Bola.com, Surabaya - PSSI berkomitmen untuk memajukan sepak bola wanita di Indonesia. Mereka telah menjalin kemitraan dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Forum Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan. Kolaborasi ini bertujuan untuk menerapkan ilmu olahraga (Sport Science) pada Timnas Indonesia Putri. Melalui kerja sama strategis ini, PSSI berharap dapat meningkatkan kualitas timnas wanita di berbagai kompetisi.
Kerja sama ini akan menjadi proyek percontohan untuk kegiatan Timnas Putri pada tahun 2025. Pada tahun tersebut, Timnas Indonesia Putri dijadwalkan mengikuti berbagai agenda internasional seperti ASEAN Women's Championship 2025, kualifikasi Piala AFC, serta uji coba internasional lainnya. Dengan persiapan yang matang, diharapkan timnas dapat meraih prestasi gemilang di ajang internasional.
Advertisement
Baca Juga
Pertahanan Berlubang saat Hadapi Timnas Indonesia, Australia Siapkan Strategi Ini
Ini Isi Atlas van Indonesie, Buku yang Dibaca Alex Pastoor usai Jadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia
Indra Sjafri Sarankan Patrick Kluivert untuk Berdiskusi dengan Pelatih Klub dari BRI Liga 1, Pegadaian Liga 2 dan Liga Nusantara
Acara penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dihadiri oleh perwakilan dari PSSI, KONI, dan Unesa. Acara berlangsung di Gedung Rektorat Kampus 2 Unesa, Lidah Wetan, Surabaya, pada hari Kamis, 16 Januari 2025. Partisipasi berbagai pihak dalam acara ini menunjukkan dukungan penuh terhadap pengembangan sepak bola wanita di Indonesia.
Advertisement
Vivin Cahyani Sungkono, anggota Komite Eksekutif PSSI, menyatakan apresiasinya atas kerja sama ini. Ia menekankan pentingnya dukungan dari Unesa dan Forum Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan untuk membangun sepak bola wanita dan olahraga di Indonesia. "PSSI berterima kasih kepada Unesa, KONI Pusat, KONI Jatim yang hadir langsung untuk memonitor Program kerjasama ini dan tentunya stimulus ini akan diikuti oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan secara nasional atas kerja sama ini yang akan memberikan dampak positif pengembangan sepak bola wanita di Indonesia dan juga cabang olahraga lain," ungkap Vivin.
Program kerjasama FIFA-GIZ
Program FIFA-GIZ: Women Empowerment in Sports merupakan sebuah inisiatif penting yang dirancang untuk mendorong kesetaraan gender dalam dunia olahraga, terutama di bidang sepakbola. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan peran perempuan dalam olahraga, dengan fokus pada pemberdayaan mereka di dalam dan di luar lapangan. Program ini tidak hanya sekadar aktivitas, tetapi juga sebuah gerakan strategis untuk mengubah paradigma dan memberikan kesempatan yang setara bagi perempuan.
Program ini adalah hasil usaha dari GIZ, organisasi kerja sama internasional milik pemerintah Jerman yang berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan. GIZ memberikan dukungan kepada federasi anggota FIFA dengan menyediakan dana yang dimaksudkan untuk memberdayakan perempuan dalam sepak bola. Melalui pendanaan ini, diharapkan akan tercipta lebih banyak kesempatan bagi perempuan untuk berpartisipasi dan berprestasi dalam olahraga sepak bola, yang sebelumnya mungkin terabaikan.
"Unesa seperti diketahui sudah berpengalaman dalam hal ini karena terlibat dalam kerjasama dengan KONI Pusat dan KONI Jatim dalam monitoring atlet dari berbagai cabor terutama untuk area Jawa Timur," ucap Vivin Cahyani Sungkono. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Unesa memiliki pengalaman dan kapabilitas dalam mendukung pengembangan atlet, terutama di wilayah Jawa Timur, melalui kerja sama yang telah terjalin dengan berbagai pihak terkait.
"Selain kerja sama dengan Timnas secara langsung, UNESA juga bekerjasama dengan PSSI dalam pelaksanaan program pengembangan sepak bola Wanita di Indonesia, dengan menjadi tuan rumah dalam menyelenggara kursus kepelatihan lisensi D khusus wanita," imbuhnya. Hal ini menggambarkan bahwa UNESA aktif dalam mendukung pengembangan sepak bola wanita di Indonesia, termasuk dengan menyelenggarakan program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelatih wanita di bidang sepak bola.
Advertisement
Dukungan dari FIFA
PSSI merupakan salah satu dari tiga federasi sepak bola di antara 211 anggota FIFA yang terpilih untuk menerima donasi bergengsi ini. Bersama dengan Le Guilde, yang berperan sebagai operator program, serta di bawah pengawasan dari Departemen Sepak Bola Wanita FIFA, inisiatif ini dirancang untuk mempercepat perkembangan sepak bola wanita di Indonesia.
Untuk mengimplementasikan program tersebut, PSSI menyediakan beasiswa pelatihan Lisensi D bagi kandidat-kandidat potensial yang dinilai mampu menjadi agen perubahan dalam dunia sepak bola wanita. "Sebagai bentuk implementasi, PSSI memberikan beasiswa pelatihan Lisensi D kepada kandidat-kandidat potensial yang dianggap mampu menjadi agen perubahan dalam sepakbola wanita."
Program ini sejalan dengan Strategi Sepak Bola Wanita PSSI 2024–2028, yang menitikberatkan pada pengembangan karir dan peningkatan kapasitas individu dalam ekosistem sepak bola wanita di Indonesia. Fokus utama strategi ini adalah untuk memastikan bahwa individu-individu tersebut memiliki kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi secara signifikan dalam dunia sepak bola wanita.
Program ini tidak hanya terbatas pada pemberian Lisensi D, tetapi juga mencakup proses pemantauan yang berlangsung hingga peserta dapat melanjutkan ke tingkat pelatihan berikutnya, yaitu Lisensi C. Dengan adanya monitoring ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh bimbingan yang tepat untuk mencapai jenjang kepelatihan yang lebih tinggi.
Program Bantuan Pendidikan
Buku catatan peserta akan menjadi alat kunci dalam proses penilaian tersebut. Di samping itu, penerima beasiswa akan memperoleh pengetahuan tambahan mengenai sepakbola akar rumput dan perlindungan.
Marciano Norman, Ketua Umum KONI, memberikan apresiasi terhadap langkah yang diambil oleh PSSI dan Unesa. Kerja sama ini akan memberikan peluang bagi para atlet untuk lebih berkembang.
"Dukungan dari perguruan tinggi sangat berarti karena selama ini PSSI sudah berupaya melakukan pembinaan. Pengembangan dengan dukungan tenaga ahli dan fasilitas yang mumpuni bisa membuat prestasi Timnas Indonesia Putri meningkat," ujar Marciano.
Pengawasan ini direncanakan akan berlangsung pada pertengahan April 2025 sebagai bagian dari komitmen PSSI untuk menjamin keberlanjutan dan efektivitas program.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan kontribusi nyata dapat terwujud dalam membangun fondasi sepakbola wanita yang lebih kuat dan inklusif di Indonesia.
"Agenda ini jadi sejarah dalam sepak bola nasional. Unesa dan sepak putri bekerja sama menguatkan sistem dan mencapai prestasi. Ini bukan sekedar kolaborasi, tapi juga tonggak penting dalam bidang sport science antara Unesa dan PSSI," ujar Dwi Cahyo Kartiko, dekan FIKK Unesa.
Timnas Indonesia Putri yang dipimpin pelatih Satoru Mochizuki juga dijadwalkan untuk menjalani pemusatan latihan di Surabaya dari 15 Januari hingga 13 Februari 2025.
Advertisement