Liputan6.com, Jakarta Setelah meninggalkan Persib Bandung pada akhir Juli 2024, Teddy Tjahjono kini mengalihkan perhatiannya untuk mengembangkan sepak bola wanita di Indonesia dengan menjabat sebagai Program Director MilkLife Soccer Challenge. Teddy menunjukkan keyakinan yang tinggi terhadap kemajuan yang cepat dalam dunia sepak bola putri.
Ditemui saat konferensi pers jelang MilkLife Soccer Challenge All Stars (MLSC All Stars) di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025), Teddy Tjahjono menyatakan harapannya agar semangat dan nilai-nilai nasionalisme dapat mendorong banyak pihak untuk bersama-sama membangun ekosistem sepak bola putri.
Baca Juga
"Peserta di sini datang dari berbagai suku, agama, serta latar belakang berbeda dengan satu tujuan, yaitu meniti impian menjadi pesepak bola putri andalan Indoensia di masa depan," ujar Teddy Tjahjono.
Advertisement
"Kami berharap semangat dan nilai-nilai nasionalisme ini juga bisa makin menggerakkan berbagai pihak untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem sepak bola putri Indonesia secara konsisten dan berkesinambungan hingga akhirnya mimpi berlaga di kejuaraan prestisius dunia bisa terwujud," lanjut mantan Direktur Persib Bandung itu.
Â
Konsisten Jadi Kunci Utama
Dalam konteks pengembangan sepak bola putri, Timo Scheunemann telah menyampaikan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Hal ini juga diakui oleh Teddy Tjahjono, yang menekankan bahwa kendala tersebut memang ada sejak awal. Namun, menurutnya, solusi untuk mengatasi berbagai kesulitan ini terletak pada konsistensi.
"Kuncinya apa? Dengan turnamen yang konsisten, dengan kualitas yang baik, konsistensi yang dilakukan, sehingga otomatis semua support system dari sepak bola putri akan melihat dan memberikan dukungan," ujar Teddy Tjahjono.
"Jadi kuncinya adalah konsistensi yang dilakukan terus menerus, dan kemudian ada kesinambungan menuju ke jenjang berikutnya. Ini bukan sekadar sepak bola, tapi ini pembentukan karakter anak-anak," tegasnya.
Advertisement
Perlunya Kompetisi yang Berkesinambungan
Membahas perkembangan sepak bola putri menuju level yang lebih tinggi, Teddy Tjahjono menyatakan bahwa diperlukan adanya struktur kompetisi yang berjenjang. Ia juga menyoroti rencana untuk memperluas kompetisi di kategori usia yang lebih tua, setelah MilkLife Soccer Challenge fokus pada pengembangan sepak bola untuk anak-anak usia 10 dan 12 tahun.
"Untuk kelompok usia 14 dan 16 tahun, saat ini masih dalam tahap finalisasi dengan SSI. Namun, rencananya nanti akan digelar di 10 kota di Pulau Jawa dan 6 regional di luar Pulau Jawa. Kita tunggu pertemuan final dengan PSSI, tunggu saja," ujar Teddy.