Bola.com, Jakarta Fabio Capello, yang pernah melatih Real Madrid, memiliki keyakinan bahwa Kylian Mbappe akan kembali mencapai puncak performanya. Menurut Capello, tantangan terbesar yang dihadapi Mbappe adalah ketidaksabaran para pendukung Real Madrid yang menginginkan hasil instan dari pemain bintang tersebut.
"Beradaptasi dengan tim hebat seperti Madrid itu sulit. Saya telah melihat pemain internasional yang datang ke sana dan merasa takut," Capello menjelaskan dalam wawancaranya dengan Marca.
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa Mbappe menghadapi masalah di luar lapangan yang tidak berkaitan langsung dengan sepak bola. Namun, Capello percaya bahwa Mbappe telah kembali ke jalur yang benar.
Advertisement
"Dia memiliki banyak kekuatan dan kelas. Saya sangat menyukainya, dia adalah pemain dengan level yang berbeda," ungkap Capello dengan penuh keyakinan.
Data yang Singnifikan
Meskipun mengalami awal musim yang penuh tantangan, Mbappe sukses mencetak total 13 gol di berbagai kompetisi. Di antaranya, 10 gol berhasil ia lesakkan di La Liga, ditambah dengan tiga assist dari 23 pertandingan yang telah dilakoninya.
Kendati memulai musim dengan kesulitan, Mbappe berhasil mencetak 13 gol di semua kompetisi, termasuk 10 gol di La Liga, serta tiga assist dalam 23 penampilan.
Pada bulan Desember, Mbappe menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam performanya dengan mencetak lima gol dalam enam laga yang berlangsung di La Liga dan Liga Champions. Statistik ini menunjukkan bahwa Mbappe semakin menemukan konsistensi dalam performanya.
Dengan pencapaian tersebut, ia membuktikan bahwa kesulitan di awal musim bukanlah penghalang bagi dirinya untuk mencapai hasil yang memuaskan di lapangan.
Advertisement
Perlu Sabar
Pelatih dari Italia tersebut turut memberikan dukungan kepada Carlo Ancelotti. Menurut sang pelatih, para pendukung dan jurnalis di Madrid memiliki ekspektasi tinggi dan menginginkan hasil yang instan.
"Anda harus bersabar, tetapi Madrid tidak memiliki kesabaran, para penggemar dan jurnalis. Dia telah menang terlalu banyak." ujarnya.
"Mereka pikir mereka harus segera mendapatkan hasil. Ketika mereka menang, mereka dikritik karena mereka menang dengan gaya Italia dan ketika mereka bermain lebih ofensif, karena mereka tidak cukup bertahan!" jelasnya.
Pernyataan ini menggambarkan dilema yang dihadapi Ancelotti, di mana setiap kemenangan dan strategi yang diterapkannya selalu menjadi bahan perdebatan dan kritik.