Cara Menurunkan Gula Darah yang Capai 300, Berikut Langkah Mudahnya

Kadar gula darah tinggi sering kali menjadi momok bagi banyak orang, terutama mereka yang menderita diabetes. Berikut panduan lengkap cara menurunkan gula darah tinggi 300 dengan langkah praktis.

oleh Andre Kurniawan Kristi diperbarui 27 Jan 2025, 18:19 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 14:29 WIB
Menurunkan Gula Darah
Ilustrasi Memeriksa Gula Darah Pada Tubuh Credit: pexels.com/PhotoMIX... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Cara menurunkan gula darah 300 perlu diketahui. Kadar gula darah tinggi sering kali menjadi momok bagi banyak orang, terutama mereka yang menderita diabetes. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup dan meningkatkan risiko komplikasi serius jika tidak segera ditangani. Namun, mengelola gula darah bukanlah hal yang mustahil.

Menjaga kadar gula darah tetap stabil memerlukan kombinasi pola hidup sehat dan pemantauan yang konsisten. Pemantauan gula darah rutin sangat penting, terutama bagi penderita diabetes dengan komplikasi atau mereka yang menggunakan insulin.

Berikut berbagai cara efektif untuk menurunkan gula darah, mulai dari pola makan hingga kebiasaan sehari-hari. Setiap langkah telah dirancang agar mudah diterapkan di rumah, memberikan hasil yang optimal dalam menjaga kesehatan Anda.

1. Gula Darah 300 Apakah Berbahaya?

Jika kadar gula darah Anda melebihi 240 mg/dl, itu menandakan kadar gula darah Anda sudah terlalu tinggi. Jika kadar gula darah sewaktu mencapai lebih dari 300 mg/dl dan hasil cek dua kali berturut-turut menunjukkan angka yang sama, segera konsultasikan ke dokter karena kondisi ini berisiko fatal.

Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh, karena kadar gula darah yang tinggi merupakan penyebab utama penyakit diabetes.  

"Banyak pasien yang tidak merasakan gejala, sehingga meskipun kadar gula darah mereka sudah mencapai 300-400 mg/dl, mereka tidak menyadari adanya tanda-tanda diabetes," ujar Prof. Dr. dr. Dyah Purnamasari, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada Januari 2024 dikutip dari ANTARA. 

Apa Itu Hiperglikemia?

Hiperglikemia adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah melebihi batas normal. Berdasarkan data, kadar gula puasa di atas 125 mg/dL atau lebih dari 200 mg/dL saat diperiksa sewaktu merupakan tanda gula darah tinggi.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gula darah tinggi sering kali ditandai dengan kelelahan, sering haus, dan lapar. Beberapa orang juga mengalami kesemutan atau luka yang sulit sembuh. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa terjadi tanpa gejala sama sekali.

Risiko Jika Tidak Diatasi

Jika tidak ditangani, gula darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan saraf, diabetes, penyakit jantung, dan gangguan ginjal. Oleh karena itu, langkah pengelolaan harus segera diambil.

2. Pentingnya Pola Makan untuk Menurunkan Gula Darah

Pilih Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah

Makanan seperti sayuran hijau, oat, dan kacang merah memiliki indeks glikemik rendah, sehingga membantu menjaga kestabilan gula darah. Hindari makanan berlemak dan manis yang dapat memicu lonjakan gula.

Tingkatkan Asupan Serat

Serat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah. Konsumsilah buah, sayuran, atau kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan serat harian.

Kontrol Porsi dan Hindari Melewatkan Waktu Makan

Makan dalam porsi kecil secara teratur membantu mencegah lonjakan gula darah mendadak. Jangan lupa, melewatkan waktu makan justru dapat memperburuk kondisi gula darah Anda.

3. Aktivitas Fisik dan Pengaruhnya pada Gula Darah

Olahraga Rutin untuk Hasil Optimal

Rutin melakukan aktivitas fisik seperti jalan cepat atau senam aerobik dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga gula darah lebih mudah terkontrol.

Durasi dan Frekuensi yang Dianjurkan

Para ahli menyarankan untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu. Anda dapat membaginya menjadi 30 menit setiap hari selama 5 hari dalam seminggu.

Manfaat Aktivitas Fisik bagi Kesehatan

Selain membantu menurunkan gula darah, olahraga juga bermanfaat untuk menjaga berat badan ideal dan meningkatkan kesehatan jantung.

4. Peran Pola Hidup Sehat dalam Mengontrol Gula Darah

Tidur yang Cukup

Kurang tidur dapat memengaruhi fungsi insulin dan meningkatkan kadar gula darah. Pastikan Anda tidur 7–9 jam setiap malam untuk menjaga kesehatan tubuh.

Kelola Stres dengan Baik

Stres dapat memicu lonjakan hormon yang meningkatkan gula darah. Yoga, meditasi, atau menjalani hobi bisa membantu mengurangi stres.

Perbanyak Minum Air Putih

Air putih membantu ginjal mengeluarkan gula berlebih dalam darah melalui urine. Pastikan Anda minum minimal 2 liter setiap hari.

5. Pemantauan dan Konsultasi dengan Dokter

Pantau Gula Darah secara Rutin

Penggunaan alat pengukur gula darah dapat membantu Anda mengetahui kondisi gula darah kapan saja.

Konsultasi untuk Pengobatan yang Tepat

Jika gula darah tetap tinggi meskipun sudah menerapkan gaya hidup sehat, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Catat Hasil Pemeriksaan

Mencatat hasil pemeriksaan gula darah akan membantu dokter dalam menentukan diagnosis dan langkah pengobatan berikutnya.

6. Makanan Apa yang Cocok untuk Menurunkan Gula Darah?

Mengalami peningkatan gula darah? Jangan panik! Ada beberapa pilihan makanan yang bisa membantu Anda mengontrolnya. Meskipun bukan solusi ajaib, mengonsumsi makanan tepat dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan gula darah Anda. Yuk, kita bahas beberapa pilihan makanan yang bisa membantu menurunkan gula darah.

  • Tomat, misalnya, kaya akan antioksidan seperti anthocyanin dan likopen. Antioksidan ini berperan penting dalam menghambat pelepasan gula ke dalam darah, sehingga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Konsumsi tomat secara teratur sebagai bagian dari pola makan sehat bisa jadi langkah baik untuk mengelola gula darah.
  • Alpukat, buah yang kaya akan serat, juga menjadi pilihan tepat. Serat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Selain itu, alpukat juga dikenal bermanfaat dalam menurunkan risiko diabetes dan berbagai komplikasi terkait.
  • Makanan tinggi protein, seperti ikan dan telur, juga memiliki peran penting. Ikan, khususnya yang kaya akan lemak sehat omega-3, dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis diketahui dapat memperburuk kondisi gula darah. Sementara itu, protein membantu menjaga rasa kenyang lebih lama.
  • Kacang-kacangan, dalam berbagai jenisnya, juga terbukti efektif dalam membantu mengontrol gula darah. Kandungan nutrisi dan serat di dalamnya berkontribusi dalam menjaga stabilitas kadar gula darah. Namun, perlu diingat untuk mengonsumsi kacang-kacangan dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang.
  • Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli juga patut menjadi pilihan. Bayam mengandung asam alfa-lipoat, sedangkan brokoli kaya akan sulforaphane, keduanya merupakan senyawa yang bermanfaat dalam pengelolaan gula darah. Sayuran hijau juga kaya akan nutrisi penting lainnya yang mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Namun, perlu ditekankan bahwa daftar makanan di atas bukanlah solusi tunggal dan mutlak untuk mengatasi masalah gula darah. Efektivitasnya dapat bervariasi pada setiap individu. Penting untuk diingat bahwa mengonsumsi makanan-makanan ini harus diimbangi dengan pola hidup sehat secara keseluruhan, termasuk olahraga teratur dan istirahat cukup.

Apakah penderita diabetes boleh mengonsumsi gula?

Penderita diabetes sebaiknya menghindari gula tambahan. Gunakan pemanis rendah kalori sebagai alternatif.

Berapa kali sebaiknya memantau gula darah dalam sehari?

Frekuensi pemantauan tergantung pada kondisi individu, tetapi umumnya 1–3 kali sehari sudah mencukupi.

Apakah olahraga berat aman untuk penderita diabetes?

Penderita diabetes disarankan memilih olahraga ringan hingga sedang, seperti jalan cepat atau yoga, untuk menghindari risiko hipoglikemia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya