Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam acara Forum Bisnis Indonesia-China yang diselenggarakan di Beijing, China. Sebelumnya, Anindya Bakrie segera bergerak cepat untuk menggali potensi kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di China.
Ia menjelaskan dua fokus utama kerjasama yang tengah dijajaki, yakni pertama, mendukung program pembangunan 3 juta rumah murah setiap tahun yang digagas oleh Presiden Prabowo, dan kedua, menggali peluang kerjasama dengan perusahaan perikanan China untuk meningkatkan nilai ekspor hasil produk nelayan Indonesia.
Baca Juga
Terlepas dari itu, Anindya Novyan Bakrie, yang lahir pada 10 November 1974 di Jakarta, merupakan tokoh bisnis Indonesia dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman internasional di berbagai bidang seperti teknologi, media, telekomunikasi, dan energi baru terbarukan.
Advertisement
Ia adalah putra dari pengusaha Aburizal Bakrie dan cucu dari Achmad Bakrie, pendiri Bakrie Group, yang telah lama dikenal sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia. Kini, Anindya menjabat sebagai Direktur Utama Bakrie Group dan CEO dari Visi Media Asia (VIVA) Group, mengendalikan berbagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar sekitar US $15 miliar.
Di bawah kepemimpinannya, Anindya mendorong Grup Bakrie melakukan diversifikasi bisnis, termasuk transisi ke sektor energi baru dan terbarukan. Langkah ini terlihat pada berbagai inisiatif strategis yang dilakukannya, seperti mendirikan anak perusahaan di sektor mobil listrik, PT VKTR Teknologi Mobilitas, yang bekerja sama dengan produsen kendaraan listrik asal China, BYD Automobile. Melalui kolaborasi ini, VKTR telah menyuplai 52 bus listrik untuk Pemerintah Daerah Jakarta sebagai upaya mendukung transportasi berkelanjutan.
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Anindya menjalani pendidikan dasar di Sekolah Dasar Triguna dan melanjutkan sekolah menengah di Pangudi Luhur, Jakarta. Ia lalu bersekolah di Phillips Academy, Andover, Massachusetts, sebelum meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Northwestern University pada tahun 1996. Pada tahun 2001, Anindya menyelesaikan pendidikan Master dari Stanford Graduate School of Business.
Pendidikan di luar negeri telah memberinya wawasan dan koneksi internasional yang ia gunakan untuk mengembangkan bisnis keluarga dan menciptakan program beasiswa bagi mahasiswa Indonesia melalui Bakrie Center Foundation.
Advertisement
Karier Awal
Setelah lulus dari Northwestern, Anindya memulai kariernya di Salomon Brothers, Wall Street, New York, sebagai banker investasi.
Diketahui, pada tahun 1997, ia kembali ke Indonesia atas permintaan ayahnya di tengah gejolak krisis ekonomi 1998. Setelah lulus dari Stanford, ia bergabung dengan Bakrie & Brothers, di mana ia menjabat sebagai Deputy to Chief Operating Officer dan Managing Director.
Kepemimpinan di Media dan Telekomunikasi
Di bidang media, Anindya mengelola Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) dan berhasil menurunkan utang perusahaan dengan proposal restrukturisasi yang inovatif.
Pada tahun 2007, ia mengakuisisi stasiun TV Lativi, yang kemudian diubah menjadi TV One dengan fokus pada berita dan pemirsa kelas menengah.
Pada 2011, bersama Erick Thohir, Anindya mendirikan grup Visi Media Asia (VIVA) yang kini membawahi TV One, ANTV, dan portal berita VIVA.co.id.
Advertisement
Fokus pada Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan
Sebagai upaya mendiversifikasi bisnis Bakrie Group, Anindya merintis proyek kendaraan listrik melalui PT VKTR Teknologi Mobilitas.
VKTR melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2023, memperoleh dana masyarakat sebesar 875 miliar rupiah melalui IPO. Perusahaan ini memasok bus listrik ke Jakarta, yang saat ini digunakan sebagai armada transportasi umum.
Melalui upaya ini, VKTR berhasil mengurangi emisi karbon di kota Jakarta, sebanding dengan penanaman 250.000 pohon per tahun.
Punya Klub Sepak Bola Inggris
Mengutip Bola.net, Erick Thohir dan Anindya Bakrie juga merupakan pemilik saham mayoritas klub kasta kedua Liga Inggris, Oxford United. Erick dan Anindya resmi memiliki 51 persen saham Oxford United pada 27 September 2022. Kepastian tersebut diumumkan dalam RUPS Oxford United.
Selain Erick Thohir dan Anindya Bakrie, saham minoritas Oxford United juga dimiliki pengusaha asal Thailand, Sumrith 'Tiger' Thanakarnjanasuth dan pengusaha Vietnam, Horst Geicke.
Advertisement
Filantropi dan Komitmen Sosial
Melalui Bakrie Center Foundation, Anindya terlibat aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan, memberikan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di luar negeri.
Salah satu inisiatif terbarunya adalah menjembatani kerja sama antara Ibu Kota Nusantara dan Stanford Doerr School of Sustainability untuk proyek pembangunan kota berkelanjutan di Indonesia.
Apa peran Anindya Bakrie dalam bisnis kendaraan listrik di Indonesia?
Sebagai Komisaris Utama VKTR Teknologi Mobilitas, Anindya mengarahkan perusahaan dalam penyediaan bus listrik di Jakarta dan pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.
Advertisement
Apa kontribusi Anindya di bidang pendidikan?
Anindya mendirikan Bakrie Center Foundation yang menawarkan beasiswa ke universitas terkemuka di luar negeri, termasuk Stanford University, sebagai upaya memajukan pendidikan anak bangsa.