Perilaku Ini Bisa Tunjukkan Orang Tua Membully Anak Tanpa Sadar, Kenali dan Cegah

Pengawasan yang terlalu ketat mungkin menunjukkan bahwa orang tua secara tidak sadar menekan anak mereka.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 04 Nov 2024, 15:49 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2024, 15:49 WIB
Fimela - Keluarga Anak
Pola pendidikan yang keras memengarihi kesehatan mental anak/copyright freepik

Liputan6.com, Jakarta Perilaku orang tua dalam mendidik anak memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan emosional dan psikologis anak. Seringkali, tanpa disadari, orang tua dapat mempraktikkan perilaku yang menyerupai perundungan terhadap anak mereka. Menurut artikel dari Empowering Parents, pola asuh yang terlalu keras dan otoriter tidak hanya tidak efektif, tetapi juga dapat menimbulkan masalah komunikasi antara orang tua dan anak.

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan seperti ini mungkin merasa tertekan, takut, atau bahkan membenci orangtua mereka, yang dapat merusak hubungan keluarga dalam jangka panjang. Penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda perilaku ini agar dapat mencegah dampak negatif yang mungkin terjadi.

Dengan mengenali dan mengubah perilaku yang tidak sehat, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan penuh kasih, yang pada gilirannya akan membantu anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri dan mampu berkomunikasi dengan baik, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (4/11/2024).

Bahasa Kasar dan Ancaman Dilarang

Orangtua yang sering menggunakan kata-kata kasar atau ancaman mungkin tidak menyadari bahwa tindakan tersebut adalah bentuk bullying.
Orangtua yang kerap memakai bahasa kasar atau ancaman mungkin tidak menyadari bahwa hal itu termasuk bullying. Foto: Freepik

Orang tua yang sering menggunakan ucapan kasar atau ancaman mungkin tidak menyadari bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk bullying. Ungkapan seperti "kamu bodoh" atau "kamu tidak pernah bisa melakukan sesuatu dengan benar" dapat melukai perasaan anak dan mempengaruhi perkembangan emosional mereka. Menggunakan bahasa yang kasar dalam bentuk apapun, meskipun tanpa maksud menyakiti, bisa meninggalkan bekas trauma pada anak.

Selain itu, ancaman yang dilakukan secara berulang juga merupakan salah satu bentuk bullying yang sering tidak disadari oleh orang tua. Misalnya, mengancam akan memberikan hukuman yang berlebihan jika anak gagal dalam sesuatu. Ancaman yang terus-menerus membuat anak hidup dalam ketakutan dan kecemasan, yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan mental mereka.

Seperti yang dijelaskan dalam situs Signs of Bullying, tanda-tanda bullying dapat terlihat dari anak yang selalu tampak takut atau tertekan saat berinteraksi dengan orangtuanya. Dalam jangka panjang, penggunaan bahasa kasar dan ancaman ini akan membuat anak kesulitan berkomunikasi secara terbuka dengan orangtuanya. Anak-anak mungkin tumbuh dengan perasaan bahwa mereka tidak dihargai dan bahkan bisa mengembangkan rasa benci terhadap orangtuanya.

Minimnya Dukungan Emosional dan Pengakuan

Bentuk lain dari bullying yang sering tidak disadari oleh orangtua adalah kurangnya dukungan emosional.
Salah satu bentuk bullying yang sering terabaikan oleh orangtua adalah minimnya dukungan emosional. Foto: Freepik

Salah satu bentuk bullying yang sering kali tidak disadari oleh orang tua adalah kurangnya dukungan emosional. Ketika anak memerlukan dukungan, pengakuan, atau sekadar pelukan dari orangtua, tetapi malah diabaikan atau dianggap lemah, ini bisa sangat berbahaya. Ketidakmampuan untuk menunjukkan empati atau menyediakan waktu bagi anak untuk berbicara dan didengar dapat membuat anak merasa tidak berharga.

Anak-anak yang tumbuh tanpa dukungan emosional sering merasa terasing dan tidak memiliki tempat yang aman untuk mengekspresikan perasaan mereka. Kondisi ini bisa menyebabkan rendahnya rasa percaya diri dan bahkan depresi di usia dini. Orang tua yang terus-menerus menganggap perasaan anak tidak penting atau meremehkan masalah mereka, tanpa disadari, telah menanamkan pola pikir yang salah pada anak, bahwa perasaan mereka tidak berharga.

Menurut artikel di Empowering Parents, dukungan emosional sangat krusial untuk perkembangan anak. Tanpa pengakuan dan dukungan yang memadai dari orang tua, anak-anak akan mengalami kesulitan dalam membangun kepercayaan diri yang sehat dan kemampuan untuk menghadapi tantangan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya