Trump Akan Dilantik, TikTok Kembali Aktif Usai Buka Penangguhan Pemblokiran Selama 90 Hari

TikTok kembali aktif di AS setelah Donald Trump menunda pemblokiran dengan perintah eksekutif selama 90 hari.

oleh Nurul Diva diperbarui 20 Jan 2025, 12:19 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 12:19 WIB
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Setelah sempat dihentikan selama 14 jam, TikTok akhirnya kembali aktif di Amerika Serikat pada 19 Januari 2025. Keputusan ini datang setelah Presiden terpilih Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menunda pemblokiran platform populer tersebut selama 90 hari. Langkah ini diambil untuk memberi waktu lebih bagi ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok, untuk mencapai kesepakatan terkait operasionalnya di AS.

Kembalinya TikTok disambut hangat oleh jutaan pengguna di Amerika yang sempat kehilangan akses ke aplikasi tersebut. Sebelumnya, Trump sempat menyebut TikTok mampu menarik kalangan muda yang mendukungan selama pemilihan presiden. Pernyataan ini turut menjadi angin segar bagi para pendukung platform media sosial tersebut.

Kembalinya TikTok turut disambut para penggunanya, termasuk para pelaku bisnis yang memanfaatkannya. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Senin (20/1).

Larangan TikTok di Amerika

Pada 19 Januari 2025, larangan nasional terhadap TikTok resmi berlaku. Seketika, penyedia layanan internet dan toko aplikasi menghapus TikTok untuk bisa diunduh. Larangan ini berdampak langsung pada lebih dari 170 juta pengguna di AS, yang kehilangan akses ke TikTok selama 14 jam. Pesan pemberitahuan "layanan tidak tersedia" muncul di aplikasi.

TikTok mengklaim bahwa mereka terpaksa menghentikan operasionalnya karena tidak ada jaminan hukum dari pemerintahan sebelumnya. Penutupan ini memicu keresahan di kalangan pengguna, terutama kreator konten yang bergantung pada platform tersebut sebagai sumber pendapatan utama. Situasi ini menciptakan tekanan besar bagi ByteDance untuk menemukan solusi yang dapat memenuhi persyaratan hukum AS.

Selain itu, larangan ini memunculkan kekhawatiran di kalangan komunitas bisnis global tentang potensi eskalasi ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Banyak yang melihat langkah ini sebagai bagian dari dinamika politik yang lebih besar.

Donald Trump Memegang Peran Penting dalam Menunda Pemblokiran

Merujuk forbes.com, Donald Trump memainkan peran kunci dalam menyelamatkan TikTok dari pemblokiran permanen. Pada pagi 19 Januari, Trump memposting di media sosial dengan pernyataan "SELAMATKAN TIKTOK," yang menegaskan komitmennya untuk menemukan solusi jangka panjang bagi platform tersebut. Beberapa jam kemudian, ia mengumumkan rencana untuk menandatangani perintah eksekutif yang menunda larangan selama 90 hari.

Dalam pidato publiknya, Trump menyatakan bahwa TikTok dapat menjadi aset strategis jika dikelola dengan baik. Ia juga menyarankan pembentukan usaha patungan yang melibatkan perusahaan Amerika dengan saham mayoritas, sebagai langkah untuk memastikan keamanan data pengguna AS. Keputusan ini diambil setelah diskusi intens dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk CEO ByteDance dan pejabat Tiongkok.

Penundaan ini memberi waktu lebih bagi ByteDance untuk merumuskan kesepakatan yang sesuai dengan regulasi AS. Sementara itu, pengguna TikTok kembali mendapatkan akses ke aplikasi mereka, meskipun belum ada kepastian tentang masa depan jangka panjangnya.

Kembalinya TikTok ke Pasar Amerika

Kembalinya TikTok ke Amerika ditandai dengan pesan pop-up yang menyapa pengguna: "Selamat datang kembali!" Dalam waktu singkat, aplikasi ini kembali berfungsi normal, memungkinkan pengguna untuk mengunggah dan menonton konten seperti biasa. Langkah ini disambut baik oleh komunitas kreator, yang sebelumnya menghadapi ketidakpastian besar.

Namun, pemulihan TikTok bukan tanpa tantangan. Senator Tom Cotton dan beberapa politisi lainnya mengkritik keputusan ini, menyebutnya sebagai ancaman bagi keamanan nasional. Meski demikian, banyak pihak melihat kembalinya TikTok sebagai langkah positif dalam mengurangi ketegangan antara AS dan Tiongkok, sekaligus mempertahankan ekosistem digital yang inklusif.

TikTok sendiri berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintahan Trump guna memastikan keberlanjutan operasionalnya di Amerika. Langkah ini mencerminkan pendekatan pragmatis ByteDance dalam menghadapi tekanan geopolitik.

Kembalinya TikTok Disambut Antusias

Pengguna TikTok di Amerika menyambut kembalinya aplikasi ini dengan antusias. Banyak kreator konten yang sebelumnya kehilangan penghasilan menyatakan rasa lega mereka, sementara pengguna umum memanfaatkan platform untuk kembali terhubung dengan komunitas mereka. Hashtag seperti #TikTokIsBack mulai trending di berbagai platform media sosial.

Namun, keputusan Trump juga memicu perdebatan di kalangan publik. Beberapa pihak mendukung langkah ini sebagai solusi pragmatis, sementara yang lain mempertanyakan implikasi jangka panjangnya terhadap keamanan data. Protes kecil-kecilan terjadi di beberapa kota, dengan demonstran menyuarakan pandangan mereka baik untuk mendukung maupun menentang keputusan ini.

"Mulai hari ini, TikTok kembali," kata Trump, saat berpidato dalam rapat umum kemenangan. 

Masa Depan TikTok di Bawah Pengawasan Ketat

Meski telah kembali, masa depan TikTok di Amerika masih belum sepenuhnya pasti. ByteDance kini menghadapi tenggat waktu 90 hari untuk menyusun kesepakatan yang memenuhi regulasi AS. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah menjual sebagian besar saham kepada perusahaan Amerika, seperti yang disarankan oleh Trump.

Selain itu, TikTok juga harus menghadapi pengawasan ketat dari regulator AS terkait privasi data dan pengaruh asing. Pemerintah AS diperkirakan akan terus memantau operasional TikTok untuk memastikan tidak ada ancaman terhadap keamanan nasional.

Jika ByteDance berhasil memenuhi persyaratan ini, TikTok dapat terus beroperasi sebagai salah satu platform media sosial paling populer di dunia. Namun, jika tidak, masa depan platform ini di Amerika tetap berada di ujung tanduk.

Mengapa TikTok sempat diblokir di Amerika?

TikTok diblokir karena masalah keamanan nasional terkait kepemilikan oleh ByteDance yang berbasis di Tiongkok.

Bagaimana TikTok bisa kembali aktif di AS?

Donald Trump menunda larangan TikTok dengan perintah eksekutif, memberi waktu 90 hari untuk kesepakatan baru.

Apa langkah ByteDance untuk mempertahankan TikTok di AS?

ByteDance sedang mencari mitra bisnis Amerika untuk membentuk usaha patungan atau menjual saham mayoritas.

Apa dampak keputusan ini bagi pengguna TikTok di AS?

Pengguna TikTok kembali dapat mengakses aplikasi dan melanjutkan aktivitas mereka seperti biasa.

Apa masa depan TikTok di bawah pemerintahan Trump?

TikTok harus memenuhi regulasi AS untuk tetap beroperasi, dengan opsi menjual saham atau restrukturisasi bisnis.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya