Ketum Kadin Anindya Bakrie Sampaikan Hasil Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India ke Prabowo

Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menjadi salah satu pimpinan para CEO Indonesia dalam pertemuan Forum CEO Indonesia-India.

oleh Tim News diperbarui 29 Jan 2025, 21:30 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 16:45 WIB
Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menjadi salah satu pimpinan para CEO Indonesia dalam pertemuan Forum CEO Indonesia-India.
Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menjadi salah satu pimpinan para CEO Indonesia dalam pertemuan Forum CEO Indonesia-India. (Ist)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Ketum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie bersama mitranya Ketua The Confederation of Indian Industry (CII) Ajay Shriram menyampaikan hasil Chief Executive Officer (CEO) Forum Indonesia-India kepada Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.

Anindya Bakrie dan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Perubahan Iklim dan Energi sekaligus Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia Hashim S Djojohadikusumo, menjadi pimpinan para CEO Indonesia dalam pertemuan Forum CEO Indonesia-India.

Dlam kesempatan itu, ia menegaskan pentingnya kolaborasi strategis antara Indonesia dan India dalam berbagai sektor.

"Kedua negara ingin bekerja sama di sektor ekonomi guna mendukung target menjadi negara ketiga terbesar ekonomi di dunia tahun 2030 untuk India, dan ketujuh ekonomi terbesar di dunia untuk Indonesia di tahun yang sama," ujar Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie melalui keterangan tertulis, Rabu (29/1/2025).

Dia menjelaskan, lolaborasi India-Indonesia yang dimaksud, khususnya berfokus pada pangan, pertanian, energi bersih, teknologi, hingga sumber daya manusia.

"Kita hidup di zaman cerdas, saat ada lebih banyak hal yang bisa kita lakukan dengan teknologi. Kita juga hidup dalam resesi geopolitik di mana ada banyak polarisasi di dalam wilayah, dan kita juga hidup di masa depan yang berkelanjutan," ucap Anindya Bakrie.

Dalam forum CEO yang mempertemukan pemimpin usaha dari kedua negara tersebut, dia pun mengungkapkan rasa bangganya atas keterlibatan Indonesia dalam forum itu.

Tegaskan Komitmen Indonesia

Mengingat sektor pangan dan pertanian menjadi fokus utama dalam diskusi tersebut, Anindya Bakrie menegaskan, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan dan manufaktur melalui kerja sama dengan India.

"Seperti yang disebutkan Mr Ajay Shriram (Managing Director, DCM Shriram Consolidated Ltd/ Ketua CII), fokus saat ini adalah di bidang pangan dan pertanian. Indonesia sangat serius dalam bermitra untuk ketahanan pangan dan manufaktur, berkolaborasi untuk pertumbuhan bersama," ucap dia.

Selain itu, Anindya Bakrie juga menyoroti pentingnya kerja sama di bidang kesehatan, farmasi, dan transisi energi.

"Kami melakukan banyak perdagangan dan investasi, dan kami dapat melakukan lebih banyak lagi, termasuk kesehatan dan farmasi melalui sinergi antara India dan Indonesia. Serta transisi energi, beralih ke energi bersih, yang mana kami sangat serius dalam hal ini," terang Anindya.

Dalam kesempatan itu, Anindya juga menyampaikan dua isu utama lain yang menjadi perhatian khusus Indonesia, yakni sektor perumahan dan pengembangan sumber daya manusia.

"Kami sedang memulai (pembangunan) 3 juta rumah per tahun, perumahan yang terjangkau di Indonesia. Dan kami membutuhkan banyak kolaborasi dengan India untuk sektor ini," papar dia.

"Kami juga menyoroti sisi sumber daya manusia. Satu hal yang telah kami lihat. Di India, pembangunan sumber daya manusia berjalan dengan sangat baik, dan cukup infrastruktur dalam pengembangan sumber daya manusia, dan itu adalah hal lain yang juga ingin kami fokuskan," lanjut Anindya Bakrie.

 

Apresiasi Semua Pihak yang Hadir

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia versi Munaslub 2024-2029, Anindya Bakrie
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia versi Munaslub 2024-2029, Anindya Bakrie. Presiden Prabowo Subianto telah melantik 48 menteri dan 56 wakil menteri dalam jajaran Kabinet Merah Putih besutannya periode 2024-2029. Kabinet gemuk Prabowo ini turut mengundang tanggapan dari kelompok pengusaha.... Selengkapnya

Anindya Bakrie pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir. India-Indonesia CEO’s Forum kali ini diharapkan menjadi momentum penting bagi kedua pihak untuk memperkuat hubungan ekonomi dan mendorong kerja sama yang lebih erat, berkelanjutan dan inklusif.

Untuk diketahui, Dokumen Memorandum of Understading (MoU) Pernyataan Bersama hasil CEO Forum tersebut diterima Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Sugiono dan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar.

Penyerahan dokumen ini digelar sebelum Presiden Prabowo dan PM Modi menyampaikan pernyataan bersama seusai pertemuan bilateral di Hyderabad House, New Delhi, Sabtu 25 Januari 2025.

Dokumen joint statement (pernyataan bersama) antara Kadin Indonesia dan CII itu ditandatangani Anindya Bakrie selaku Ketua Umum Kadin Indonesia dan Ajay Shriram selaku Ketua CII.

Sebelumnya, di hari yang sama, sebanyak 25 CEO Indonesia dan 75 pengusaha nasional mengadakan pertemuan dengan para CEO dan para pengusaha India secara bersamaan di Hotel Taj Mahal, New Delhi India.

Kedua pertemuan itu adalah 'India-Indonesia CEO’s Forum(Forum CEO India-Indonesia)' yang berlangsung di Ruang Mansingh 1 mulai pukul 09.00 waktu setempat dan 'India-Indonesia Business Roundtable' yang merupakan bagian dari Business Matching, di ruang Aftab yang dibuka satu jam setelahnya.

Sebanyak 25 CEO Indonesia yang dipimpin Anin, sapaan akrab Anindya Novyan Bakrie, bertemu dengan 25 CEO India yang tergabung dalam CII. Puluhan pengusaha itu beroperasi di lima sektor bisnis, yaitu perawatan kesehatan, pangan dan pertanian, manufaktur, energi, dan teknologi, dengan masing-masing sektor terdiri dari lima CEO India dan lima CEO Indonesia.

Turut hadir perwakilan dari pemerintah India yaitu Menteri Perdagangan dan Perindustrian India Shri Piyush Goyal, dan dari Pemerintah Indonesia diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail.

Dalam pernyataan bersama, Forum CEO India-Indonesia menyerukan kepada kedua pemerintah untuk memprioritaskan perdagangan dan investasi dua arah dan memasukkan banyak bidang kerja sama baru yang terbuka.

Forum CEO India-Indonesia juga mendesak untuk hubungan yang lebih erat dalam mengatasi masalah perdagangan bilateral dan memfasilitasi kemitraan dalam kemajuan teknologi, pembangunan berkelanjutan, dan pertumbuhan inklusif.

Selain itu, diputuskan bahwa Forum CEO akan diadakan secara berkala, dengan pertemuan yang diadakan secara bergantian di India dan Indonesia. Forum CEO menyampaikan penghargaannya kepada CII dan Kadin Indonesia karena telah menyelenggarakan pertemuan dengan pengaturan yang luar biasa.

 

Indonesia Libatkan Kontraktor India

Hasyim
Utusan Khusus Presiden RI Bidang Perubahan Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo. (Ist).... Selengkapnya

Sementara itu, dalam sambutannya, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Perubahan Iklim dan Energi sekaligus Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia Hashim S Djojohadikusumo menyatakan, Indonesia dalam posisi sebagai negara nonblok membuka peluang kerja sama investasi dengan semua negara baik pemerintah maupun swasta, termasuk dengan India.

Senada dengan Anindya Bakrie, Hashim menyampaikan, saat ini pemerintah Indonesia sedang membangun kerja sama dengan negara lain untuk mendukung salah satu program prioritas pemerintah yaitu pembangunan 3 juta unit perumahan terjangkau dalam setahun.

