Ciri-Ciri Asam Lambung Naik yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mengatasinya

Liputan6.com, Jakarta Naiknya asam lambung atau dikenal sebagai GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah salah satu kondisi yang cukup umum namun sering kali dianggap sepele. Meski tampak ringan, jika tidak ditangani dengan baik, GERD dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius. Dari sensasi panas di dada hingga sulit tidur di malam hari, gejala ini kerap mengganggu kenyamanan hidup.

Tapi, perlu diketahui bahwa asam lambung sebenarnya sangat bermanfaat bagi tubuh dalam jumlah yang normal, namun bila berlebih, kondisi ini dapat menjadi penyebab utama ketidaknyamanan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya sejak dini untuk mencegah komplikasi.

Dalam artikel ini, kami akan mengulas ciri-ciri asam lambung naik, penyebabnya, hingga langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Simak pembahasan berikut untuk mengetahui solusi terbaik.

Asam lambung adalah cairan yang dihasilkan tubuh untuk membantu mencerna makanan dan melawan bakteri. Namun, kelebihan cairan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Cairan ini memiliki pH yang sangat asam, sehingga dalam jumlah berlebih, dapat merusak lapisan kerongkongan.

Menurut penelitian, asam lambung yang sering naik ke kerongkongan dapat mengiritasi jaringan. Iritasi ini kerap menimbulkan sensasi terbakar atau nyeri. Pemahaman tentang fungsi normal asam lambung membantu kita memahami mengapa ketidakseimbangan bisa memicu masalah kesehatan yang lebih besar.

Naiknya asam lambung memiliki berbagai gejala, yang terkadang mirip dengan penyakit lain. Berikut adalah tanda-tanda yang perlu Anda waspadai:

• Sensasi Panas di Ulu Hati (Heartburn): Sensasi terbakar ini sering muncul setelah makan besar atau saat malam hari. Posisi tubuh yang sejajar dapat mempermudah asam lambung naik ke kerongkongan.
• Batuk dan Radang Tenggorokan: Batuk kronis tanpa sebab yang jelas dapat menjadi tanda bahwa asam lambung naik hingga ke tenggorokan.
• Mual dan Muntah: Rasa tidak nyaman di perut sering diiringi oleh mual dan muntah, terutama setelah makan makanan tertentu.

Beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung:

• Pola Makan Tidak Sehat: Makanan berlemak, pedas, atau bersoda dapat memicu kenaikan asam lambung.
• Kebiasaan Buruk: Langsung berbaring setelah makan adalah salah satu penyebab utama.
• Berat Badan Berlebih: Tekanan ekstra pada perut dapat melemahkan otot kerongkongan bagian bawah.

Jika Anda mengalami gejala asam lambung, berikut cara cepat untuk meredakannya:

- Duduk Tegak

Posisi tegak membantu gravitasi mendorong asam lambung kembali ke perut.

- Minum Air Hangat atau Jahe

Minuman ini dapat menenangkan lambung yang teriritasi.

- Melonggarkan Pakaian

Tekanan dari pakaian ketat dapat memperburuk gejala.

Untuk menghindari asam lambung naik, lakukan beberapa perubahan gaya hidup berikut:

• Atur Pola Makan: Makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering.
• Hindari Pemicu: Batasi makanan asam, pedas, atau berkafein.
• Jaga Berat Badan Ideal: Turunkan berat badan secara bertahap untuk mengurangi tekanan pada perut.

Asam lambung sering naik saat malam karena posisi tubuh berbaring mempermudah cairan naik ke kerongkongan.

Dengan perubahan gaya hidup dan perawatan yang tepat, gejala GERD bisa dikendalikan meski cenderung kambuh.

Sebaiknya hindari kopi karena kafein dapat memicu produksi asam lambung berlebih.