Liputan6.com, Jakarta Dirilis pada 23 Juli 2004, THE BOURNE SUPREMACY adalah sekuel dari film THE BOURNE IDENTITY (2002). Dengan menggabungkan elemen aksi yang menegangkan dan intrik dalam dunia mata-mata, film ini menjadi salah satu yang terbaik di genre thriller. Disutradarai oleh Paul Greengrass, film ini menggunakan teknik pengambilan gambar dengan kamera genggam yang memberikan nuansa realistis yang khas.
Dalam film ini, Matt Damon kembali berperan sebagai Jason Bourne, seorang mantan agen rahasia yang berusaha menjalani kehidupan damai bersama kekasihnya, Marie Kreutz. Namun, ketenangan yang ia cari terganggu oleh keterlibatannya dalam sebuah konspirasi berbahaya. Dengan biaya produksi mencapai $75 juta, film ini berhasil meraih kesuksesan besar di seluruh dunia, dengan pendapatan melebihi $290 juta.
THE BOURNE SUPREMACY, dengan alur cerita yang rumit, menawarkan kombinasi yang menarik antara aksi yang mendebarkan dan elemen emosional, menjadikannya sebagai tontonan yang tidak boleh dilewatkan bagi para penggemar film yang penuh ketegangan.
Advertisement
Awal Tenang di Goa yang Berubah Mencekam
Jason Bourne menikmati hidup yang tenang bersama Marie Kreutz di Goa, India. Sayangnya, kedamaian tersebut tidak bertahan lama. Kirill, seorang assassin, berusaha menghabisi nyawa Bourne.
Dalam usaha tersebut, Marie tewas, meninggalkan Bourne dalam kesedihan yang mendalam dan membangkitkan semangatnya untuk membalas dendam atas kehilangan yang sangat menyakitkan.
Advertisement
Konspirasi CIA dan Perburuan Global
Di sisi lain, CIA yang dipimpin oleh Pamela Landy tengah melakukan penyelidikan terkait pencurian dana yang sangat besar. Meskipun Bourne telah lama keluar dari dunia mata-mata, semua petunjuk yang ada justru menunjuk kepadanya.
Dalam situasi di mana ingatannya tidak utuh, Bourne berusaha untuk membebaskan dirinya dari tuduhan tersebut sambil berupaya mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas serangkaian peristiwa menyedihkan yang melibatkan dirinya.
Dari Berlin hingga Moskow: Mencari Petunjuk Masa Lalu
Pencarian yang dilakukan oleh Bourne membawanya ke kota Berlin, di mana ia berhasil menemukan beberapa petunjuk baru mengenai latar belakangnya. Dengan mengandalkan kecerdasan serta keterampilan bertarung yang dimilikinya, Bourne dapat menghindari berbagai jebakan yang telah dirancang untuk menghancurkannya.
Ketegangan semakin meningkat ketika Kirill terus memburunya, memaksa Bourne untuk memaksimalkan semua kemampuannya agar dapat bertahan hidup.
Advertisement
Peran Pamela Landy dan Dinamika di CIA
Pamela Landy mulai meragukan loyalitas di dalam CIA, yang membuatnya berpikir ulang tentang persepsinya terhadap Bourne. Dia tidak lagi melihatnya sebagai ancaman utama.
Namun, meskipun demikian, ketegangan tetap terasa karena ancaman dari luar masih mengintai, sehingga Landy terpaksa menilai kembali siapa yang sebenarnya menjadi musuh.
Aksi Penutup yang Mencekam di Moskow
Film mencapai puncaknya di Moskow, di mana Bourne terlibat dalam pertarungan sengit melawan Kirill. Dalam momen klimaks ini, Bourne berhasil mengungkap identitas orang yang bertanggung jawab atas konspirasi yang telah menghancurkan hidupnya.
Meskipun satu misteri telah terpecahkan, Bourne memilih untuk menghilang dari pandangan publik. Keputusan ini meninggalkan berbagai pertanyaan mengenai apa yang akan dilakukannya selanjutnya, menciptakan rasa penasaran di benak penonton.
Advertisement
Apa keunikan dari film 'THE BOURNE SUPREMACY'?
Film ini terkenal karena penggunaan teknik kamera genggam yang sangat mendalam, menciptakan suasana yang terasa nyata dan intim bagi penontonnya.
Apa alasan Jason Bourne dikejar oleh CIA?
Organisasi CIA memiliki kecurigaan bahwa Bourne terlibat dalam sebuah pencurian dana yang cukup besar, meskipun ia telah meninggalkan profesinya sebagai agen rahasia.
Advertisement