"Tujuannya adalah untuk menyediakan perumahan yang layak, perumahan yang terjangkau bagi hingga 30 juta keluarga kurang mampu. Target kami adalah tiga juta unit, satu juta unit apartemen di daerah perkotaan, dan dua juta rumah di daerah pedesaan di bagian pedesaan Indonesia. Kami akan menyambut partisipasi perusahaan konstruksi India," kata Hashim.

Dia menambahkan, pemerintahan Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) telah berkomitmen menyediaan pembiayaan untuk program tersebut.

"Saya dapat mengatakan pada Sabtu 25 Januari 2025, secara resmi bahwa pemerintah Qatar telah berkomitmen untuk menyediakan pembiayaan untuk empat hingga enam juta unit, dan sebagian besar akan berupa unit apartemen. Beberapa di antaranya akan menjadi rumah keluarga tunggal di daerah pedesaan kami," kata Hashim.

"Pemerintah UEA, Uni Emirat Arab, telah berkomitmen untuk menyediakan pembiayaan untuk satu juta unit, dan kami merasa sangat yakin bahwa mereka akan berkomitmen untuk lebih banyak lagi. Menteri Energi dan Industri, yang bertanggung jawab atas hubungan dengan Indonesia, Menteri Suhail, akan mengunjungi Indonesia dan menandatangani perjanjian yang akan disaksikan oleh Presiden kita pada tanggal 31 Januari (2025)," tambah dia.

 

v

MHM
Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin (MHM), Konselor Mohamed Abdelsalam, bertemu Hashim Djojohadikusumo sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk Energi dan Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Delegasi Indonesia untuk COP29, di Baku, Azerbaijan, Kamis (14/11/2024). (Ist).... Selengkapnya

Hashim melanjutkan, Qatar dan UEA akan menyambut kontraktor pihak ketiga. Saat ini, kontraktor China telah mendekati pemerintah Qatar dan pemerintah UEA.

"Dan saya sangat, sangat yakin, sangat percaya bahwa mereka akan sangat senang menerima proposal dari perusahaan-perusahaan India. Dan bukan hanya perusahaan yang saya temui kemarin (di India), tetapi banyak, banyak lainnya," terang dia.

"Ini adalah sesuatu yang saya pahami bahwa industri konstruksi India sangat, sangat berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang panjang, dan kami akan menyambut partisipasi dari industri konstruksi. Jadi saya berharap dan saya mengharapkan badan kantor ini (CII)untuk menginformasikan industri konstruksi India," tambah Hashim.

Selain program penyediaan perumahan terjangkau, Hashim juga menekankan poin penting lainnya yaitu tentang AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan.

"Saya ingin mencatat bahwa kecerdasan buatan akan membutuhkan sejumlah besar energi bersih, idealnya energi bersih, tetapi juga air bersih. Ini adalah sesuatu yang dimiliki Indonesia dalam jumlah yang melimpah. Kita memiliki banyak air, kita memiliki banyak air hujan, kita memiliki banyak air Sungai," ucap dia.

"Terkadang kita memiliki terlalu banyak air hujan. Jadi ini adalah sesuatu yang bisa kami tawarkan kepada perusahaan-perusahaan India untuk digunakan sebagai pusat manufaktur, sebagai pusat layanan. Kami menawarkan energi bersih," sambung Hashim.

 

Posisi Indonesia Jadi Anggota BRICS

Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyebut, korupsi di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bukan hal baru. (Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra)... Selengkapnya

Hashim turut menyampaikan posisi Indonesia yang telah bergabung dan menjadi anggota Brazil, Russia, India, China, South Africa (anggota BRICS) dan mengucapkan terima kasih atas dukungan India terhadap Indonesia untuk bergabung di BRICS.

"Kami menyambut perusahaan-perusahaan China. Kami menyambut perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS). Dan kami menyambut perusahaan-perusahaan India. Jadi kami diterima. Kami adalah tujuan yang aman bagi para investor di seluruh dunia," pungkas Hashim.

Pada acara tersebut, pembahasan sektor pangan dan agrikultur disampaikan Ketua CII Ajay Shriram dan Wakil Ketua Umum Bidang Infrastruktur Kadin Indonesia sekaligus mewakili KPN Corp dan First Resources, dan juga Ketua Delegasi Pengusaha Indonesia di CEO Forum & Business Matching Indonesia-India, Rico Rustombi.

Sementara untuk sektor manufaktur dari Indonesia dipaparkan CEO Bukaka Teknik Utama Afifuddin Suhaeli Kalla, sektor kesehatan dipaparkan oleh CEO Mayapada Hospital Jonathan Tahir, sektor energi dipaparkan oleh Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, dan sektor teknologi dipaparkan oleh CEO GoTo Patrick Sugito Waluyo.

Sementara itu, dalam acara 'India-Indonesia Business Roundtable' yang berlangsung di Ruang Aftab Hotel Taj Mahal New Delhi, India, hadir sebanyak 75 pengusaha Indonesia yang mewakili pengusaha dari daerah yang tergabung dalam 25 ketua umum dan pengurus Kadin Provinsi serta perwakilan perusahaan-perusahaan besar nasional. Dari India dihadiri perwakilan perusahaan yang tergabung dalam CII atau Konfederasi Perindustrian India.

Dalam pertemuan tersebut, sambutan dari Indonesia diwakili Ketua Permanent Committee for Asia Pasific Kadin Indonesia Yohanes Lukiman, dan dari India yaitu Executive Director CII Saikat Roychowdhury.

Tiga perwakilan pengusaha Indonesia turut menyampaikan presentasi peluang berinvestasi di Indonesia yaitu Ketua Umum Kadin Provinsi Bangka Belitung Thomas Jusman, Wakil Ketua Umum Bidang Koordinasi Ekonomi Kadin Provinsi Lampung Romi Junanto Utama, dan perwakilan dari Mayapada Group.

Dari India presentasi mengenai Perekonomian India dan Overview of CII disampaikan Shobha Ahuja. Pasca-Business Rountable kemudian dilanjutkan dengan acara Business to Business (B2B) Networking Session (Business Mathching) antara para pengusaha Indonesia dan para pengusaha India. Senada dengan Forum CEO, B2B Networking Session juga difokuskan pada lima sektor yaitu pangan dan agrikultur, manufaktur, pelayanan Kesehatan dan farmasi, transisi energi dan teknologi.

 

Enam MoU Ditandatangani

Selain MoU Pernyataan Bersama antara Kadin Indonesia dan CII, di sela-sela acara Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India itu turut dihasilkan MoU antara perusahaan Indonesia dan Perusahaan India yaitu MoU PT Indosat Tbk dan AIon OS India Private Limited untuk di bidang AI dan digital talent, MoU PT Indosat Tbk dan Wadhwani Operating Foundation untuk bidang digital talent, dan MoU PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (Mayapada Healthcare Group) dan Apollo Hospitals Enterprise Limited, India untuk bidang Operation Maintenance (Proyek Rumah Sakit di Batam), digitalization diagnostic (monitoring), dan upskilling talent.

Ada juga MoU antara Nodeflux (Indonesia) dan XDXLink (India) di bidang satelit Low Orbit Earth, AI teknologi, kerja sama untuk penanganan bencana, ketahanan pangan, pemantauan tambang, dan sustainability lingkungan hidup. Serta MoU Biotis (Indonesia, pembuat vaksin merah putih) dan Biological E (India) yaitu dalam bidang pembuatan vaksin, transfer teknologidari India ke Indonesia.

Sebelumnya, pada Jumat 24 Januari 2025, Ketua Delegasi Pengusaha Indonesia di Forum CEO & Business Matching Indonesia-India, Rico Rustombi memimpin kunjungan kerja ke Apollo Hospitals (bidang farmasi) di New Delhi, Hiro (bidang otomotif/motor) di New Delhi, dan CoE of Agriculture (bidang agrikultur) di Gharaunda, wilayah Barat Laut New Delhi, India.

Acara Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India tersebut terselenggara atas kerja sama Kadin Indonesia dan CII dan difasilitasi Kedutaan Besar India di Indonesia dan KBRI di India, dan disponsori oleh GoTo, KPN Corp, First Resources, Pertamina, serta didukung oleh Indosat, Mayapada Hospital, Sinar Mas, Bukaka, PT Bina Insan Sukses Mandiri (BISM), PT Bara Prima Mandiri, dan Adani.

Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona
Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya