Liputan6.com, Jakarta Seorang pria asal Irak yang dikenal karena aksi kontroversialnya, Salwan Momika, tewas ditembak di sebuah apartemen di Swedia pada Rabu malam (29/1). Tragedi ini terjadi hanya beberapa jam sebelum pengadilan dijadwalkan mengeluarkan putusan atas dakwaan terhadap dirinya terkait aksi pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan pada 2023 lalu.
Polisi Swedia mengonfirmasi bahwa lima orang telah ditangkap sehubungan dengan kasus ini. Insiden ini semakin menarik perhatian karena dikabarkan Momika sedang melakukan siaran langsung di TikTok ketika kejadian berlangsung.
Advertisement
Baca Juga
Kasus ini menambah panjang daftar kontroversi yang melibatkan Momika, mulai dari tindakan anti Islam hingga membakar kitab suci Al-Qur'an yang memicu banyak reaksi keras akan tindakannya. Dampak dari tindakannya ini, juga memicu ketegangan antara Swedia dan negara-negara mayoritas Muslim. Fokus dalam penanganan kaus, pemerintah Swedia kini berusaha keras untuk mengungkap motif di balik pembunuhan ini, termasuk kemungkinan keterlibatan pihak asing. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Jumat (31/1).
Advertisement
Profil Salwan Momika: Dari Irak ke Swedia
Merujuk ANTARA, Salwan Momika adalah seorang pria berusia 38 tahun asal Irak yang bermigrasi ke Swedia pada 2018. Ia mengklaim sebagai seorang atheis, penulis, dan aktivis yang menentang Islam. Sebelum menetap di Swedia, Momika diketahui pernah menjadi bagian dari milisi Kristen di Irak bernama Babylon.
Setelah menetap di Swedia, ia mulai dikenal karena aksi provokatifnya terhadap Islam, terutama setelah melakukan pembakaran Al-Qur'an di depan Masjid Pusat Stockholm pada Juni 2023. Akibat aksinya, ia menghadapi kemungkinan deportasi dari Swedia karena diduga memberikan informasi palsu dalam permohonan izin tinggalnya. Namun, karena alasan keamanan dan risiko penyiksaan di Irak, ia akhirnya diberikan izin tinggal sementara.
Pada awal 2024, Momika mencoba mencari suaka di Norwegia dengan alasan bahwa kebebasan berekspresi di Swedia adalah "kebohongan besar." Namun, Norwegia menolak permohonannya dan mendeportasinya kembali ke Swedia setelah beberapa minggu.
Advertisement
Salwan Momika Tewas Ditembak saat Live TikTok
Dirujuk dari pemberitaan Aljazeera, tragedi yang menimpa Momika terjadi pada Rabu malam di sebuah apartemen di Sodertalje, Stockholm. Kepolisian Swedia menerima laporan adanya penembakan sekitar pukul 23.11 waktu setempat dan segera menuju lokasi. Momika ditemukan dalam kondisi kritis dengan luka tembak dan dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Kamis pagi.
Menurut laporan media lokal, penembakan tersebut kemungkinan besar terekam dalam siaran langsung TikTok yang sedang dilakukan oleh Momika. Rekaman yang beredar menunjukkan polisi yang tiba di lokasi kemudian mengambil ponsel dan menghentikan siaran langsung tersebut.
Hingga saat ini, motif di balik penembakan masih diselidiki. Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, menyatakan bahwa ada kemungkinan keterlibatan kekuatan asing dalam kasus ini. Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Ebba Busch mengutuk insiden ini sebagai ancaman terhadap demokrasi Swedia.
Kontroversi Salwan Momika: Dari Gerakan Anti-Islam hingga Pembakaran Al-Qur'an
Salwan Momika menjadi pusat perhatian dunia setelah serangkaian aksi kontroversialnya yang menargetkan Islam. Ia pertama kali menuai kecaman pada 28 Juni 2023, ketika membakar Al-Qur'an di depan Masjid Pusat Stockholm pada perayaan Iduladha. Dalam aksinya, ia merobek halaman kitab suci tersebut, membakarnya, dan menutupinya dengan daging asap.
Tidak berhenti di situ, pada 31 Juli 2023, ia kembali melakukan aksi serupa bersama seorang pria bernama Salwan Najem. Mereka berdua membakar Al-Qur'an di luar gedung parlemen Swedia, bahkan menendang dan menginjak halaman kitab suci tersebut.
Aksi lain yang ia lakukan terjadi pada 14 Agustus 2023, ketika ia kembali membakar Al-Qur'an di dekat Istana Kerajaan Stockholm. Kali ini, ia mencetak halaman-halaman kitab tersebut dalam bahasa Arab dan Swedia sebelum membakarnya di depan massa yang marah.
Akibat aksinya, Momika didakwa oleh Jaksa Swedia atas tuduhan "agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional" dan dijadwalkan menerima putusan pengadilan hanya beberapa jam sebelum dirinya ditembak mati.
Advertisement
Dampak Ulahnya: Ketegangan Diplomatik Swedia dan Negara Muslim
Aksi Salwan Momika tidak hanya memicu kemarahan individu, tetapi juga menyebabkan ketegangan diplomatik antara Swedia dan negara-negara Muslim. Pada Juli 2023, massa di Irak menyerbu dan membakar Kedutaan Besar Swedia di Baghdad sebagai bentuk protes terhadap pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan Momika.
Swedia bahkan meningkatkan status ancaman terorisme ke level tertinggi kedua akibat kemarahan global terhadap aksi tersebut. Pemerintah Swedia juga menghadapi tekanan dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang menyerukan tindakan politik dan ekonomi terhadap negara-negara yang mengizinkan pembakaran kitab suci.
Sebagai respons, pemerintah Swedia sempat mempertimbangkan untuk melarang demonstrasi yang melibatkan pembakaran kitab suci, tetapi terbentur dengan undang-undang kebebasan berbicara.
Langkah Pemerintah dan Kepolisian Swedia
Pasca-penembakan Salwan Momika, polisi Swedia langsung melakukan penyelidikan mendalam dan menangkap lima orang yang diduga terlibat dalam kasus ini. Namun, hingga kini, motif penembakan masih belum terungkap.
Pemerintah Swedia juga melibatkan badan intelijen dalam penyelidikan, mengingat kemungkinan keterlibatan pihak asing yang disebutkan oleh Perdana Menteri Ulf Kristersson. Pihak berwenang menyatakan akan mengusut kasus ini dengan transparansi penuh agar tidak memicu ketegangan lebih lanjut.
Sementara itu, keputusan pengadilan atas dakwaan terhadap Momika yang seharusnya keluar pada 1 Februari ditunda hingga 3 Februari sebagai dampak dari kematiannya. Pemerintah Swedia juga terus berupaya mencari cara untuk menyeimbangkan kebebasan berekspresi dengan menjaga ketertiban publik.
Advertisement
1. Mengapa Salwan Momika menargetkan Islam?
Salwan Momika mengklaim bahwa ia menentang Islam karena pengalaman pribadinya di Irak dan menganggap Islam sebagai ancaman bagi Swedia.
2. Apakah Salwan Momika sudah pernah dipenjara sebelum tewas?
Ia belum dipenjara tetapi sedang menunggu putusan pengadilan atas dakwaan "agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional."
Advertisement
3. Apa reaksi dunia terhadap kematian Salwan Momika?
Banyak pihak mengecam insiden ini, tetapi ada juga yang menilai tindakan Momika sebagai pemicu konflik yang berbahaya.