Purchasing Adalah: Tugas, Tanggung Jawab, dan Perkiraan Gajinya

Purchasing adalah department yang bekerja dalam bidang pengadaan barang dan jasa.

oleh Laudia Tysara diperbarui 07 Nov 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2024, 17:00 WIB
KLHK bersama dengan Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa (LKPJ) saat ini sedang membangun kebijakan green procurement.
KLHK bersama dengan Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa (LKPJ) saat ini sedang membangun kebijakan green procurement. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Purchasing adalah bagian penting dalam sebuah perusahaan, terutama di bidang manufaktur. Mereka yang bekerja di bagian purchasing perlu memahami dengan baik apa itu purchasing dan seperti apa tugas-tugasnya.

Purchasing adalah department yang bekerja dalam bidang pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.

Secara singkat, purchasing adalah pekerjaan yang bertanggung jawab untuk melakukan pembelian atau penyewaan barang dan jasa sesuai anggaran dan perencanaan perusahaan. Meski terdengar sederhana, pekerjaan di bagian purchasing tidaklah mudah.

Dibutuhkan keterampilan dan ketelitian khusus untuk bisa menjalankan tugas-tugas purchasing dengan baik.

Memahami tentang purchasing penting bagi mereka yang ingin berkarir di bidang ini atau yang ingin mengetahui lebih dalam tentang operasional sebuah perusahaan.

Mengenal tugas, tanggung jawab, dan perkiraan gaji di bagian purchasing, seseorang bisa mempertimbangkan apakah pekerjaan ini sesuai dengan minat dan kemampuannya. Selain itu, pemahaman ini juga bermanfaat bagi pelaku bisnis agar bisa mengelola bagian purchasing dengan lebih optimal.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (7/11/2024).

Purchasing adalah Apa?

Purchasing adalah bagian atau departemen dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab atas pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan operasional. Menurut Endra Winarni dalam buku Modul Praktikum (Jobsheet) Bisnis Pelayaran, purchasing adalah suatu proses pencarian sumber, pemesanan dan pembelian barang atau jasa untuk kegiatan produksi dalam suatu perusahaan.

Kegiatan purchasing meliputi pembelian bahan baku, peralatan, suku cadang, perlengkapan, dan jasa yang dibutuhkan perusahaan. Tujuan utamanya adalah memastikan ketersediaan barang dan jasa dengan kualitas yang sesuai, jumlah yang cukup, harga yang kompetitif, dan waktu pengiriman yang tepat.

Purchasing adalah pekerjaan yang menuntut keterampilan negosiasi, analisis, dan pengambilan keputusan yang baik. Seorang staf purchasing harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan supplier, mencari alternatif sumber barang, melakukan perbandingan harga, dan memonitor proses pengiriman barang.

Purchasing juga harus bisa bekerja sama dengan departemen lain seperti produksi, keuangan, dan gudang untuk merencanakan dan mengeksekusi pembelian dengan efektif dan efisien. Komunikasi dan koordinasi yang baik antar bagian sangat penting untuk kelancaran operasional perusahaan.

Tanpa purchasing yang andal, perusahaan bisa mengalami kendala produksi karena kekurangan bahan baku, membengkaknya biaya karena pembelian yang tidak efisien, atau tersendatnya arus kas karena kesalahan perencanaan. Oleh karena itu, purchasing adalah bagian vital yang perlu dikelola dengan baik oleh setiap perusahaan, terutama di bidang manufaktur.

Tugas dan Tanggung Jawab Purchasing

Pertumbuhan Industri Manufaktur di Indonesia
Indeks ini adalah yang tertinggi sejak Oktober 2021 atau dalam 29 bulan terakhir. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menurut buku Serba-Serbi Profesi terbitan Bukune, berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab utama seorang staf purchasing:

1. Melakukan pemesanan material bahan mentah dan kegiatan administratifnya.

Ini adalah tugas utama purchasing, yaitu membeli bahan baku dan melengkapi dokumen-dokumen terkait seperti purchase order, kontrak pembelian, dan laporan penerimaan barang.

2. Menjaga sistem dan prosedur kerja dengan efektif dan efisien.

Purchasing harus memastikan bahwa seluruh proses pembelian berjalan sesuai standar dan prosedur yang ditetapkan perusahaan. Mereka juga harus terus mencari cara untuk menyempurnakan sistem agar lebih efektif dan efisien.

3. Melakukan observasi dan survei pasar.

Untuk mendapatkan harga terbaik dan alternatif sumber barang, purchasing perlu aktif memantau perkembangan pasar, mencari supplier baru, dan mengumpulkan informasi harga dan produk.

4. Mengontrol dan mem-follow up order pembelian.

Setelah melakukan pemesanan, purchasing wajib memantau status pengiriman dan memastikan barang diterima sesuai spesifikasi. Jika ada keterlambatan atau ketidaksesuaian, mereka harus segera mengambil tindakan.

5. Berkoordinasi dengan divisi lain terkait pengadaan barang dan jasa.

Purchasing tidak bisa bekerja sendiri. Mereka harus berkoordinasi dengan bagian lain seperti produksi (untuk merencanakan pembelian sesuai kebutuhan), keuangan (untuk mengatur anggaran dan pembayaran), dan gudang (untuk mengatur penyimpanan dan distribusi barang).

6. Me-review proposal penawaran dan melakukan negosiasi.

Untuk mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan, purchasing harus terampil dalam menganalisis penawaran dari supplier dan melakukan negosiasi harga, kualitas, waktu pengiriman, cara pembayaran, dan lain-lain.

7. Mengelola supplier.

Purchasing bertanggung jawab memilih supplier yang andal, mengevaluasi kinerja mereka, memberikan feedback, dan menjaga hubungan baik. Kemitraan yang kuat dengan supplier penting untuk menjamin kelancaran pasokan.

Perkiraan Gaji Purchasing

Gaji seorang staf purchasing bisa bervariasi tergantung skala perusahaan, lokasi, tingkat tanggung jawab, dan pengalaman kerja. Melansir data dari Indeed, rata-rata gaji staf purchasing di Indonesia berkisar antara Rp3-4 juta per bulan.

Kota-kota besar cenderung menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan kota kecil. Misalnya, melansir Indeed, rata-rata gaji bulanan purchasing di Karawang adalah Rp4,83 juta, Jakarta Rp4,46 juta, dan Tangerang Rp4,44 juta. Sementara di kota seperti Surabaya, Bandung, dan Denpasar, rata-rata gajinya berkisar Rp3,1-3,4 juta.

Selain gaji pokok, staf purchasing umumnya juga mendapatkan berbagai tunjangan dan fasilitas seperti tunjangan transportasi, makan, kesehatan, BPJS, dan THR. Beberapa perusahaan juga menawarkan bonus, asuransi, atau program kepemilikan kendaraan. Tentunya paket remunerasi ini bisa berbeda-beda antar perusahaan.

Untuk posisi manajerial seperti Purchasing Manager atau Purchasing Supervisor, kisaran gajinya bisa jauh lebih tinggi. Melansir Qerja, rata-rata gaji Purchasing Manager di Indonesia adalah Rp8 juta per bulan, dengan rentang Rp5-16 juta tergantung perusahaan dan pengalaman.

Gaji purchasing juga bisa meningkat seiring waktu jika seseorang menunjukkan kinerja yang baik dan dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi. Melansir Payscale, Purchasing Manager dengan pengalaman kerja 1-4 tahun rata-rata digaji Rp7,2 juta per bulan, sementara yang berpengalaman lebih dari 10 tahun bisa mendapatkan Rp14,5 juta atau lebih.

Jadi, purchasing bisa menjadi pilihan karir yang cukup menjanjikan bagi mereka yang tertarik berkarir di bidang pengadaan dan logistik. Selain gaji dan tunjangan yang kompetitif, purchasing juga menawarkan peluang untuk mengasah kemampuan analisis, negosiasi, dan manajemen yang bisa berguna untuk pengembangan karir di masa depan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya