan yang berlebihan.
Buya Yahya juga menyoroti pentingnya memahami fiqih sholat agar umat Islam tidak bingung menghadapi situasi tertentu. Dengan pengetahuan ini, sholat dapat dilakukan dengan lebih tenang dan sempurna.
Dalam ceramahnya, ia mengingatkan agar umat Islam tidak meremehkan gerakan kecil dalam sholat. Meskipun terlihat sepele, gerakan tersebut bisa berpengaruh jika dilakukan dengan cara yang tidak sesuai.
Advertisement
Sebagai Panduan Praktis Keabsahan Sholat
Penjelasan Buya Yahya ini memberikan panduan praktis bagi umat Islam dalam menjaga keabsahan sholat. Setiap gerakan yang dilakukan harus disertai pemahaman yang baik.
Selain itu, Buya Yahya juga mengajak umat Islam untuk terus belajar tentang adab sholat. Hal ini untuk memastikan setiap ibadah yang dilakukan memiliki makna dan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan memahami aturan tentang gerakan dalam sholat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah dengan lebih khusyuk. Sholat yang dilakukan dengan kesadaran penuh akan memberikan keberkahan yang besar.
Buya Yahya menekankan bahwa kekhusyukan dalam sholat adalah kunci utama untuk mendapatkan keberkahan tersebut. Oleh karena itu, menjaga gerakan dan adab dalam sholat menjadi hal yang sangat penting.
Sebagai penutup, Buya Yahya mengingatkan bahwa sholat bukan hanya tentang gerakan fisik, tetapi juga tentang hubungan spiritual dengan Allah. Dengan menjaga adab dan kekhusyukan, sholat akan menjadi ibadah yang bermakna dan penuh manfaat.
Pengetahuan ini diharapkan dapat membantu umat Islam menjalankan sholat dengan lebih baik, sehingga ibadah ini menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas hidup.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul