Liputan6.com, Jakarta THR Surabaya atau Taman Hiburan Rakyat Surabaya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Kota Pahlawan sejak 1961. Sebagai salah satu destinasi hiburan tertua di Surabaya, THR Surabaya telah mengukir berbagai kenangan manis bagi generasi yang pernah merasakan masa kejayaannya sebagai pusat hiburan dan kebudayaan.
Dalam perjalanan sejarahnya, THR Surabaya tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga berperan sebagai wadah pelestarian kesenian tradisional. Pertunjukan ludruk, gamelan, dan tari tradisional yang rutin digelar di THR Surabaya menjadikannya sebagai salah satu pusat kebudayaan yang signifikan di Jawa Timur.
Advertisement
Meski sempat mengalami masa-masa sepi pengunjung, THR Surabaya kini bersiap untuk bangkit kembali dengan wajah baru yang lebih modern dan berkelanjutan. Rencana revitalisasi yang akan dimulai pada 2025 menjanjikan transformasi THR Surabaya menjadi destinasi hiburan berkelas internasional tanpa meninggalkan akar budayanya.
Advertisement
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi seputar Taman Hiburan Rakyat Surabaya atau THR Surabaya. Pada Jumat (17/1).
Sejarah dan Perkembangan THR Surabaya
Taman Hiburan Rakyat Surabaya resmi dibuka pada tanggal 19 Mei 1961, menandai era baru dalam dunia hiburan di Kota Surabaya. Pembangunan THR saat itu merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyediakan ruang hiburan yang terjangkau bagi masyarakat, sekaligus melestarikan kesenian tradisional.
Pada masa kejayaannya, THR menjadi magnet yang menarik ribuan pengunjung setiap minggunya. Tempat ini tidak hanya menjadi lokasi pertunjukan seni tradisional, tetapi juga menjadi pusat pertemuan berbagai lapisan masyarakat Surabaya. Kehadiran seniman-seniman besar dan beragam acara budaya menjadikan THR sebagai salah satu ikon hiburan yang tak terlupakan.
Seiring berjalannya waktu, THR menghadapi berbagai tantangan, terutama dengan munculnya berbagai alternatif hiburan yang lebih modern. Penurunan jumlah pengunjung dan kondisi fisik yang kurang terawat menjadi permasalahan yang harus dihadapi, meski demikian, nilai historis dan kulturalnya tetap diakui sebagai warisan berharga kota Surabaya.
Keberadaan THR juga memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar. Banyak pedagang dan pelaku usaha kecil yang menggantungkan hidupnya pada aktivitas di kawasan THR, menjadikannya tidak hanya sebagai pusat hiburan tetapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal.
Advertisement
Perjalanan TRS dan THR Sebagai Ikon Hiburan Surabaya
Ketika berbicara tentang sejarah hiburan di Surabaya, tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Taman Remaja Surabaya (TRS) yang berdiri pada tahun 1971. TRS hadir sebagai hasil kerja sama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan PT. STAR, melengkapi keberadaan THR yang sudah lebih dulu menjadi destinasi hiburan favorit masyarakat.
Pembangunan TRS sendiri memiliki latar belakang historis yang menarik. Pada awalnya, kerja sama dengan perusahaan asing untuk membangun TRS sempat mendapat penolakan dari pemerintah pusat karena dianggap menyalahi prosedur Penanaman Modal Asing (PMA). Namun, mengingat kondisi sosial masyarakat Jawa Timur yang masih dalam masa pemulihan pasca peristiwa G30S 1965, proyek ini akhirnya dilanjutkan sebagai upaya memberikan hiburan baru bagi masyarakat.
Era 1990-an menjadi masa keemasan bagi TRS dan THR, di mana kedua tempat hiburan ini menjadi tujuan favorit masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Tingginya jumlah pengunjung tidak hanya memberikan dampak positif bagi pendapatan daerah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi.
Namun, seiring perkembangan zaman dan munculnya berbagai alternatif hiburan yang lebih modern, baik TRS maupun THR mengalami penurunan popularitas. Tahun 2014 menjadi titik balik ketika TRS mengalami penurunan penjualan tiket yang signifikan, yang berujung pada kesulitan PT. STAR dalam membayar pajak kepada Pemkot Surabaya.
Rencana Revitalisasi THR 2025
Memasuki tahun 2025, THR Surabaya akan mengalami transformasi besar melalui proyek revitalisasi yang ambisius. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, telah mengumumkan rencana pengembangan yang akan mengubah wajah THR menjadi venue konser bertaraf internasional sekaligus mempertahankan fungsinya sebagai ruang publik yang terjangkau.
Konsep baru yang akan diterapkan adalah Expo Park, hasil dari sayembara desain yang dimenangkan oleh para arsitek muda Indonesia. Desain ini akan menggabungkan berbagai fungsi, mulai dari ruang pameran, area kesenian, pasar malam, fasilitas olahraga, hingga pusat perbelanjaan modern dengan mal tematik khusus komputer dan HP.
Salah satu inovasi menarik dalam desain baru adalah penggunaan teknologi otomatis pada area indoor, di mana kursi-kursi dapat digeser secara otomatis ke dinding untuk menciptakan ruang multifungsi. Fitur ini memungkinkan ruangan digunakan untuk berbagai kegiatan, dari pertandingan olahraga hingga konser musik.
Target penyelesaian proyek ini adalah tahun 2027, dengan skema kerja sama bagi hasil antara pemerintah kota dan investor. Menariknya, meski akan tampil dengan wajah baru yang modern, harga tiket masuk direncanakan tetap terjangkau, yaitu sekitar Rp35.000, dengan tambahan biaya untuk pertunjukan khusus.
Advertisement
Potensi THR Sebagai Destinasi Wisata Masa Depan
Rencana revitalisasi THR membuka peluang baru bagi Surabaya untuk memiliki destinasi wisata yang menyatukan berbagai aspek hiburan, budaya, dan ekonomi. Dengan konsep Expo Park yang komprehensif, THR berpotensi menjadi one-stop entertainment destination yang mampu memenuhi beragam kebutuhan pengunjung.
Kehadiran venue konser bertaraf internasional akan mengisi kekosongan Surabaya akan tempat pertunjukan musik berkualitas tinggi. Hal ini tidak hanya akan menarik pengunjung dari dalam negeri, tetapi juga membuka peluang bagi Surabaya untuk menjadi tuan rumah konser-konser artis internasional.
Area olahraga dengan teknologi modern yang akan dihadirkan juga menjawab kebutuhan masyarakat akan ruang publik yang multifungsi. Sistem kursi otomatis yang dapat disesuaikan memberikan fleksibilitas penggunaan ruang, memungkinkan berbagai jenis kegiatan diselenggarakan dalam satu lokasi.
Integrasi pusat perbelanjaan modern dan mal tematik khusus komputer dan HP menunjukkan pemahaman terhadap tren dan kebutuhan masyarakat kontemporer. Kombinasi ini diharapkan dapat menarik pengunjung dari berbagai kelompok usia dan minat, menjadikan THR sebagai destinasi yang relevan bagi semua kalangan.
Revitalisasi THR Surabaya diharapkan membawa dampak positif bagi berbagai aspek kehidupan kota. Dari segi ekonomi, proyek ini berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya melalui skema bagi hasil dengan investor. Selain itu, kehadiran venue konser internasional akan memperkuat posisi Surabaya dalam peta industri hiburan nasional dan global.
Dalam aspek sosial dan budaya, pembaruan THR diharapkan dapat menghidupkan kembali fungsinya sebagai ruang publik yang inklusif dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Keberadaan area khusus untuk pertunjukan kesenian tradisional menunjukkan komitmen untuk melestarikan warisan budaya di tengah modernisasi.
Proyek ini juga membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang, mengingat konsep Expo Park yang akan menggabungkan berbagai fungsi komersial dan rekreasi. Pedagang dan UMKM setempat dapat memanfaatkan peningkatan jumlah pengunjung untuk mengembangkan usaha mereka.
Dengan menggabungkan unsur modern dan tradisional, revitalisasi THR Surabaya menjanjikan kelahiran kembali sebuah ikon kota yang akan melayani generasi baru sembari menghormati warisan masa lalunya. Keberhasilan proyek ini akan menjadi bukti bahwa pembangunan berkelanjutan dapat dicapai dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan budaya secara seimbang.