Profil Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada yang Memilih Mundur Akibat Ketidakpuasan Publik

Justin Trudeau, PM Kanada ke-23, mengundurkan diri setelah hampir satu dekade memimpin Partai Liberal.

oleh Nurul Diva diperbarui 07 Jan 2025, 10:18 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2025, 10:18 WIB
Justin Trudeau
Justin Trudeau saat mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri Kanada pada Senin (6/1/2024). Dia menduduki posisi tersebut sejak tahun 2015. (Dok. Adrian Wyld/The Canadian Press via AP)

Liputan6.com, Jakarta Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada ke-23, mengumumkan pengunduran dirinya setelah hampir satu dekade memimpin. Keputusan ini mengejutkan dunia politik Kanada dan memicu spekulasi tentang masa depan Partai Liberal yang dipimpinnya.

Trudeau, yang pertama kali menjabat pada Oktober 2015, dikenal sebagai pemimpin progresif dengan kebijakan yang mendukung feminisme, keadilan sosial, dan perubahan iklim. Namun, beberapa tahun terakhir, ia menghadapi kritik atas sejumlah kebijakan dan rendahnya tingkat popularitas di mata publik.

Berikut informasi seputar profil dan permasalahan yang melanda Justin Trudeau, sehingga memaksa dirinya untuk mengundurkan diri, dirangkum Liputan6, Selasa (7/1).

Awal Kehidupan Justin Trudeau: Pernah Jadi Pengajar Ilmu Sosial dan Bahasa Prancis

Mengutip profil tokoh di laman Merdeka.com, Justin Pierre James Trudeau lahir pada 25 Desember 1971 di Ottawa, Ontario, sebagai putra dari Pierre Elliott Trudeau, PM Kanada ke-15. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, menyelesaikan gelar Bachelor of Arts dalam bidang sastra di McGill University, kemudian gelar Sarjana Pendidikan di University of British Columbia.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Trudeau sempat mengejar gelar Master of Arts dalam geografi lingkungan di McGill University sebelum memutuskan untuk berkarier di bidang pendidikan. Ia mengajar ilmu sosial dan bahasa Prancis di beberapa sekolah menengah di Vancouver, termasuk West Point Grey Academy dan Sir Winston Churchill Secondary School.

Latar belakang akademis dan pengalamannya sebagai guru membantu membentuk pandangan progresifnya dalam politik, khususnya terkait isu pendidikan dan keadilan sosial.

Karier Politik dan Kepemimpinan di Partai Liberal: Dikenal sebagai Sosok yang Pro Feminisme

Trudeau memulai karier politiknya pada 2008 dengan terpilih sebagai anggota parlemen untuk konstituensi Papineau di House of Commons. Ia dengan cepat menonjol sebagai figur muda yang dinamis dalam Partai Liberal, memimpin partai tersebut pada 2013.

Pada Oktober 2015, Trudeau memimpin Partai Liberal meraih kemenangan besar dalam pemilu federal, menjadikannya PM Kanada termuda kedua dalam sejarah. Kepemimpinannya dikenal karena kabinet yang inklusif dengan jumlah menteri perempuan dan laki-laki yang seimbang.

Namun, kebijakan Trudeau tidak selalu diterima dengan baik. Beberapa kritik menyebut pendekatannya lebih simbolis daripada substansial, meski ia berhasil mendorong kebijakan progresif di bidang lingkungan dan hak asasi manusia.

Pengunduran Diri di Tengah Ketegangan Politik: Ada Tekanan Oposisi?

Trudeau mengumumkan pengunduran dirinya pada 6 Januari 2025, di tengah ketidakpuasan internal di Partai Liberal dan meningkatnya tekanan dari oposisi. Keputusan ini muncul setelah Parlemen lumpuh selama beberapa bulan, menyusul sidang terpanjang dalam sejarah pemerintahan minoritas Kanada.

Ia juga meminta prorogasi parlemen hingga 24 Maret, memberikan waktu bagi partainya untuk mencari pengganti melalui proses kompetitif. Langkah ini menunjukkan kepeduliannya untuk memastikan transisi kepemimpinan yang lancar.

Pengunduran diri Trudeau dianggap sebagai upaya untuk menyelamatkan Partai Liberal dari kemerosotan lebih lanjut menjelang pemilu berikutnya yang dijadwalkan pada Oktober 2025.

“Saya akan selalu termotivasi oleh apa yang terbaik untuk warga Kanada,” ujar Trudeau dalam konferensi pers di Ottawa, Senin (6/1), mengutip ANTARA.

Jejak Kebijakan dan Kontroversi Trudeau: Pernah Buat Kebijakan Orang Tua untuk Besarkan Anak Laki-Laki di Lingkungan Feminisme

Trudeau dikenal karena dukungannya terhadap feminisme dan kebijakan lingkungan. Pada 2016, ia menyerukan orang tua untuk membesarkan anak laki-laki sebagai feminis guna mengubah budaya seksisme. Kabinetnya yang inklusif juga mendapat sorotan positif.

Namun, laporan Oxfam pada 2017 menyebut feminisme Trudeau hanya unggul dalam representasi perempuan, tanpa dampak signifikan pada kelompok minoritas. Kritik lainnya terkait kebijakan ekonomi dan keuangan yang dianggap tidak efisien.

Di bidang lingkungan, Trudeau memimpin Kanada dalam menandatangani Perjanjian Paris dan mendorong transisi energi bersih, tetapi ia juga mendapat kritik atas persetujuan proyek pipa minyak yang kontroversial.

Partai Liberal Mencari Sosok Pemimpin Baru Kanada

Pengunduran diri Trudeau membuka jalan bagi pemilihan pemimpin baru di Partai Liberal. Beberapa kandidat potensial telah muncul, termasuk Menteri Luar Negeri Mélanie Joly, Menteri Inovasi François-Philippe Champagne, dan mantan bankir sentral Mark Carney.

Proses transisi ini menjadi momen penting bagi Partai Liberal untuk merumuskan ulang strategi mereka dalam menghadapi oposisi Konservatif yang semakin kuat. Pemilu 2025 akan menjadi ujian besar bagi masa depan politik Kanada tanpa Trudeau.

Sementara itu, Trudeau tetap dikenang sebagai salah satu PM paling berpengaruh dalam sejarah modern Kanada, meski warisannya penuh dengan tantangan dan kontroversi.

"Saya bermaksud mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, sekaligus sebagai perdana menteri, setelah partai memilih pemimpin baru melalui proses kompetitif yang menyeluruh di seluruh negeri," tambahnya.

Mengapa Justin Trudeau mundur sebagai PM Kanada?

Trudeau mundur karena ketegangan internal partai dan rendahnya popularitas publik, serta lumpuhnya parlemen.

Siapa yang akan menggantikan Justin Trudeau?

Beberapa kandidat potensial termasuk Mélanie Joly, François-Philippe Champagne, dan Mark Carney.

Apa warisan terbesar Justin Trudeau sebagai PM?

Trudeau dikenang karena kabinet inklusif, kebijakan feminisme, dan upaya lingkungan, meski penuh kontroversi.

Kapan pemilu berikutnya di Kanada?

Pemilu federal Kanada dijadwalkan pada Oktober 2025.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya