20 Makanan Khas Jogja yang Wajib Dicoba, Olahan Khas Masyarakat Yogyakarta

Mengenal berbagai hidangan yang mewakili kekhasan dan autentisitas kuliner Yogyakarta.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 23 Jan 2025, 17:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 17:00 WIB
Gudeg Yu Djum Pusat
Gudeg Yu Djum Pusat (https://id.my-best.com/139319)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menelusuri 20 makanan khas Jogja menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi wisatawan maupun pecinta kuliner nusantara. Sebagai kota budaya, Jogja tidak hanya terkenal dengan keindahan tempat wisatanya, tetapi juga dengan berbagai hidangan tradisional yang memikat selera.

Beragam 20 makanan khas Jogja ini mencerminkan kekayaan budaya kuliner yang telah diwariskan secara turun-temurun. Dari hidangan utama hingga jajanan ringan, setiap makanan memiliki cita rasa unik dan cerita sejarah yang menarik di baliknya.

Dalam eksplorasi 20 makanan khas Jogja ini, kita akan menemukan berbagai hidangan yang mewakili kekhasan dan autentisitas kuliner Yogyakarta. Masing-masing hidangan memiliki karakteristik tersendiri, baik dari segi bahan, cara pengolahan, maupun penyajiannya.

Untuk referensi Anda, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber makanan-makanan khas Jogja yang enak dan wajib dicoba, pada Kamis (23/1).

Hidangan Utama Legendaris

Nguri-Nguri Budaya Lewat Kuliner, Gudeg Yogya Mbok Karpus Bikin Kemasan untuk Milenial
Ilustrasi Gudeg Yogya.... Selengkapnya

1. Gudeg

Gudeg adalah ikon kuliner Jogja yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Warna cokelat khasnya berasal dari daun jati yang dimasak bersamaan.

Hidangan ini disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu, dan sambal goreng krecek. Perpaduan rasa manis dari gudeg dengan gurihnya areh menciptakan harmoni rasa yang khas.

2. Nasi Tiwul

Nasi Tiwul, yang dulunya merupakan makanan pokok masyarakat Gunungkidul, kini menjadi primadona kuliner. Terbuat dari singkong yang diolah menjadi tepung, kemudian dikukus hingga menjadi nasi.

Hidangan ini biasa disajikan dengan sayur lombok ijo atau gudeg. Teksturnya yang unik dan rasa yang khas menjadikannya salah satu makanan yang wajib dicoba saat berkunjung ke Jogja.

3. Bakmi Jogja

Bakmi Jogja merupakan olahan mie rebus dengan racikan bumbu khas Jawa yang kental akan rempah. Salah satu varian populernya adalah Bakmi Nyemek, yang disajikan dengan sedikit kuah kental yang gurih.

Legendaris di kalangan pecinta kuliner, Bakmi Pak Pele yang berlokasi di dekat Alun-alun Kidul menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi untuk mencicipi hidangan ini.

4. Sate Klatak

Sate Klatak menawarkan keunikan dengan penggunaan jeruji sebagai tusuk sate, berbeda dari sate pada umumnya. Terbuat dari daging kambing muda pilihan yang dibumbui minimal namun tetap lezat.

Hidangan ini semakin istimewa dengan siraman kuah gulai yang menambah cita rasa gurih dan kompleks.

Kuliner Pedas Jogja

Krecek
Biasa disajikan dengan Gudeg, Krecek ini sangat cocok dimakan sebagai lauk makan malam./copyright Fimela/Adrian Putra... Selengkapnya

5. Oseng-oseng Mercon

Oseng-oseng Mercon mendapat namanya dari tingkat kepedasannya yang luar biasa. Terbuat dari daging sapi yang dimasak bersama cabai berlimpah menciptakan sensasi pedas yang "meledak-ledak".

Meski terkenal dengan kepedasannya, hidangan ini juga tersedia dalam versi yang lebih ringan untuk mereka yang tidak tahan pedas.

6. Sate dan Tongseng Petir

Berlokasi di Ringroad Selatan, hidangan ini menjadi tujuan utama pecinta kuliner pedas. Sate dan tongseng kambing diolah dengan bumbu pedas khas yang menciptakan cita rasa unik.

Rasa pedas yang khas dipadukan dengan kelembutan daging kambing menciptakan harmoni rasa yang sempurna. Lokasi strategisnya membuat warung ini selalu ramai dikunjungi pecinta kuliner pedas.

Jajanan Tradisional

bakpia
ilustrasi bakpia... Selengkapnya

7. Bakpia Pathuk

Kue berbentuk bulat pipih ini terkenal sebagai oleh-oleh khas Jogja. Terbuat dari campuran kacang hijau dan gula yang dibungkus tepung kemudian dipanggang.

Saat ini Bakpia hadir dalam berbagai varian rasa modern, namun rasa klasik kacang hijau tetap menjadi favorit.

8. Yangko

Yangko merupakan kue tradisional berbahan dasar tepung ketan yang memiliki tekstur kenyal. Berbentuk kotak dengan baluran tepung ketan dan berisi cincangan kacang.

Mirip dengan mochi Jepang, namun memiliki tekstur yang lebih padat dan tidak terlalu lembek.

9. Geplak

Geplak adalah kue tradisional yang terbuat dari kelapa parut, tepung dan gula. Bentuknya bulat-bulat kecil dengan warna-warni menarik.

Rasa manis dan gurih dari kelapa membuat jajanan ini tetap populer hingga sekarang sebagai oleh-oleh khas Jogja.

10. Kipo

Kipo memiliki rasa manis dan tekstur legit yang khas. Terbuat dari tepung beras ketan dengan pewarna alami daun pandan.

Proses pembuatannya tradisional menggunakan wajan tanah liat dan arang, memberikan aroma dan rasa yang unik.

Jajanan Ringan dan Camilan

Sepiring cenil lembut dan kenyal
Sepiring cenil lembut dan kenyal. (Liputan6.com/IG/nianings)... Selengkapnya

11. Cenil

Cenil merupakan jajanan berbahan dasar pati ketela pohon yang dibentuk bulat-bulat atau kotak dengan warna-warni menarik. Disajikan dengan parutan kelapa dan taburan gula pasir.

Teksturnya yang kenyal dan rasa manis gurihnya menjadikan Cenil camilan favorit yang masih bertahan hingga kini.

12. Peyek Tumpuk

Peyek Tumpuk merupakan inovasi unik dari peyek kacang tradisional yang digoreng secara bertumpuk-tumpuk hingga membentuk bulatan tidak beraturan. Proses penggorengan yang khas ini menciptakan tekstur yang lebih kompleks, dengan lapisan-lapisan renyah yang menarik.

Selain teksturnya yang unik, Peyek Tumpuk memiliki cita rasa gurih yang kuat berkat bumbu-bumbu tradisional yang digunakan. Camilan ini sering dijadikan oleh-oleh karena dapat bertahan cukup lama dan praktis dibawa.

13. Walang/Belalang Goreng

Belalang goreng merupakan camilan ekstrem khas Wonosari yang telah menjadi ikon kuliner unik Jogja. Proses pembuatannya dimulai dengan pemilihan belalang segar yang kemudian dibersihkan dan dibumbui dengan rempah-rempah pilihan sebelum digoreng hingga garing.

Meski terlihat ekstrem, camilan ini memiliki kandungan protein tinggi dan rasa yang mirip dengan udang goreng. Teksturnya yang renyah dan bumbu yang meresap membuat banyak wisatawan penasaran untuk mencobanya.

 

Kuliner Berkuah Khas Jogja

Resep Soto Lenthok Khas Yogyakarta
Resep Soto Lenthok Khas Yogyakarta (Sumber: Instagram/risbika_soedarsono)... Selengkapnya

14. Soto Lenthok

Soto Lenthok menampilkan keunikan dengan penambahan lenthok, perkedel berbahan dasar singkong yang memberikan tekstur dan rasa berbeda dari soto pada umumnya. Kuah bening kaldu ayam yang gurih dipadukan dengan rempah-rempah tradisional menciptakan cita rasa yang khas.

Hidangan ini semakin istimewa dengan tambahan suwiran ayam, tauge, dan seledri yang menyegarkan. Mudah ditemukan di sekitar Stasiun Tugu atau daerah Bantul, Soto Lenthok sering menjadi pilihan untuk sarapan atau makan siang.

15. Sup Merah

Sup Merah menawarkan tampilan unik dengan kuah berwarna merah yang berasal dari pasta cabai pilihan. Kombinasi kaldu daging yang kaya dengan rempah-rempah tradisional menciptakan cita rasa yang kompleks dan menghangatkan.

Hidangan ini semakin istimewa dengan tambahan berbagai sayuran segar dan potongan daging yang empuk. Tingkat kepedasan dapat disesuaikan dengan selera, menjadikannya pilihan yang populer baik di musim hujan maupun kemarau.

Kuliner Inovatif

Ilustrasi mie lethek
Ilustrasi mie lethek/ijp2726... Selengkapnya

16. Ayam Geprek

Ayam Geprek, inovasi kuliner yang berawal dari Jogja, kini telah menjadi fenomena nasional. Proses pembuatannya dimulai dengan menggoreng ayam hingga crispy, kemudian "digeprek" atau dihancurkan bersama sambal yang dapat disesuaikan tingkat kepedasannya.

Keunikannya terletak pada teknik penghancuran yang membuat sambal meresap ke dalam daging ayam, menciptakan perpaduan rasa pedas dan gurih yang sempurna. Biasanya disajikan dengan lalapan segar dan nasi hangat.

17. Mie Lethek

Mie Lethek, yang namanya berasal dari kata "kotor" dalam bahasa Jawa, memiliki warna kecoklatan alami dari tepung ketela yang digunakan. Proses pembuatannya masih tradisional menggunakan alat tradisional yang digerakkan dengan tenaga kerbau.

Teksturnya yang kenyal dan rasa yang khas menjadikannya alternatif yang lebih sehat dari mie biasa. Biasanya disajikan dengan kuah kaldu yang kaya rempah dan berbagai pilihan topping seperti ayam, bakso, atau seafood.

18. Bakmi Pentil

Bakmi Pentil merupakan mie unik dengan ukuran yang lebih besar dari mie biasa dan memiliki dua warna khas: kuning dan putih. Terbuat dari pati ketela pilihan yang diolah secara tradisional, menciptakan tekstur kenyal yang menjadi ciri khasnya.

Hidangan ini biasanya disajikan dengan kuah kaldu yang kaya rempah dan berbagai topping seperti ayam suwir, bakso, dan sayuran segar. Nama "pentil" berasal dari bentuk mienya yang besar dan kenyal, mirip dengan pentil atau dot bayi.

Hidangan Istimewa

Sate Kere
Sate Kere (credit gambar: instagram.com/fatiyanipramesti)... Selengkapnya

19. Sego Abang Jirak

Sego Abang Jirak adalah hidangan nasi merah yang disajikan dengan sayur lombok ijo khas Gunung Kidul. Penggunaan beras merah organik tidak hanya memberikan warna yang menarik tetapi juga nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan nasi putih biasa.

Kombinasinya dengan sayur lombok ijo yang pedas dan gurih menciptakan hidangan yang sehat dan lezat. Di tengah maraknya makanan cepat saji, Sego Abang Jirak tetap mempertahankan popularitasnya berkat cita rasa autentik dan manfaat kesehatannya.

20. Sate Kere

Sate Kere, yang berasal dari kata "kere" yang berarti miskin dalam bahasa Jawa, merupakan inovasi kuliner yang menggunakan gajih atau lemak sapi sebagai bahan utama. Meski menggunakan bagian daging yang sederhana, proses pembuatannya melibatkan bumbu rempah khusus yang menciptakan cita rasa luar biasa.

Aroma yang menggoda saat dibakar dan tekstur yang lembut menjadikannya favorit pecinta kuliner. Biasanya disajikan dengan bumbu kacang khas dan irisan bawang merah serta cabai rawit, menciptakan perpaduan rasa yang kompleks dan memuaskan.

Setiap hidangan khas Jogja ini mencerminkan kekayaan kuliner dan kreativitas masyarakatnya dalam mengolah bahan-bahan sederhana menjadi hidangan istimewa. Dari teknik pengolahan tradisional hingga inovasi modern, kuliner Jogja terus berkembang sambil mempertahankan cita rasa autentiknya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya