Siklon Tropis Zelia, Begini Terbentuknya dan Peringatan BMKG

Siklon Tropis Zelia terbentuk dengan cepat di Samudra Hindia dan mempengaruhi cuaca di Indonesia, simak dampak dan antisipasi yang perlu dilakukan.

oleh Fadila Adelin diperbarui 13 Feb 2025, 22:10 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 22:10 WIB
Cuaca Ekstrem Melanda Jakarta
Pejalan kaki menggunakan payung saat hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia pada hari ini dipengaruhi oleh kemunculan bibit siklon tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Siklon Tropis Zelia baru-baru ini menjadi perhatian publik setelah terbentuk dari bibit siklon 96S di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah barat laut Australia. Dalam waktu kurang dari 24 jam, bibit ini berkembang menjadi siklon tropis yang cukup kuat, dengan kecepatan angin mencapai hingga 95 kilometer per jam.

Namun, beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa kecepatannya bisa mencapai 285 km/jam, yang menempatkannya dalam kategori 4 atau 5. Pusat siklon ini berada di perairan utara dekat wilayah selatan Indonesia, khususnya di sekitar Pulau Sumba dan Pulau Sumbawa.

Dampak dari Siklon Tropis Zelia terasa hingga ke Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Jawa Timur, terutama antara tanggal 12 hingga 14 Februari 2025. Meskipun pusat siklon berada cukup jauh dari Indonesia, efeknya berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi membuat masyarakat di daerah tersebut harus tetap waspada.

Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya siklon ini terbentuk dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya? Berikut pembahasannya yang telah dirangkum Liputan6.com, Kamis (13/02/2025). 

Pembentukan Siklon Tropis Zelia

Topan Tropis Sembilan
Sistem cuaca yang tidak disebutkan namanya dapat berkembang menjadi siklon tropis selama dua hari ke depan. (AFP)... Selengkapnya

Pembentukan Siklon Tropis Zelia dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Pertama, suhu permukaan laut yang hangat menjadi salah satu syarat utama. Suhu minimal 26-27 derajat Celcius, bahkan hingga kedalaman 60 meter, diperlukan untuk menghasilkan energi yang cukup bagi perkembangan siklon. Selain itu, penguapan air laut yang cepat akibat suhu tinggi juga menyediakan energi panas dan kelembapan di atmosfer yang menjadi bahan bakar bagi siklon.

Kedua, rotasi bumi yang menciptakan efek Coriolis juga berperan penting dalam pembentukan siklon tropis. Efek ini mempengaruhi arah perputaran angin, terutama di dekat khatulistiwa, dan mendukung pembentukan sistem tekanan rendah yang berputar menuju pusat siklon. Siklon tropis umumnya terbentuk setidaknya 500 km dari garis khatulistiwa.

Ketiga, kelembaban atmosfer yang tinggi di lapisan atmosfer, sekitar 5.000 meter, mendukung pertumbuhan awan badai. Proses kondensasi uap air di atmosfer melepaskan energi panas yang memperkuat badai tropis. Selain itu, kondisi tekanan udara yang rendah membantu udara panas naik dan membentuk awan-awan badai yang lebih kuat.

Selain faktor-faktor di atas, interaksi dengan sistem cuaca global juga mempengaruhi pembentukan dan perkembangan siklon tropis. Monsun dan pola pergerakan angin global dapat meningkatkan kecepatan angin dan pertumbuhan awan hujan. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang faktor-faktor ini sangat penting untuk memprediksi dan menghadapi siklon tropis yang mungkin terjadi di masa depan.

Peringatan BMKG

Dampak dan Antisipasi Siklon Tropis Zelia diperkirakan akan berakhir pada 14 Februari 2025. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Penting untuk selalu memantau informasi terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Langkah-langkah antisipasi sangat penting untuk meminimalisir dampak buruk dari Siklon Tropis Zelia. Masyarakat di daerah rawan bencana perlu mempersiapkan diri dengan baik, termasuk mengamankan rumah dan harta benda, menyiapkan jalur evakuasi, dan memastikan ketersediaan logistik. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan relawan sangat krusial dalam menghadapi bencana alam seperti ini.

Selain itu, penting untuk memahami karakteristik Siklon Tropis Zelia. Kecepatan angin yang ekstrem dan tekanan udara minimum mengindikasikan kekuatan siklon yang signifikan. Kombinasi angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan lebat menciptakan kondisi yang sangat berbahaya. Pemahaman tentang karakteristik ini membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi dampaknya.

Informasi yang akurat dan terpercaya dari sumber resmi seperti BMKG sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat. Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan selalu mengacu pada sumber informasi yang terpercaya. Dengan kesiapsiagaan dan kerjasama yang baik, dampak buruk dari Siklon Tropis Zelia dapat diminimalisir.

Kesimpulannya, Siklon Tropis Zelia merupakan ancaman serius yang memerlukan kewaspadaan tinggi dari masyarakat di NTT dan Bali. Peringatan dini dari BMKG harus diindahkan, dan langkah-langkah antisipasi perlu dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian. Semoga siklon ini segera berakhir dan tidak menimbulkan dampak yang lebih parah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya