Chord dan Lirik 'Cinta dalam Doa' SouQy, Kisah Ikhlas yang Bikin Hati Menangis

Simak perjalanan karier SouQy Band dan makna mendalam di balik lagu hits mereka "Cinta Dalam Doa". Lengkap dengan sejarah band, kontroversi, dan analisis lirik beserta kordnya.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 15 Nov 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2024, 12:00 WIB
SouQy
SouQy./ Youtube.com/NAGASWARA Official Video Indonesian Music Channel

Liputan6.com, Jakarta SouQy merupakan salah satu band pop melayu yang lahir dari kebersamaan lima pemuda kampung di daerah Kebon Cilangka, Depok. Nama band ini diambil dari bahasa Arab yang berarti "pasar", mencerminkan harapan mereka agar musik yang mereka ciptakan bisa dinikmati secara luas oleh masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah.

Dibentuk pada 20 Februari 2009, SouQy hadir dengan konsep musik yang mengangkat nuansa kampung dengan sentuhan pop melayu modern. Perpaduan antara irama melayu, cengkok dangdut, dan musik Indonesia menjadi ciri khas yang membuat band ini memiliki tempat tersendiri di hati pendengarnya.

Meski sempat menghadapi berbagai kontroversi dalam perjalanan kariernya, SouQy tetap konsisten menghadirkan karya-karya yang dekat dengan keseharian masyarakat. Salah satu lagu yang menjadi bukti kedewasaan mereka dalam bermusik adalah "Cinta Dalam Doa", yang mengangkat tema universal tentang keikhlasan dalam cinta. Simak pembahasan lengkap tentang SouQy Band dan lagu andalan mereka, 'Cinta Dalam Doa', sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (15/11/2024).

Sejarah dan Formasi Band

SouQy mengawali perjalanannya dari sebuah ikatan kepemudaan di Kampung Kebon Cilangka, Depok. Pada tanggal 20 Februari 2009, lima pemuda yang memiliki kesamaan visi dan passion di bidang musik memutuskan untuk membentuk sebuah band yang kemudian diberi nama SouQy. Nama ini diambil dari bahasa Arab yang berarti "pasar", mencerminkan harapan mereka agar musik yang mereka ciptakan bisa seramai dan seluas jangkauan pasar dalam menjangkau pendengarnya.

Formasi awal SouQy terdiri dari Bento sebagai vokalis utama, yang terkenal dengan latar belakangnya yang sering membawakan lagu-lagu Benyamin Sueb. Kemampuan vokalnya yang khas memberikan sentuhan unik pada setiap lagu yang dibawakan band ini. Aved dipercaya sebagai gitaris band, memberikan sentuhan melodi dan progression chord yang menjadi ciri khas musik pop melayu mereka.

Di posisi bass, Edo tidak hanya berperan sebagai pengatur rhythm, tetapi juga aktif dalam menentukan arah musik band. Ivan sebagai keyboardis memberikan nuansa melodik yang mempertegas identitas pop melayu SouQy, sementara Enda di posisi drum bertugas menjaga ketukan dan memberikan sentuhan perkusi yang energik pada setiap lagu.

Band yang berbasis di Sawangan, Depok ini memilih untuk mengusung genre pop melayu dengan sentuhan musik orkes dan cengkok dangdut. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan untuk mengangkat musik Indonesia yang dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Lirik-lirik yang mereka ciptakan pun sengaja dibuat dengan bahasa yang sederhana dan akrab di telinga warga kampung, menjadikan musik mereka mudah diterima oleh berbagai kalangan.

Dukungan yang luar biasa dari fans club mereka yang diberi nama "CangCing" menjadi salah satu faktor pendorong semangat SouQy untuk terus berkarya. Para personel band ini berkomitmen untuk mengaplikasikan musik daerah dalam setiap karya mereka, sebuah keputusan yang terbukti tepat melihat respon positif yang mereka terima dari pecinta musik Indonesia, khususnya di kalangan menengah ke bawah.

SouQy memulai debut mereka dengan merilis single "Sungguh Tega" yang langsung mendapat sambutan hangat dari publik. Video klip lagu ini bahkan tercatat sebagai video dengan viewer terbanyak di situs nagaswaramusic.com pada masanya. Keberhasilan ini menandai awal perjalanan SouQy di industri musik Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan karya-karya hits lainnya.

Perjalanan Karier dan Kontroversi

SouQy
SouQy./ Youtube.com/BENT pro

Perjalanan karier SouQy di industri musik Indonesia dimulai dengan bergabungnya mereka ke label Nagaswara, salah satu perusahaan rekaman terkemuka di Indonesia. Debut mereka ditandai dengan peluncuran single "Sungguh Tega", sebuah lagu yang mengangkat tema kesetiaan yang dikhianati. Lagu ini mendapat sambutan luar biasa dari pecinta musik pop melayu, terbukti dari tingginya jumlah penonton video klip mereka di situs nagaswaramusic.com yang mencatatkan rekor viewer terbanyak pada masanya.

Kesuksesan "Sungguh Tega" tidak lepas dari kemampuan band ini dalam mengemas cerita cinta dengan bahasa yang sederhana namun mengena di hati pendengar. Lirik yang polos dan jujur, dipadu dengan aransemen musik yang kental dengan nuansa melayu dan sentuhan orkes, berhasil menciptakan identitas tersendiri bagi SouQy di tengah ramainya band pop melayu lainnya.

Dalam perjalanannya, SouQy juga harus menghadapi tantangan dari maraknya pembajakan musik di Indonesia. Sebagai band pendatang baru, mereka merasakan dampak langsung dari praktik ilegal ini. Melalui berbagai kesempatan, termasuk dalam sebuah wawancara di acara Temen Sore yang dipandu Aciet dan Rubi, mereka menyuarakan harapan agar pemerintah dapat memberikan solusi efektif untuk memberantas pembajakan yang merugikan para musisi.

Namun ujian terberat dalam perjalanan karier SouQy datang pada tahun 2015, ketika mereka merilis lagu berjudul "Autis". Lagu ini menuai kontroversi besar dan mendapat kecaman keras dari berbagai pihak, terutama komunitas peduli autisme. Melalui media sosial, banyak kritik dilontarkan termasuk dari Valencia Mieke Randa, founder of 3 Little Angels, yang mengungkapkan kekecewaannya atas ketidaksensitifan lirik lagu tersebut terhadap penyandang autisme dan keluarga mereka.

Kontroversi ini semakin memanas ketika video musik "Autis" diunggah ke Youtube pada 21 Agustus 2014. Para pengguna platform tersebut ramai-ramai mengkritik band ini atas pilihan judul dan konten lagu yang dianggap tidak pantas. Banyak yang menyayangkan minimnya pemahaman band ini tentang kondisi autisme yang seharusnya tidak dijadikan bahan candaan atau perumpamaan dalam sebuah lagu cinta.

Meski demikian, SouQy membuktikan ketangguhan mereka dalam menghadapi badai kritik. Mereka terus berkarya dan melanjutkan perjalanan musik mereka dengan lebih berhati-hati dan bijaksana. Pengalaman kontroversi ini tampaknya menjadi pembelajaran berharga bagi band ini untuk lebih sensitif dalam memilih tema dan diksi dalam berkarya.

Di tengah berbagai tantangan tersebut, SouQy tetap mendapat dukungan setia dari para penggemar mereka yang menamakan diri "CangCing". Basis penggemar yang solid ini menjadi kekuatan tersendiri bagi band dalam mempertahankan eksistensinya di industri musik Indonesia. Mereka terus menghasilkan karya-karya baru yang lebih matang, termasuk lagu "Cinta Dalam Doa" yang menunjukkan kedewasaan mereka dalam bermusik dan menulis lirik.

Saat ini, SouQy telah membuktikan diri sebagai salah satu band pop melayu yang diperhitungkan di Indonesia. Mereka berhasil mempertahankan karakteristik musik mereka yang khas, dengan tetap membawa semangat musik kampung namun dikemas dalam balutan pop melayu modern yang lebih sophisticated.

Lirik dan Chord Gitar 'Cinta Dalam Doa'

5 Langkah Sederhana Menemukan Passion yang Tepat (pexels.com/mediocrememories)
Ilustrasi seorang wanita yang sedang bermain gitar (pexels.com/mediocrememories).

"Cinta Dalam Doa" merupakan lagu yang mengangkat tema keikhlasan dalam menghadapi perpisahan. Lirik lagu ini menggambarkan seseorang yang dengan lapang dada merelakan kekasihnya memilih orang lain, sambil tetap mendoakan kebahagiaannya.

Berikut adalah lirik lengkap beserta chord gitar lagu "Cinta Dalam Doa":

[Intro]

Am Dm G C

F Dm E

 

[Verse]

Am Dm

Berakhirlah sudah cerita kita

G C

Setelah sekian lama bersama

F Dm

Kau hadirkan dia dalam cerita

E Am

Yang hanya menyisakan luka

 

[Bridge]

Dm G C F

Ku coba menahan perih yang kurasa

Dm E

Walau ini menyakitkan

 

[Chorus]

Am Dm

Jika menyakiti aku, bisa membuatmu bahagia

G C E

Maka lakukanlah itu, tanpamu ku yakin bisa

Am Dm

Ikhlas ku mencintaimu, ikhlas ku kehilanganmu

G C E

Semoga kau bahagia, dengan pilihanmu itu

 

[Bridge]

F

Kau bersama dia

G Am

Aku bersama doa

 

[Interlude]

Am Bm C Dm E

G C Dm E

 

[Chorus]

Am Dm

Jika menyakiti aku, bisa membuatmu bahagia

G C E

Maka lakukanlah itu, tanpamu ku yakin bisa

Am Dm

Ikhlas ku mencintaimu, ikhlas ku kehilanganmu

G C E

Semoga kau bahagia, dengan pilihanmu itu

 

[Chorus]

Am Dm

Jika menyakiti aku, bisa membuatmu bahagia

G C E

Maka lakukanlah itu, tanpamu ku yakin bisa

Am Dm

Ikhlas ku mencintaimu, ikhlas ku kehilanganmu

G C E

Semoga kau bahagia, dengan pilihanmu itu

 

[Outro]

F

Kau bersama dia

G Am

Aku bersama doa

Dampak dan Pengaruh Musik SouQy

Ilustrasi lagu, musik, lirik, gitar
Ilustrasi lagu, musik, lirik, gitar. (Image by Freepik)

SouQy telah memberikan warna tersendiri dalam perkembangan musik pop melayu di Indonesia. Kehadiran mereka di industri musik tanah air membawa dampak yang cukup signifikan, terutama dalam hal pendekatan bermusik yang lebih merakyat dan dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Melalui lirik-lirik yang sederhana namun mengena, mereka berhasil menciptakan jembatan emosional dengan pendengar dari berbagai lapisan masyarakat.

Salah satu pengaruh terbesar yang dibawa oleh SouQy adalah keberhasilan mereka dalam memadukan unsur musik orkes melayu dengan pop modern. Pendekatan ini membuka jalan bagi banyak musisi lain untuk berani mengeksplorasi perpaduan serupa. Cengkok dangdut yang menjadi ciri khas vokal mereka juga ikut mempopulerkan gaya bernyanyi yang sebelumnya lebih identik dengan musik dangdut tradisional ke dalam ranah pop melayu modern.

Di sisi lirik, SouQy memperkenalkan gaya bertutur yang sangat dekat dengan bahasa pergaulan anak muda kampung. Mereka tidak ragu menggunakan diksi sederhana dan bahasa sehari-hari dalam lagu-lagu mereka. Pendekatan ini terbukti efektif dalam menciptakan kedekatan dengan pendengar, terutama dari kalangan menengah ke bawah yang merasa terwakili oleh cara bercerita SouQy.

Fenomena "CangCing" sebagai basis penggemar setia SouQy juga memberikan dampak tersendiri dalam kultur fan base di Indonesia. Berbeda dengan kebanyakan fan base yang identik dengan kemewahan dan modernitas, "CangCing" justru membanggakan identitas mereka sebagai penggemar musik kampung. Hal ini secara tidak langsung ikut mendorong tumbuhnya kepercayaan diri di kalangan anak muda untuk mengapresiasi musik yang berakar dari budaya lokal.

Dalam konteks industri musik, SouQy membuktikan bahwa musik dengan nuansa kampung bisa mendapat tempat yang baik di pasar musik Indonesia. Kesuksesan mereka membuka mata para pelaku industri musik bahwa ada potensi besar dalam mengembangkan musik yang berakar pada budaya lokal, asalkan dikemas dengan cara yang tepat dan sesuai dengan selera masa kini.

SouQy juga berperan dalam mengangkat isu sosial melalui musik mereka. Meski sempat terjerat kontroversi, pengalaman tersebut justru membawa kesadaran lebih luas di kalangan musisi tentang pentingnya sensitifitas sosial dalam berkarya. Hal ini terlihat dari perubahan arah bermusik mereka yang kemudian lebih matang dan bijaksana dalam memilih tema dan diksi.

Dari segi ekonomi kreatif, keberadaan SouQy turut mendorong tumbuhnya industri musik indie di wilayah Depok dan sekitarnya. Kesuksesan mereka menjadi inspirasi bagi banyak anak muda yang bermimpi untuk berkarier di dunia musik. Banyak band-band baru yang kemudian bermunculan dengan mengadopsi formula serupa: mengangkat musik lokal dengan sentuhan modern.

Kelebihan dan Keunikan SouQy

kepribadian
ilustrasi gitar musik country/Photo by Hannah Busing on Unsplash

SouQy memiliki sejumlah kelebihan dan keunikan yang membuat mereka mampu bertahan dan berkembang di industri musik Indonesia. Konsistensi mereka dalam menggarap genre pop melayu menjadi salah satu kekuatan utama. Berbeda dengan banyak band yang kerap berganti haluan mengikuti tren, SouQy tetap setia dengan identitas musik mereka sejak awal dibentuk. Konsistensi ini tidak hanya terlihat dari pilihan genre, tetapi juga dari cara mereka mengemas musik dengan nuansa orkes melayu dan cengkok dangdut yang khas.

Dalam hal penulisan lirik, SouQy memiliki keunikan tersendiri dengan menggunakan bahasa yang sangat sederhana dan mudah dipahami. Mereka tidak berusaha tampil dengan diksi yang rumit atau puitis, melainkan memilih untuk bercerita dengan bahasa sehari-hari yang akrab di telinga masyarakat kampung. Pendekatan ini terbukti efektif dalam membangun kedekatan dengan pendengar, terutama dari kalangan menengah ke bawah yang merasa nyaman dengan gaya bertutur yang familiar dengan keseharian mereka.

Nuansa musik kampung yang diusung SouQy juga menjadi pembeda mereka dari band-band pop melayu lainnya. Mereka dengan bangga mengakui dan mempertahankan identitas musik kampung dalam setiap karya, namun tetap mengemas dengan sentuhan modern yang segar. Perpaduan antara unsur tradisional dan modern ini menciptakan daya tarik tersendiri yang membuat musik mereka bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, dari penggemar musik tradisional hingga pecinta musik pop kontemporer.

Keberadaan "CangCing" sebagai basis penggemar setia menjadi kekuatan tersendiri bagi SouQy. Berbeda dengan fan base kebanyakan yang seringkali terjebak dalam fanatisme berlebihan, "CangCing" justru tumbuh sebagai komunitas yang solid dan mendukung band ini dengan cara yang lebih natural. Mereka tidak hanya sekadar mengidolakan SouQy, tetapi juga turut mempromosikan dan melestarikan musik melayu modern yang menjadi ciri khas band ini.

Dari segi penyajian musik, SouQy memiliki kemampuan unik dalam memadukan berbagai elemen musik. Vokal Bento yang khas dengan latar belakangnya yang sering membawakan lagu-lagu Benyamin Sueb memberikan warna tersendiri. Permainan keyboard Ivan yang melodis, gitar Aved yang ritmis, bass Edo yang solid, dan drum Enda yang energik menciptakan harmoni yang pas untuk mengiringi tema-tema cinta yang mereka angkat dalam lagu.

Dalam menghadapi kritik dan kontroversi, SouQy menunjukkan kematangan yang patut diapresiasi. Mereka tidak defensive atau terpuruk, melainkan menjadikan setiap kritik sebagai bahan pembelajaran untuk berkarya lebih baik. Sikap ini menunjukkan profesionalisme dan kedewasaan mereka sebagai musisi, sekaligus membuktikan komitmen mereka untuk terus berkembang tanpa kehilangan identitas asli mereka.

Yang tidak kalah penting, SouQy memiliki keunikan dalam memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menjangkau pendengar mereka. Meski mengangkat tema kampung, mereka tidak gagap teknologi dalam mempromosikan karya-karya mereka. Video klip mereka yang viral di berbagai platform digital menjadi bukti kemampuan mereka beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensi musik mereka.

SouQy telah membuktikan diri sebagai band yang mampu bertahan di industri musik Indonesia melalui karya-karya yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Meski pernah menghadapi kontroversi, mereka terus berkarya dan menghadirkan musik yang menghibur sekaligus menyentuh hati pendengarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya