Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Belakangan Bermasalah dengan Amerika

Shou Zi Chew, CEO TikTok asal Singapura, menghadapi tantangan besar terkait ancaman pemblokiran TikTok di AS. Simak profil, perjalanan karier, dan visinya untuk masa depan TikTok.

oleh Andre Kurniawan Kristi diperbarui 22 Jan 2025, 11:16 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 11:16 WIB
6 Potret Shou Zi Chew CEO TikTok yang Jadi Sorotan, Disidang 5 Jam di Kongres AS
Potret Shou Zi Chew CEO TikTok. (Sumber: Instagram/mr.shouzichew)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Shou Zi Chew, nama yang kini ramai diperbincangkan di tengah isu pemblokiran TikTok di Amerika Serikat, telah menjadi pusat perhatian dunia teknologi. CEO TikTok asal Singapura ini menghadapi tantangan besar Ketika muncul kebijakan dari pemerintah AS untuk melarang aplikasi tersebut kecuali ByteDance, induk TikTok, menjual sahamnya kepada perusahaan Amerika. Di tengah sorotan tajam, siapa sebenarnya Shou Zi Chew dan bagaimana perjalanan kariernya hingga menduduki posisi penting ini?

Lahir pada 1 Januari 1983 di Singapura, Chew tumbuh dari keluarga sederhana dengan ayah yang bekerja di sektor konstruksi dan ibu sebagai pustakawan. Berkat kecintaan pada dunia pendidikan, ia berhasil meraih gelar dari dua universitas ternama, yakni University College London dan Harvard Business School, yang menjadi pijakan awal karier gemilangnya. Namun, perjuangan Chew bukan tanpa rintangan.

Dikenal sebagai pemimpin yang visioner, Chew berhasil membawa TikTok meraih popularitas global. Namun, posisinya kini diuji dengan berbagai tekanan regulasi, khususnya dari Amerika Serikat, yang menuding TikTok sebagai ancaman keamanan nasional. Simak perjalanan lengkapnya dalam artikel ini.

Awal Kehidupan dan Pendidikan Shou Zi Chew

Shou Zi Chew lahir di Singapura pada 1 Januari 1983 dari keluarga dengan latar belakang sederhana. Ayahnya bekerja di sektor konstruksi, sementara ibunya seorang pustakawan yang turut menginspirasi kecintaan Chew pada pendidikan. Sejak kecil, ia dikenal sebagai siswa yang tekun dan berbakat.

Chew menempuh pendidikan menengah di Hwa Chong Institution sebelum melaksanakan wajib militer di Singapura. Selepas itu, ia melanjutkan pendidikan tinggi di University College London (UCL) dan berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi pada 2006. Kecemerlangannya di UCL menjadi batu loncatan untuk studi lanjutan.

Pada tahun 2010, Chew memperoleh gelar MBA dari Harvard Business School. Selama di Harvard, ia sempat magang di Facebook, pengalaman yang membuka wawasan tentang dunia teknologi. Di sinilah ia juga bertemu dengan Vivian Kao, yang kelak menjadi pasangan hidupnya.

Karier Awal: Dari Perbankan ke Dunia Teknologi

Karier profesional Chew dimulai di Goldman Sachs, salah satu bank investasi global, di mana ia bekerja selama dua tahun di divisi perbankan investasi di London. Pengalaman ini memberinya wawasan mendalam tentang dunia keuangan.

Setelah meninggalkan Goldman Sachs, Chew bergabung dengan DST Global, perusahaan investasi teknologi yang mendukung perusahaan seperti Facebook, Alibaba, dan JD.com. Di DST Global, ia memainkan peran penting dalam investasi awal pada perusahaan-perusahaan teknologi besar.

Pada tahun 2015, Chew bergabung dengan Xiaomi, perusahaan teknologi asal Tiongkok, sebagai Chief Financial Officer (CFO). Ia memimpin Xiaomi dalam peluncuran IPO pada 2018, yang menjadi salah satu IPO teknologi terbesar saat itu.

Perjalanan ke TikTok dan ByteDance

Potret Para Mantan Presiden dan Sejumlah Tokoh Dunia Saat Hadiri Pelantikan Donald Trump
CEO TikTok, Shou Zi Chew (tengah) tiba untuk menghadiri pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, Donald Trump, di US Capitol Rotunda, Washington DC, pada 20 Januari 2025. (Shawn THEW/POOL/AFP)... Selengkapnya

Pada Maret 2021, Chew bergabung dengan ByteDance sebagai CFO. Tak lama kemudian, ia diangkat menjadi CEO TikTok, menggantikan Kevin A. Mayer. Dalam posisi ini, Chew bertanggung jawab atas operasi global TikTok, termasuk mengelola kebijakan perusahaan.

Selama masa kepemimpinannya, TikTok berkembang pesat menjadi platform media sosial dengan 1,5 miliar pengguna aktif global. Di Amerika Serikat saja, TikTok memiliki sekitar 170 juta pengguna aktif, menjadikannya salah satu aplikasi non-AS yang paling sukses.

Namun, perjalanan ini tidak mudah. Chew harus menghadapi tekanan dari pemerintah berbagai negara, termasuk tuduhan bahwa TikTok menjadi ancaman keamanan nasional.

Tantangan di Tengah Tekanan Regulasi

Pada 2023, Chew menghadiri sidang dengar pendapat di DPR AS untuk menjelaskan alasan mengapa TikTok seharusnya tidak dilarang. Sidang ini berlangsung selama lima jam, di mana Chew menghadapi berbagai pertanyaan tajam terkait keamanan data dan hubungan dengan ByteDance.

Selain itu, TikTok sempat menghadapi ancaman larangan di AS pada Januari 2025. Meski larangan tersebut akhirnya ditunda, pemerintah AS tetap menuntut ByteDance untuk menjual sahamnya kepada perusahaan lokal, sebuah langkah yang direspon TikTok dengan gugatan hukum.

Chew berulang kali menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan pemerintah AS demi menemukan solusi terbaik bagi semua pihak.

Visi dan Strategi Chew untuk Masa Depan TikTok

Chew dikenal sebagai pemimpin yang visioner, dengan fokus pada inovasi dan keberlanjutan. Di bawah kepemimpinannya, TikTok tidak hanya menjadi platform hiburan, tetapi juga tempat bagi usaha kecil dan menengah untuk berkembang.

Ia juga memperkenalkan berbagai inisiatif untuk memastikan keamanan data pengguna, termasuk rencana pembangunan pusat data di Eropa dan AS. Langkah ini bertujuan untuk meredakan kekhawatiran tentang akses data oleh pemerintah Tiongkok.

Melalui visinya, Chew ingin menjadikan TikTok sebagai platform inklusif yang menghubungkan orang-orang di seluruh dunia.

Q: Siapa Shou Zi Chew?

A: Shou Zi Chew adalah CEO TikTok sejak 2021, seorang eksekutif bisnis asal Singapura yang memiliki latar belakang kuat di bidang keuangan dan teknologi.

Q: Apa kontribusi terbesar Chew di TikTok?

A: Di bawah kepemimpinannya, TikTok mencapai 1,5 miliar pengguna aktif global dan memperkenalkan langkah-langkah keamanan data baru.

Q: Bagaimana pandangan Chew terkait keamanan data?

A: Chew telah berkomitmen untuk meningkatkan keamanan data pengguna dengan membangun pusat data di Eropa dan AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya