Pekerjaan Raden Brotoseno Usai Dipecat dari Kepolisian, Kini Produseri Film Horor Berjudul Muslihat

Liputan6.com, Jakarta Raden Brotoseno, nama yang sebelumnya dikenal sebagai perwira polisi, kini menjadi sorotan publik bukan hanya karena masa lalunya, tetapi juga karena profesi barunya di dunia perfilman. Usai dipecat dari Kepolisian Republik Indonesia pada 8 Juli 2022, suami penyanyi Tata Janeeta itu mulai menjajal industri hiburan sebagai produser film.

Proyek film berjudul Muslihat menjadi debut Brotoseno di dunia hiburan. Film bergenre horor ini melibatkan sejumlah artis ternama, termasuk sang istri sebagai salah satu pemain. Dengan karier barunya ini, Brotoseno berupaya meninggalkan kontroversi masa lalu dan menciptakan citra baru sebagai sosok yang terlibat di dunia seni hiburan Indonesia.

Mencoba merintis karier di luar institusi Polri bukan tanpa tantangan bagi Brotoseno. Meski demikian, dirinya terus mencoba keluar dari label buruk masa lalu untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik bersama Tata. Berikut adalah kisah lengkap perjalanan karier Brotoseno dari masa lalu hingga kondisinya saat ini, dirangkum Liputan6, Kamis (21/11).

Raden Brotoseno memulai kariernya di institusi Kepolisian Republik Indonesia dengan menjabat sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam perannya ini, ia dikenal sebagai salah satu perwira polisi yang memiliki rekam jejak cukup menonjol. Namun, pada 2011, ia dipindahtugaskan kembali ke Mabes Polri akibat hubungan personal yang kontroversial.

Selain bertugas di KPK, Brotoseno juga pernah menjadi staf di Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri. Ia juga sempat menjabat sebagai Kepala Unit III Subdit III Dittipikor Bareskrim Polri, posisi yang membuatnya terlibat dalam pengungkapan berbagai kasus besar. Sayangnya, karier cemerlang ini mulai tergelincir saat ia terjerat kasus hukum.

Mutasi demi mutasi tidak menghalangi Brotoseno untuk tetap aktif dalam tugasnya. Namun, kariernya di Polri berakhir dengan catatan hitam setelah ia terbukti menerima suap dalam kasus korupsi cetak sawah di Kalimantan. Hal ini menjadi titik balik yang membawa perubahan besar dalam hidupnya.

Pada 2016, nama Brotoseno mencuat setelah dirinya terlibat dalam kasus suap sebesar Rp1,9 miliar. Ia ditangkap oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Polri dalam sebuah operasi tangkap tangan. Skandal ini menjadi pukulan berat bagi institusi Polri, terutama karena ia menjabat sebagai kepala unit di Direktorat Tindak Pidana Korupsi.

Proses hukum yang dijalani Brotoseno berlangsung hingga akhirnya ia divonis lima tahun penjara dengan denda Rp300 juta. Kasus ini menempatkan namanya dalam daftar kontroversial dan membuat publik mempertanyakan kredibilitasnya sebagai aparat penegak hukum.

Meski menjalani hukuman dan menerima remisi, nama Brotoseno tetap menjadi sorotan. Pada Februari 2022 ia lantas mendapat kebijakan bebas bersyarat hingga akhirnya resmi diberhentikan secara tidak hormat oleh Polri pada 8 Juli 2022. Keputusan ini menjadi akhir dari karier panjangnya di kepolisian.

Setelah resmi diberhentikan dari Polri, Brotoseno memutuskan untuk memulai lembaran baru dengan mencoba peruntungan di dunia hiburan. Ia bergabung dalam produksi film Muslihat, sebuah film horor yang melibatkan artis-artis terkenal seperti Asmara Abigail dan Edward Akbar.

Brotoseno mengambil peran sebagai produser dalam proyek film ini. Keputusannya untuk terjun ke industri perfilman tidak lepas dari dukungan istrinya, Tata Janeeta, yang juga menjadi bagian dari film tersebut. Melalui kolaborasi ini, Brotoseno berharap dapat memberikan kontribusi positif di dunia seni.

Genre horor dipilih karena dinilai memiliki daya tarik tinggi di kalangan penonton Indonesia. Dengan memanfaatkan pengalaman yang ia dapatkan sebelumnya, Brotoseno mencoba menyajikan karya yang unik dan berbeda dari film horor lainnya.

Transformasi Brotoseno dari perwira polisi menjadi produser film mendapatkan beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian besar netizen memberikan dukungan atas langkah barunya ini, meskipun tidak sedikit yang masih mengaitkan dirinya dengan skandal masa lalu.

Di media sosial, unggahan Brotoseno mengenai proyek filmnya sering kali dibanjiri komentar positif. Warganet berharap ia bisa membuktikan bahwa perubahan karier ini adalah langkah nyata untuk memperbaiki hidupnya dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Namun, masih ada pihak yang skeptis terhadap kiprahnya. Mereka menilai bahwa kepercayaan publik terhadap Brotoseno belum sepenuhnya pulih. Meskipun begitu, dukungan dari orang-orang terdekat dan penggemar film menjadi modal penting baginya untuk terus melangkah.

Dunia perfilman Indonesia, meskipun penuh peluang, tetap menghadirkan tantangan bagi pendatang baru seperti Brotoseno. Sebagai produser, ia harus memastikan bahwa setiap aspek dari produksi film berjalan lancar, mulai dari pendanaan hingga distribusi.

Brotoseno juga perlu menghadapi persaingan ketat di industri hiburan. Film horor yang menjadi pilihannya memiliki banyak pesaing dari sutradara dan produser lain yang sudah lebih berpengalaman. Namun, dengan kerja sama tim yang solid, Brotoseno optimis dapat menghadirkan karya berkualitas.

Kesuksesan film Muslihat akan menjadi penentu apakah ia mampu bertahan di dunia perfilman atau tidak. Proyek ini menjadi taruhan besar bagi Brotoseno dalam membuktikan bahwa ia bisa sukses di luar karier sebelumnya.

Saat ini, Brotoseno terlihat aktif mempromosikan proyek filmnya melalui berbagai platform media sosial. Ia juga sering terlibat dalam diskusi dengan tim produksi untuk memastikan bahwa setiap detail dalam pembuatan film sesuai rencana.

Brotoseno memilih untuk fokus pada pengembangan karier barunya dan berusaha menjauh dari sorotan negatif yang pernah menghampirinya. Dengan dukungan dari istri dan orang-orang terdekat, ia optimis dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik.

Meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi, Brotoseno terus menunjukkan komitmennya untuk memberikan karya terbaik. Publik pun menantikan hasil kerja kerasnya dalam film Muslihat yang akan menjadi debut resminya sebagai produser film.

Raden Brotoseno kini berprofesi sebagai produser film dan terlibat dalam proyek film horor berjudul Muslihat.

Ia diberhentikan secara tidak hormat karena terbukti menerima suap dalam kasus korupsi cetak sawah di Kalimantan.

Film Muslihat melibatkan artis seperti Tata Janeeta, Asmara Abigail, dan Edward Akbar.

Film pertamanya bergenre horor dan saat ini masih dalam tahap produksi.