Timnas U-20 Indonesia Pernah Berjaya di Piala Asia era 1960-an, Namun Selalu Kalah dari Qatar di Laga Pembuka

Hari ini, Kamis (13/2/2025), Timnas Indonesia U-20 memulai perjalanan di Piala Asia U-20 2025. Bagaimana sejarah Tim Garuda Muda dalam turnamen ini?

oleh Fardi Rizal diperbarui 13 Feb 2025, 11:25 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 11:24 WIB
Kolase - Timnas Indonesia di Piala AFC U-19 2014, Piala AFC U-19 2018, dan Piala AFC U-20 2023
Kolase - Timnas Indonesia di Piala AFC U-19 2014, Piala AFC U-19 2018, dan Piala AFC U-20 2023 (Bola.com/Adreanus Titus/Andreas Davin) - Bola.com... Selengkapnya

Bola.com, Jakarta - Hari ini, Kamis (13/2/2025), Timnas Indonesia U-20 memulai perjalanan mereka di Piala Asia U-20 2025. Menengok kembali ke sejarah penampilan mereka di turnamen junior Asia, mari kita lihat bagaimana pengalaman Tim Garuda Muda setiap kali mereka memulai langkah di setiap turnamen yang diikuti.

Timnas Indonesia U-20, yang juga dikenal sebagai Timnas Indonesia U-19, pertama kali berpartisipasi di turnamen junior Asia pada tahun 1960. Saat itu, turnamen ini dikenal dengan nama Kejuaraan Junior Asia 1960. Menariknya, Tim Garuda Muda berhasil meraih gelar juara pada tahun 1961.

Secara keseluruhan, dalam perjalanan sejarahnya, Timnas Indonesia U-20 telah berpartisipasi dalam 19 edisi kejuaraan tersebut. Selain meraih gelar juara pada tahun 1961, Tim Garuda Muda juga pernah mencapai posisi runner-up pada tahun 1967 dan 1970.

Setelah pencapaian tersebut, pencapaian terbaik Timnas Indonesia U-20 adalah mencapai babak perempat final. Jadi, bagaimana perjalanan Timnas Indonesia U-20 setiap kali mereka memulai turnamen ini sepanjang sejarah?

Bersinar pada Dekade 1960-an

Sony Sandra
Sony Sandra, bersinar layaknya Evan Dimas saat membela Timnas Indonesia U-19 pada Piala Asia Junior 1961. (bajulijo.net) - Bola.com... Selengkapnya

Seperti telah dibahas sebelumnya, Timnas Indonesia U-19 pertama kali berpartisipasi dalam kejuaraan sepak bola junior Asia pada tahun 1960.

Dalam edisi perdana itu, Tim Garuda Muda memulai perjalanan mereka dengan baik, meraih kemenangan besar 9-3 melawan Singapura. Pada pertandingan tersebut, Dirhamsjah berhasil mencetak empat gol, sementara Soetjipto Soentoro menambahkan dua gol untuk tim.

Setidaknya hingga edisi tahun 1970, Timnas Indonesia selalu meraih hasil positif di pertandingan pertama setiap edisinya. Pada tahun 1961, ketika Timnas Indonesia berhasil menjadi juara, kemenangan 2-0 atas Vietnam Selatan menjadi pembuka yang baik.

Timnas Indonesia kemudian mengalahkan Singapura 4-1 pada pertandingan pertama Kejuaraan Sepak Bola Junior Asia 1962 dan menang 4-2 atas Hong Kong pada tahun 1967, di mana Waskito mencetak dua gol dalam pertandingan tersebut.

Pada tahun 1969, Timnas Indonesia memulai kiprahnya di Kejuaraan Sepak Bola Junior Asia dengan hasil imbang 2-2 melawan Ceylon, yang kemudian berubah nama menjadi Sri Lanka. Sementara itu, pada tahun 1970, Tim Garuda Muda menang 1-0 atas Burma, yang sekarang dikenal sebagai Myanmar.

Kesulitan Dimulai pada Tahun 1970-an

Tim nasional junior Indonesia menghadapi tantangan berat ketika memulai partisipasi mereka dalam kejuaraan sepak bola pada dekade 1970-an. Pada tahun 1971, mereka mengalami kekalahan tipis 0-1 dari Kuwait. Namun, setahun kemudian, pada 1972, mereka berhasil meraih kemenangan 3-1 melawan Taiwan. Meskipun ada secercah harapan di tahun itu, Timnas Indonesia mengalami kesulitan berkelanjutan dalam pertandingan pembuka kejuaraan berikutnya.

Dari tahun 1973 hingga 1978, Timnas Indonesia tidak dapat mencatatkan kemenangan dalam laga perdana mereka di ajang tersebut. Pada tahun 1973, mereka mengalami kekalahan tipis dengan skor 2-3 dari Burma. Selanjutnya, pada 1975, mereka kalah 0-2 dari Iran. Pada tahun 1976, mereka bermain imbang 1-1 melawan China, dan pada 1978, mereka harus menerima kekalahan telak 0-4 dari Irak. "Tim Garuda Muda kalah 2-3 dari Burma pada 1973, kalah 0-2 dari Iran pada 1975, bermain imbang 1-1 dengan China pada 1976, dan kalah telak 0-4 dari Irak pada 1978." Keberhasilan yang diharapkan dalam laga perdana tampaknya sulit diraih oleh tim muda ini selama periode tersebut.

Empat Kali Berturut-turut Gagal Menang Melawan Qatar

Kiprah Timnas Indonesia U-19 di Kejuaraan Sepak Bola Junior selalu menarik perhatian karena mereka selalu berhadapan dengan Qatar dalam pertandingan pembuka selama empat edisi. Pertemuan pertama terjadi pada tahun 1986, di mana Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Qatar dengan skor 0-3. Pada tahun 1990, Qatar kembali berhasil mengalahkan Tim Garuda dengan skor 2-1. Kemudian, pada edisi 1994, pertandingan antara Timnas Indonesia dan Qatar berakhir imbang dengan skor 1-1. Di edisi 2004, Timnas Indonesia kembali mengalami kekalahan dengan skor tipis 0-1 dari Qatar.

Sejak turnamen ini berganti nama menjadi Piala AFF U-19, Timnas Indonesia mengalami berbagai hasil dalam tiga keikutsertaan terakhir mereka. Pada tahun 2014, di bawah kepemimpinan Evan Dimas dan rekan-rekannya, Timnas Indonesia kalah 1-3 dari Uzbekistan dalam laga pembuka. Tahun 2018, tim yang diasuh oleh Indra Sjafri kembali mengalami kekalahan dengan skor 1-3, kali ini dari Chinese Taipei. Pada tahun 2023, Tim Garuda Muda harus menerima kekalahan 0-2 dari Irak.

Pertanyaan yang muncul adalah, "Bagaimana dengan Piala Asia U-20 2025?" Ini menjadi tantangan baru bagi Timnas Indonesia untuk memperbaiki performa mereka di ajang internasional. Perubahan nama dan format turnamen mungkin membawa harapan baru, namun tetap diperlukan persiapan yang matang dan strategi yang tepat untuk menghadapi lawan-lawan tangguh di masa depan. Dengan semangat dan kerja keras, diharapkan Timnas Indonesia dapat meraih hasil yang lebih baik di Piala Asia U-20 2025 mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.com

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya