Liputan6.com, Jakarta Sholat Ashar merupakan salah satu dari lima sholat wajib yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Sebagai sholat wustho (pertengahan), ketepatan waktu dalam melaksanakannya menjadi sangat penting. Allah SWT telah menegaskan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 238: "Peliharalah semua shalat dan shalat wustha (Ashar), dan laksanakanlah (shalat) karena Allah dengan khusyu."
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Dalam menentukan waktu sholat Ashar hari ini, kita perlu memahami bahwa waktu pelaksanaannya berbeda-beda di setiap daerah, tergantung pada posisi matahari dan lokasi geografis. Secara umum, waktu Ashar dimulai ketika panjang bayangan suatu benda sama dengan tinggi benda tersebut, ditambah dengan panjang bayangan saat matahari berada di titik kulminasi (tengah hari).
Untuk memastikan ketepatan waktu dalam melaksanakan sholat Ashar, penting bagi kita untuk memahami ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam syariat Islam, baik mengenai awal waktu, waktu utama, maupun batas akhir pelaksanaannya. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (24/11/2024).
Awal Waktu Sholat Ashar
Penentuan awal waktu sholat Ashar merupakan hal yang sangat penting dalam syariat Islam, mengingat posisinya sebagai sholat wustho (pertengahan) yang secara khusus disebutkan dalam Al-Quran. Berbeda dengan sholat wajib lainnya, penentuan waktu Ashar memiliki keunikan tersendiri karena berkaitan erat dengan posisi matahari dan bayangan benda.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: "Waktu Ashar adalah selama matahari belum menguning." (HR. Muslim No. 612). Para ulama telah bersepakat bahwa awal waktu sholat Ashar dimulai ketika panjang bayangan suatu benda sama dengan tinggi benda tersebut, setelah terjadinya waktu zawal (matahari bergeser dari titik tengah langit).
Dalam praktiknya, kita dapat mengetahui masuknya waktu Ashar dengan memperhatikan beberapa tanda alam. Pertama-tama, perhatikan bayangan benda yang berdiri tegak lurus. Ketika panjang bayangan sama dengan tinggi benda tersebut ditambah dengan panjang bayangan minimal saat waktu Zhuhur, maka waktu Ashar telah masuk. Fenomena ini biasanya disertai dengan perubahan intensitas cahaya matahari yang mulai terasa lebih lembut dibandingkan waktu Zhuhur. Selain itu, warna cahaya matahari juga mulai berubah menjadi kekuning-kuningan, meskipun belum terlalu kentara.
Penting untuk dicatat bahwa waktu masuknya sholat Ashar dapat bervariasi setiap harinya dan berbeda di setiap lokasi geografis. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti musim, letak geografis, dan ketinggian tempat dari permukaan laut. Di Indonesia misalnya, waktu Ashar umumnya jatuh sekitar pukul 15.00 hingga 15.30, namun tetap perlu menyesuaikan dengan jadwal sholat setempat yang telah dihitung secara astronomis.
Advertisement
Waktu Utama (Fadhilah) Sholat Ashar
Dalam syariat Islam, setiap ibadah memiliki waktu-waktu utama yang dapat mengoptimalkan nilai dan manfaatnya. Untuk sholat Ashar, Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan khusus mengenai waktu yang paling utama untuk melaksanakannya.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu: "Rasulullah SAW biasa melaksanakan sholat Ashar ketika matahari masih tinggi dan bersinar cerah." (HR. Bukhari No. 550 dan Muslim No. 621). Hadits ini menunjukkan bahwa waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat Ashar adalah segera setelah masuk waktunya, ketika matahari masih bersinar terang dan belum menunjukkan tanda-tanda akan terbenam.
Menyegerakan sholat Ashar memiliki berbagai keutamaan yang telah dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi SAW. Salah satunya adalah jaminan perlindungan dan pahala yang berlipat, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa orang yang menjaga sholat Ashar akan mendapatkan pahala seperti melakukan sholat dua kali.
Kesegeraan dalam melaksanakan sholat Ashar juga membantu kita menghindari waktu-waktu yang dimakruhkan dan terhindar dari kelalaian yang sering terjadi karena kesibukan di sore hari. Hal ini menjadi semakin penting mengingat setan berupaya keras untuk membuat manusia melalaikan sholat Ashar, sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadits.
Batas Akhir Waktu Sholat Ashar
Penentuan batas akhir waktu sholat Ashar menjadi pembahasan yang cukup mendalam di kalangan ulama, mengingat adanya beberapa hadits yang memberikan keterangan berbeda namun saling melengkapi. Para ulama telah melakukan kajian mendalam untuk mengharmonisasikan berbagai dalil tersebut.
Menurut pendapat pertama yang didukung oleh mayoritas ulama, waktu Ashar yang utama (ikhtiari) berakhir ketika matahari mulai menguning. Hal ini didasarkan pada hadits Abdullah bin Amr yang menyebutkan, "Waktu Ashar adalah selama matahari belum menguning." Pada fase ini, seseorang masih memiliki kelonggaran untuk melaksanakan sholat Ashar dengan tenang dan sempurna.
Sementara itu, pendapat kedua yang juga kuat dalilnya menyatakan bahwa batas akhir waktu Ashar secara darurat adalah hingga matahari terbenam. Hal ini berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang menyatakan: "Barangsiapa yang mendapati satu rakaat sholat Ashar sebelum matahari terbenam, maka ia telah mendapatkan sholat Ashar." (HR. Bukhari No. 579 dan Muslim No. 608). Namun perlu dipahami bahwa ini adalah batas waktu darurat yang sebaiknya dihindari kecuali dalam kondisi yang benar-benar mendesak.
Dalam praktiknya, para ulama menganjurkan untuk tidak menunda sholat Ashar hingga waktu-waktu akhir ini karena beberapa pertimbangan. Pertama, adanya risiko kelalaian yang dapat menyebabkan terlewatnya waktu sholat. Kedua, semakin sore waktu pelaksanaan sholat Ashar, semakin berkurang kesempurnaan dan keutamaannya. Ketiga, mengakhirkan sholat Ashar hingga matahari menguning termasuk salah satu kebiasaan orang munafik sebagaimana disebutkan dalam hadits.
Advertisement
Tips Menjaga Waktu Sholat Ashar
Di era modern yang penuh kesibukan ini, menjaga ketepatan waktu sholat Ashar menjadi tantangan tersendiri. Hal ini karena waktu Ashar sering bertepatan dengan jam-jam produktif di sore hari, baik dalam pekerjaan maupun aktivitas lainnya. Namun, dengan perencanaan yang baik dan komitmen yang kuat, kita dapat konsisten menjaga waktu sholat Ashar.
Berikut beberapa tips praktis yang dapat membantu kita menjaga ketepatan waktu sholat Ashar:
1. Manfaatkan Teknologi Modern
Gunakan aplikasi pengingat waktu sholat di smartphone Anda. Saat ini tersedia banyak aplikasi yang dapat disesuaikan dengan lokasi geografis dan memberikan notifikasi tepat waktu. Pastikan untuk mengaktifkan notifikasi dan menyetel volume yang cukup keras agar dapat terdengar meski dalam kondisi sibuk.
2. Perhatikan Jadwal Sholat Setempat
Biasakan untuk mengecek jadwal sholat di wilayah Anda setiap hari. Waktu sholat Ashar dapat bergeser beberapa menit dari hari ke hari, terutama di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa. Jadwal ini biasanya tersedia di masjid terdekat atau dapat diakses melalui website terpercaya.
3. Atur Jadwal Aktivitas dengan Bijak
Susun jadwal kegiatan harian dengan memprioritaskan waktu sholat. Jika memungkinkan, atur istirahat atau jeda aktivitas menjelang waktu Ashar. Hal ini akan memudahkan Anda untuk melaksanakan sholat tepat waktu tanpa tergesa-gesa.
Waktu yang Dimakruhkan untuk Sholat Ashar
Pemahaman tentang waktu-waktu yang dimakruhkan untuk sholat Ashar sangat penting untuk memastikan ibadah kita dilakukan pada waktu yang paling optimal. Para ulama telah menjelaskan beberapa waktu yang sebaiknya dihindari untuk melaksanakan sholat Ashar berdasarkan hadits-hadits shahih.
1. Ketika Matahari Menguning
Saat matahari mulai menguning di ufuk barat, ini merupakan waktu yang dimakruhkan untuk memulai sholat Ashar. Namun perlu dicatat bahwa jika seseorang terpaksa melakukan sholat pada waktu ini karena uzur syar'i, maka tidak ada larangan untuk melakukannya. Hal ini berdasarkan kaidah darurat yang membolehkan hal-hal yang dalam kondisi normal tidak dianjurkan.
2. Menjelang Terbenamnya Matahari
Periode ini adalah waktu yang sangat tidak dianjurkan untuk melakukan sholat Ashar kecuali dalam keadaan darurat. Rasulullah SAW telah memperingatkan tentang bahayanya mengakhirkan sholat hingga waktu ini, sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadits shahih.
3. Waktu-waktu Kritis Lainnya
Beberapa waktu kritis yang perlu diperhatikan termasuk:
- Saat udara sangat panas yang dapat mengganggu kekhusyukan
- Ketika dalam keadaan mengantuk berat
- Saat sedang menahan hajat yang mendesak
Penting untuk dipahami bahwa larangan-larangan ini bukan berarti sholat yang dilakukan pada waktu tersebut menjadi tidak sah, melainkan kurang utama dan sebaiknya dihindari. Dalam kondisi darurat atau uzur syar'i, seseorang tetap diperbolehkan dan bahkan wajib melaksanakan sholat Ashar meskipun pada waktu-waktu tersebut.
Dengan memahami waktu-waktu yang dimakruhkan ini, kita dapat lebih bijak dalam mengatur waktu sholat Ashar sehingga bisa mendapatkan keutamaan dan kesempurnaan dalam ibadah. Yang terpenting adalah berusaha konsisten menjaga sholat pada waktunya sebagaimana perintah Allah SWT dalam Al-Quran.
Memahami waktu sholat Ashar hari ini beserta ketentuannya sangat penting bagi setiap muslim. Dengan mengetahui batasan-batasan waktunya, kita dapat melaksanakan sholat Ashar dengan lebih tepat dan mendapatkan keutamaannya. Ingatlah bahwa sholat Ashar adalah salah satu sholat yang memiliki kedudukan istimewa, sehingga kita perlu memberikan perhatian khusus dalam menjaga ketepatan waktunya.
Advertisement