Rahasia Membuat Kue Kering Renyah dan Tidak Keras, Perhatikan Tepung dan Telurnya

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak suka kue kering? Camilan satu ini selalu menjadi favorit saat momen istimewa, mulai dari perayaan Natal, Lebaran hingga perayaan kecil di rumah. Namun, tidak semua orang berhasil membuat kue kering yang sempurna. Alih-alih renyah, kue buatan sendiri sering kali justru keras atau bahkan melempem.

Kegagalan tersebut bukan hanya soal mengikuti resep, tetapi juga berkaitan dengan teknik dan pemilihan bahan yang kurang tepat. Beruntung, dengan beberapa tips sederhana, Anda bisa menciptakan kue kering yang renyah, lezat, dan disukai oleh semua orang.

Penasaran bagaimana caranya? Yuk, simak langkah-langkah praktis berikut untuk menghasilkan kue kering yang renyah!

Pemilihan tepung adalah langkah pertama yang sangat penting. Tepung terigu protein rendah menjadi pilihan utama karena teksturnya yang halus dan ringan.

Tepung protein rendah lebih mudah dicampur dengan bahan lain sehingga menghasilkan adonan yang tidak terlalu padat. Dengan menggunakan tepung ini, tekstur kue kering akan lebih renyah di luar namun terasa lembut di dalam.

Pastikan tepung diayak terlebih dahulu sebelum digunakan. Proses ini membantu menghilangkan gumpalan yang bisa memengaruhi tekstur adonan. Selain itu, tepung yang halus lebih mudah tercampur dengan bahan lainnya seperti mentega dan gula.

Telur adalah bahan yang memberikan struktur pada kue kering. Namun, jumlahnya harus tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Jika terlalu banyak, adonan akan terlalu lembek dan sulit dibentuk. Sebaliknya, jika terlalu sedikit, kue akan keras. Oleh karena itu, penting untuk melihat resep karena penggunaan telur yang sesuai resep memastikan adonan tetap stabil.

Margarin sering kali dianggap alternatif lebih murah dibanding mentega, namun ternyata memiliki keunggulan tersendiri dalam pembuatan kue kering.

Margarin memiliki tekstur lebih padat yang membantu adonan mudah dibentuk dan tidak mudah retak. Selain itu, margarin juga tahan terhadap suhu tinggi, sehingga kue tetap renyah meskipun disimpan lama.

Jika ingin rasa yang lebih kaya, Anda bisa mencampurkan margarin dengan mentega dalam takaran yang sesuai. Ini akan memberikan tekstur renyah sekaligus rasa gurih pada kue kering.

Suhu dan durasi pemanggangan memengaruhi hasil akhir kue kering. Pangganglah dengan suhu rendah untuk memastikan kue matang merata.

Gunakan api bawah pada 10 menit pertama, lalu beralih ke api atas selama 10 menit lagi untuk memberikan warna keemasan. Selain itu, memutar loyang selama proses pemanggangan juga penting agar kue matang merata.

Perhatikan jenis oven yang digunakan, karena setiap oven memiliki distribusi panas yang berbeda. Gunakan termometer oven jika perlu untuk memastikan suhu tetap stabil.

Gula pasir memberikan tekstur renyah pada kue kering melalui proses karamelisasi selama pemanggangan.

Saat gula mencair dan mengeras kembali, ia menciptakan struktur yang membuat kue kering renyah. Proses karamelisasi pada gula juga memberikan rasa manis khas yang sulit ditiru oleh jenis gula lain.

Selain itu, tekstur kasar gula pasir membantu membentuk adonan yang lebih stabil dan ringan. Hindari penggunaan gula halus jika ingin hasil kue kering lebih crunchy.

Kue kering yang keras biasanya disebabkan oleh penggunaan tepung yang terlalu banyak atau adonan yang terlalu padat. Pastikan mengikuti takaran resep dengan tepat.

Adonan kue kering sebaiknya disimpan pada suhu ruang sebelum dipanggang. Jika disimpan di kulkas, adonan bisa menjadi terlalu keras dan sulit matang.

Margarin membantu menghasilkan kue kering yang lebih renyah, sementara mentega memberikan rasa lebih kaya. Anda bisa mencampur keduanya untuk hasil terbaik.

Durasi pemanggangan tergantung pada suhu dan jenis oven, tetapi biasanya antara 15-20 menit dengan suhu 150°C-160°C.